Sumbawa Besar, bidikankameranews.com –
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono bersilahturahmi dengan pemilik lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan Shrimp Estate tambak udang modern,
Jum’at 18 Maret 2022, bertempat di Jembatan Samota Dusun Omo Desa Penyaring Kec. Moyo Utara.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviny, S.Pd.,M.Pd, Anggota DPR RI, H.Muhammad Syafruddin ST, H Johan Rosihan ST, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq, dan wakil Ketua DPRD Kab Sumbawa Nanang Nasiruddin SA.M.M.Inov., Kapolres AKBP Esty Setyo Nugroho SIK, Kasdim Sumbawa, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq, dan wakil Ketua DPRD Kab Sumbawa Nanang Nasiruddin SA. MM.Inov.,Kepala OPD serta sebagian masyarakat kecamatan Moyo Utara sebagai pemilik lahan.
kegiatan itu diawali dengan pemaparan lokasi pembangunan Shrimp Estate oleh Wakil Bupati, Dewi Noviany S.pd M.Pd.
Wabup menerangkan data luas lahan, jumlah bidang tanah, serta jumlah pemilik lahan. pada lokasi tersebut meliputi tiga desa, yakni Desa Penyaring, Desa Kukin, dan Desa Baru Tahan, dengan total lahan sebanyak 528,15 hektar, jumlah bidang sebanyak 243 bidang, dan 193 pemilik, papar Wabup Novy.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono menerangkan, bahwa yang paling penting dalam pembangunan ekonomi masyarakat adalah bagaimana ekonomi masyarakat itu diciptakan di suatu daerah dan memberi manfaat yang besar bagi daerah tersebut.
“Sebanyak Rp 7,2 Triliun telah dikucurkan untuk pembangunan di atas lahan seluas 500 Hektar. Jika produktivitasnya mencapai tingkat yang paling tinggi berdasarkan perbandingan seluruh dunia yaitu 40 ton per hektar”, urainya .
Jadi, untuk memenuhi tingkat yang paling tinggi maka pembangunan tambak ini harus dibangun secara modern sesuai dengan standar dan kaidah-kaidah yang pastinya akan dibangun sesuai dengan shrimp estate.
Dalam diskusi singkat tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan, bahwa pentingnya hak dari pemilik lahan. masing-masing akan mendapat perlakuan yang berbeda. Pemilik lahan akan mendapatkan bagi hasil yang angkanya masih dalam proses penghitungan. Kemudian tenaga kerja yang juga merupakan pemilik lahan beserta keluarganya, tegasnya.
lebih lanjut dipaparkan Menteri Kelautan dan Perikanan, targetnya jika dalam satu kali panen mendapatkan hasil sebesar 1 juta maka nantinya diharapkan hasil panen berikutnya mendapatkan hasil 10 juta.
“intinya, untuk memenuhi target dari 10 juta tersebut adalah dibutuhkan soliditas, kerjasama antar pemilik lahan, Pemerintah Daerah, Komisi IV DPR RI dan semua pihak agar pembangunan ini berjalan dengan baik dan lancar. juga diminta kepada kontraktor untuk mempekerjakan tenaga lokal, pinta Menteri KKP.
Sedangkan dari konsep yang dibawa sesuai dengan perintah Presiden RI, bagaimana distribusi ekonomi ini dapat terealisasikan ke seluruh daerah yang ada di wilayah Indonesia, tidak lagi menjadi Java Centris namun menjadi Indonesia Centris. Pembangunan ekonomi yang dimulai dari sektor budaya, diharapkan nanti mulai dari pabrik pakan, pengelolahan hasil, produksi, penjualan akan dilakukan di daerah ini, tegas Sakti Wahyu Trenggono.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah mendukung penuh pembangunan Shrimp Estate. Bupati berharap kedepannya pembangunan ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat.
“sesuai dengan permintaan Menteri Kelautan dan perikanan, pemerintah daerah akan berupaya untuk menyiapkan sebanyak 1000 hektar lahan”, tukas Bupati.
kegiatan kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan diakhiri dengan pembacaan Deklarasi pernyataan dukungan yang dibacakan oleh Sukiman selaku perwakilan masyarakat dari Desa Kukin, Desa Penyaring, dan Desa Baru Tahan. (jim)
