Sumbawa Barat, postkotanews com –
persoalan pembebasan lahan untuk pembangunan smelter yang kini tersisa 62 are yang belum dibebaskan milik Haji Yandri warga Kecamatan Maluk ini dengan beberapa catatan sebagai persyaratan kompensasi yang dibuat H. Yandri, diantaranya :
1. Pihak PT. AMMAN mau membayar tanahnya sebesar 30 juta/are.
2. 7 orang dari keluarga Haji Yandri harus bekerja di AMMAN.
3. Selama AMMAN beroperasi, dia menginginkan proyek sebesar 10 Milliar setiap tahunnya ( menginginkan sebagai Kontraktor Permanen)
Terkait tuntutan kompensasi tersebut, sama halnya dengan berupaya menghalangi pembangunan Smelter yang diidam-idamkan oleh masyarakat lingkar tambang khususnya dan masyarakat Sumbawa Barat pada umumnya.
Atas tuntutan tersebut, Ketua Lembaga Adat Sumbawa Barat Kecamatan Maluk, Jon Rayes S.AP angkat bicara. dalam pernyataan kerasnya, Jon Rayes menuding H. Yandri sengaja ingin membuat suasana tidak kondusif dan berupaya menghalangi pembangunan smelter.
“saya minta H. Yandri dalam waktu 1×24 jam menyatakan sikap mau melepaskan tanahnya 62 are tersebut tanpa kompensasi”, pinta Jon, senin ( 27/09 ) saat melakukan aksi demo mendukung pembangunan Smelter di depan rumah H. Yandri.
Menurut Jon, permintaan kompensasi H. Yandri itu tidak masuk akal, itu permintaan orang orang serakah dan gila.
Untuk diketahui, kata Jon, 99 persen masyarakat lingkar tambang di kecamatan maluk mendukung penuh pembangunan Smelter untuk kesejahteraan masyarakat.
Sementara disaat yang sama, Pemuda Sumbawa Barat melakukan aksi di depan rumah H. Yandri pada senin ( 27/09 ) menuntut pernyataan sikap H. Yandri selama 1×24 jam untuk bersedia membebaskan tanahnya dan embel -embel kompensasi.
adapun tuntutan Pemuda Sumbawa Barat, yakni :
– Pemuda Sumbawa Barat, dengan ini menginformasikan kepada seluruh elemen masyarakat, bahwa kami tetap berjuang dalam hal pembangunan Smelter agar dipercepat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian di KSB.
– Meminta kepada H. Yandri agar mau melepaskan tanahnya tanpa embel embel persyaratan, yang menyebabkan pemabangunan Smelter tertunda.
– bilamana H. Yandri tetap mempertahankan lahannya, maka H. Yandri harus mempertanggung jawabkan masalah pengangguran yang makin bertambah di KSB.
hasil pantauan media, terlihat ratusan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh Pemuda yang tergabung dalam Pemuda Bersatu Sumbawa Barat melakukan Aksi Demo di depan Rumah H. Yandri guna menuntut pernyataan sikap.
Tampak terlihat anggota kepolisian Polsek Maluk dan anggota Koramil Maluk berjaga-jaga di seputaran aksi guna mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan, namun tidak terlihat keberadaan H. Yandri. ( Edi)