Sumbawa Besar, bidikankameranews.com –
Usai dilantik oleh Ketua IDI Provinsi NTB, Dr. dr. Rohadi SP, BS pada Minggu (05/06/2022) di aula lantai III kantor Bupati Sumbawa, Ketua IDI cabang Sumbawa, dr. Mega Harta MPH yang diwawancarai bidikankameranews.com mengatakan, bahwa saat ini harus banyak berinovasi karena banyak tantangan di bidang kesehatan. termasuk persoalan yang berkembang sekarang di organisasi IDI sendiri dengan organisasi lainnya, kemudian ada masalah lainnya.
“ironisnya, dihubung-hubungkan dengan IDI padahal tupoksi ini tidak berkaitan langsung dengan hal-hal tersebut. misalnya persoalan pendidikan, itu adalah persoalan Kemendikti bukan persoalan IDI tapi seolah-olah menjadi akar dari semua persoalan kesehatan. persoalan-persoalan inilah yang harus kami perbaiki”, ungkap dr. Mega.
dikatakan Ketua IDI sumbawa, di tingkat daerah pihaknya berkolaborasi dengan Pemda dan melaksanakan apa yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, seperti persoalan yang mencolok yakni pandemi, imunisasi, serta berbagai beberapa persoalan kesehatan di masyarakat diantaranya B20, malaria yang belum bebas, angka kematian ibu, angka kematian bayi. kondisi ini dibutuhkan lebih banyak lagi peran dokter untuk memeriksanya, papar dr. Mega.
selama masa pandemi berlangsung dua tahun yang lalu, kendala yang dihadapi adalah ketersediaan APD yang terbatas, pemahaman tentang penyakit juga belum tersampaikan dengan baik saat itu.
“sampai akhir pandemi tercatat ada 32 rekan sejawat kami yang terpapar. tapi yang mengalami gejalah sedang hingga berat cuma 3 orang”, ungkapnya.
kedepan, pihaknya tak akan berhenti melakukan sosialisasi baik dari pengurus pusat, pengurus wilayah, dan pengurus cabang untuk memberikan pemahaman – pemahaman yang benar dan tepat tentang IDI.
“supaya tidak ada lagi miss persepsi dan menyalahkan IDI terhadap masalah-masalah yang terkait. IDI hanya menjalankan perintah undang-undang”, terang dr. Mega.
sebagai pengurus baru yang berjumlah 36 pengurus dan 175 anggota, dirinya berharap kepada rekan sejawat untuk tetap menjaga ritme organisasi agar semakin baik dari sebelumnya, menjaga marwah IDI, menjunjung tinggi sumpah dokter indonesia, kode etik kedokteran indonesia. dan yang paling penting adalah menjaga kekompakan dan solidaritas internal sebelum lebih banyak berbuat ke luar sehingga keberadaan organisasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, tandas dokter yang dikenal ramah ini. (jim)
