Alami Kebocoran, RSUD Asy Syifa’ KSB Segera Rehab Ruang Pelayanan
Taliwang, bidikankameranews.com
Peningkatan curah hujan melanda wilayah Kabupaten Sumbawa Barat belakangan ini mengakibat beberapa ruang pelayanan kesehatan untuk pasien di RSUD Asy – Syifa’ Kabupaten Sumbawa Barat mengalami kebocoran dibagian atap gedung rumah sakit setempat.
Direktur RSUD Asy Syifa’ Kabupaten Sumbawa Barat, dr Carlof saat dikonfirmasi media ini mengakui ada nya kebocoran bagian atap di beberapa ruang pelayanan, sehingga sangat menggangu kenyamanan para pasien yang berobat nginap.
Kebocoran tersebut selain di picu oleh faktor cuaca yang mengalami peningkatan turun hujan akhir akhir ini juga di sebabkan karena faktor usia dari bangunan itu sendiri, sehingga memacu pihaknya untuk segera melakukan rehab terhadap sejumlah ruang pelayanan yang terdampak kebocoran atap tersebut, kata dr Carlof.
Kondisi tersebut telah di diskusikan dengan pihak Pemda dan DPRD KSB. “Untuk pembiayaan program rehab ruang pelayanan tersebut semua telah di anggarkan tahun 2022, yang utama kita akan mengatasi kebocorannya dulu,” jelas dr Carlof.
Dan ada Sebagian ruang rawat jalan yang di rehab, sehingga output nya meningkatkan kualitas pelayanan pasien itu focus itu menjadi komitmen manajemen RSUD Asy Syifa’Sumbawa Barat di tahun 2022.
Lebih lanjut, Ia menguraikan, jika lantai 4 nya bocor otomatis plafon di lantai tiga pun ikut bocor dan diikuti oleh lantai dua kondisi plafon nya mulai berjamur sehingga ruang rawat jalan di pindahkan sementara waktu supaya pelayanan tidak terganggu, terang dr Carlof.
Masih keterangan dr Carlof menyebutkan, dari kondisi yang ada saat ini di RSUD Asy Syifa’Sumbawa Barat, di ketahui ada sejumlah bagian yang sudah rusak berat tepatnya di area ruang rawat jalan meliputi ada 12 poliklinik.
Oleh sebab itu, pihaknya saat ini tengah di sibukkan menyusun administrasinya tahapan pelaksanaan kegiatan rehab bangunan tersebut.
Untuk rehab RSUD Asy Syifa’ Sumbawa Barat, saat ini butuh dana besar tentunya belum bisa di tanggulangi secara mandiri kendatipun RSUD Asy syifa’ saat ini telah menerapkan pola pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Jadi pembiayaannya harus di tangguangi oleh APBD TA 2022 sebesar Rp 1,4 Milyar dan APBN Rp 1,2 Milyar.
“Mudah-mudahan proses ini berjalan lancar, jadi masyarakat bisa menikmati pelayanan yang optimal Kembali, sementara itu kami tetap berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pasien maupun masyarakat walaupun sarana prasarana kurang nyaman,” imbuh dr Carlof.
Untuk lebih lanjut, Ia menuturkan, menejemen RSUD Asy Syifa’ Sumbawa Barat merencanakan akan membicarakan rehab rawat inap, berkenaan Bupati juga inginkan ruang rawat inap sebagus mungkin agar pelayanan yang diberikan baik, di tunjang dengan sarana prasarana yang baik juga.
Bahkan Bupati, ujar dr Carlof menambahkan, telah memberikan arahan ke pihak RSUD Asy Syifa’ untuk menyusun perencanaan supaya ruang rawat inap ini dengan bagus.
Saat ini, untuk ruang rawat inap masih cukup. “Tetapi kalau kita ingin terus menambah pelayanan jenis layanan spesialisasi otomatis ruang pelayanan nya harus ditambah karena di rumah sakit, masing masing spesialisasi harus memiliki ruang rawat inap, karena di rumah sakit masing-masing spesialisi harus mempunyai ruang rawat inap tersendiri, pasien tidak boleh dicampur,” jelasnya.
Atas kondisi tersebut, dr Carlof menyampaikan, permohonan maaf kepada masyarakat atas kondisi fisik rumah sakit saat ini. Yang mana, kondisi saat ini di luar factor kesengajaan, semata – mata karena force major lantaran curah hujan yang cukup tinggi menimbulkan kebocoran dimungkinkan juga karena usia bangunan perlu di rehab.
Akan tetapi manajemen RSUD Asy Syifa’ Sumbawa Barat tetap komitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, meskipun dari kondisi sarana prasarana tidak maksimal akan tetapi dari sisi asuhan pelayanan kepada masyarakat tetap diberikan semaksimal mungkin.
“Dan kondisi ini tidak kita biarkan begitu saja, sejak tahun lalu berproses untuk di lakukan rehab, dan dalam waktu dekat segera di tender melalui Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setda Sumbawa Barat prosesnya di upayakan rampung sekitar bulan Agustus atau sebelum musim hujan berikutnya,” pungkas dr Carlof. ( edi)