SUMBAWA BESAR, bidikankameranews.com –
Dihari Dies Natalis pertama SMK Borsya Telekomunikasi yang akan dirayakan pada tanggal 17 September 2021, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa memberikan apresiasi kepada Boris Syaifullah dan Seluruh Pejuang Pendidikan di SMK Borsya Telekomunikasi (SMK BTel), Sehingga Azzam untuk membangun Sekolah dapat tercapai.
“Suatu kebanggaan bagi kita Semua. Sosok Mas Boris asal Sumbawa yang masih Muda, bertalenta memiliki semangat untuk membangun Sumberdaya Manusia Masyarakat Sumbawa.
“Selamat dan Sukses Buat SMK Borsya Telekomunikasi di usianya yang pertama,
Tahun ini telah membuktikan kesungguhan untuk melakukan pembelajaran Siswa sebagai Calon teknisi Telekomunikasi yang handal”, Ujar A. Rafiq.
Berdasarkan Ekspose di hadapan pimpinan dan Anggota DPRD pada Kamis tanggal 9 September lalu, SMK Borsya Telekomunikasi telah mampu memberikan gambaran Kurikulum yang ada di SMK Borsya Telekomunikasi, Peluang Peserta didik memasuki Dunia kerja dan multi player efek yang dirasakan atas kehadiran SMK bagi edukasi bidang telekomunikasi di tengah masyarakat Sumbawa.
“adapun tantangan yang dihadapi oleh dunia Telekomunikasi merupakan peluang bagi Sumber Daya manusia yang ada di Sumbawa”, terang Rafiq.
Atas hal ini, Ketua DPRD Sumbawa sangat mengapresiasi, inisiatif Yayasan sosial dan kemanusiaan Borsya Indonesia (Borsya fondation) yang dipimpin oleh Boris Syaifullah, mendirikan SMK Telekomunikasi yang menurutnya merupakan yang pertama di Bali dan Nusra ini.
“DPRD Kabupaten Sumbawa Siap mensupport aktivitas dan kegiatan pembelajaran Siswa disekolah dalam bentuk Beasiswa”, tukas Rafiq.
Hal ini juga diamini peserta Ekspose yang hadir saat itu diantaranya, Ketua komisi IV Ismail Mustaram SH, Ketua Komisi III, Hamzah Abdullah, Sekretaris komisi IV dan III Muhammad Tahir, dan Edy Syaripudin, juga Anggota DPRD lainnya yakni Achmad Fahri SH, Dra. Saidatul Kamila Djibril, H. Ruslan, Muhammad Faesal SAP, I Nyoman Wisma.
Tampak juga saat Ekspose tersebut Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nasrullah Darwis SPd M.Pd.
Ditemui media ini (16/9), Boris Syaifullah menyatakan bahwa hadirnya SMK Borsya Telekomunikasi adalah sebagai aksi untuk memenuhi kekurangan kebutuhan Sumber Daya Manusia sebagai teknisi yang terampil dibidang telekomunikasi
“Di Indonesia Timur ada sekitar lima ratus orang yang dibutuhkan sebagai teknisi setiap tahunnya dan ini masih sangat kurang. Apalagi kedepannya pembangunan infrastruktur telekomunikasi akan terkonsentrasi di Indonesia timur” ujar Boris.
Tak hanya itu, edukasi telekomunikasi di Sumbawa juga harus diperhatikan, karena banyak masyarakat belum paham.
“contoh banyak komplain masyarakat tentang pemasangan jaringan telekomunikasi, padahal saya bukan kepala telekom. Semestinya hal ini dapat dijelaskan oleh Telkom. Jangankan di Sumbawa, di Jawa Barat saja hal ini masih kurang”, Urainya.
Oleh karenanya, SMK Borsya Telekomunikasi disamping memiliki tanggung jawab mengajar murid juga mengedukasi masyarakat.
Untuk itu SMK memiliki mentor yang dibawa dari Bandung untuk memberikan bekal Ilmu kepada siswa dan juga kepada gurunya.
Momentum Dies Natalis pertama ini sebagai penguat Semangat bersama, dan saling Ta’awun dalam membangun Dunia Pendidikan di Kabupaten Sumbawa. Mohon Do’a Restunya, Dukungan dari semuanya untuk tumbuh dan majunya SMK Borsya di Sumbawa, tutup Boris.
Ditemui terpisah, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Sri Wahyuni mengatakan bahwa saat ini ada satu jurusan kompetensi keahlian yang dibuka yakni Teknik Akses Jaringan Telekomunikasi dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang.
Jurusan ini akan mempelajari bagaimana sebuah informasi bisa disampaikan melalui kabel, logam atau jaringan internet, Fiber optik, satelit maupun gelombang radio. Ada banyak fasilitas telekomunikasi yang menggunakan kabel, logam, fiber optik, satelit. Artinya operator dan tenaga dengan keahlian teknik jaringan akses komunikasi sangat banyak dibutuhkan.
“jurusan ini sangat cocok bagi yang suka bekerja dengan perlengkapan elektronik dan tertantang”, urainya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihak sekolah menyiapkan guru yang ahli terbaik dibidangnya, ruang belajar yang nyaman dan aman, memiliki program magang ke Negara Korea Selatan, dan Kerjasama dengan perusahaan Nasional dan multi Nasional yang siap merekrut lulusan terbaik untuk bekerja secara profesional, paparnya.
ditambahkannya, di Indonesia Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) jenjang SMK masih yang paling tinggi di antara tingkat pendidikan lainnya, yaitu sebesar 8,49 persen pada tahun 2020. Artinya lulusan SMK menjadi penyumbang angka pengangguran terbesar di Indonesia.
“nah SMK BSTel ini menjadi jawaban untuk itu. Kami bertekad setiap siswa lulusan SMK BSTel akan langsung mendapatkan pekerjaan menjadi seorang teknisi dibidangnya, kami percaya bahwa lulusan SMK itu bukan hanya harus sekedar BISA, ataupun HEBAT tetapi juga SMK harus KERJA”, tandasnya. (Makruf SP)