Dikes KSB Intens Penguatan KPM, Target Percepatan Penurunan Stunting

Spread the love

Dikes KSB Intens Penguatan KPM, Target Percepatan Penurunan Stunting

Sumbawa Barat, bidikankameranews.com

Riskesdas 2018 data stunting KSB 18, 3%. mengalami penurunan pada angka 15, 8 tahun 2019 berdasarkan data EPPGBM (Elektronik Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dan tahun 2020 14.4%, hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa Barat, H Tuwuh SAp disela sela pelaksanaan kegiatan “Penguatan peran Kader Pembangunan Manusia dalam pencegahan dan penurunan stunting” belum lama ini, bertempat di ruang rapat Dinas Kesehatan setempat.

Kaitan dari program tersebut Peran Kader Pembangunan Manusia ; membantu memastikan layanan kesehatan sesuai standar. yang diterima oleh kelompok sasaran rentan (Ibu Hamil, Bayi dan Balita).

Sesuai dengan program Kader Pembangunan Manusia (KPM) ini terdapat di masing masing desa, yakni 1 desa 1 Kader Pembangunan Manusia, ucapnya.

Hal ini sambung H Tuwuh SAp menambahkan, oleh pemerintah terus menjadi satu pembahasan lantaran persoalan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita sehingga memiliki tubuh terlalu pendek dibandingkan anak seusianya, masih menjadi tantangan besar yang dihadapi bangsa ini.

Berdasarkan Global Nutrition Report pada 2018 menunjukkan Prevalensi Stunting Indonesia dari 132 negara berada pada peringkat ke-108, sedangkan di kawasan Asia Tenggara prevalensi stunting Indonesia tertinggi ke dua setelah Kamboja.

Sementara itu mengacu kepada data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, angka stunting nasional mengalami penurunan dari 37,2 % pada 2013 menjadi 30,8 % pada 2018.

Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada 2019, angka ini menurun menjadi 27,7 %. Penurunan angka stunting telah dinyatakan sebagai program prioritas nasional.

Saat ini, Pemerintah terus bergerak menata perangkat pelaksanaan percepatan pencegahan stunting dan menyusun Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) 2018-2024.

Ia menekankan, pentingnya melakukan strategi penurunan angka stunting melalui edukasi dan pemenuhan kebutuhan gizi dan sanitasi perubahan perilaku khususnya pada Ibu hamil dan memastikan pertumbuhan bayi tetap baik mulai dari dalam kandungan sampai setelah lahir.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat, Tuwuh mengungkapkan bahwa Kabupaten Sumbawa Barat memiliki angka stunting terendah di Provinsi NTB, yaitu 18,32% (Rikesdas, 2018).

Oleh H Tuwuh SAp menilai, angka ini cukup menggembirakan sekaligus menjadi tantangan mengingat diperlukan usaha keras untuk mempertahankan bahkan menurunkan angka stunting di wilayahnya.

Menurutnya, ada dua kerangka intervensi stunting yang dilakukan Pemerintah Indonesia dan diterapkan di Sumbawa Barat, yaitu Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif.

Adapun berbagai strategi yang dilakukan pemerintah daerah dalam mencegah Stunting di Kabupaten Sumbawa Barat, yaitu dengan menerapkan Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR), antara lain melakukan Rapat Koordinasi Konvergensi Tim Stunting Secara Berkala dan melaksanakan Forum Yasinan.

“Proses itu terus kami lakukan saat ini, termasuk memantau penanganan nya ditingkat desa melalui Posyandu di tingkat desa, Kelurahan. Sesuai dengan target untuk percepatan penanganan stunting,” pungkas H Tuwuh SAp.(Edy)


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Antisipasi Penyelundupan, KP 3 Laut Poto Tano Perketat Pemeriksaan Kendaraan Penumpang

Kam Okt 7 , 2021
Spread the love       Antisipasi Penyelundupan, KP 3 Laut Poto Tano Perketat Pemeriksaan Kendaraan Penumpang Sumbawa Barat, bidikankameranews.com Kepolisian Resor Sumbawa […]