Kusnarti S. Pd : Festival Bulan Satangal, Wujud Kepedulian Mempertahankan Tradisi
Sumbawa Barat, bidikankameranews.com
Festival Musik dan tari Tradisional Daerah Kabupaten Sumbawa Barat dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Sumbawa Barat Ke-19 ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat menggelar lomba Festival Budaya Bulan Satangal selama tiga hari tiga malam, kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan pemajuan kebudayaan daerah, khususnya dalam memperkuat ekosistem musik dan tari sebagai bagian dari tradisi di daerah.
Festival Musik dan tari Tradisional bulan satangal ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan PT amman Mineral nusa Tenggara . Dalam festival ini akan ditampilkan nilai nilai budaya daerah, baik itu tarian, vokal, maupun karya deni lainnya dibidang budaya daerah.
Guna mempertahankan nilai-nilai Budaya daerah yang kian luntur, Kusnarti S. Pd, sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat mempunyai tanggung jawab moral untuk tetap mempertahankan buadaya daerah akibat terkikisnya olehnya waktu. Dengan tetap mempertahankan eksistensi budaya dan kearifan lokal dengan pagelaran festival budaya bulan satangal
” Penuh semangat untuk tetap berupaya membangun kreativitas melalui berbagai pagelaran kesenian dan budaya lokal ” kata Kusnarti
Terobosan besar pada Harlah KSB KE-19 ini adalah mengangkatkan satu even budaya dengan mengusung tema “Festival Budaya Bulan Satangal ”
Festival ini diadakan selama tiga hari penuh. Kegiatan yang dipusatkan didepan masjid Darussalam KTC ini sejak tanggal 17 s/d 19 November 2022 .
Ketika memasuki lokasi acara, alunan bunyi suling dan rabana sudah hiruk saling bersahut-sahut. Seakan menyambut siapapun yang datang berkunjung.
“Festival Budaya Bulan Satangal ini merupakan yang perdana sejak 19 tahun Sumbawa Barat terbentuk, dengan mengambil tema Membangkitkan budaya dan Tradidi Daerah menuju KSB SMART ”
Tujuan festival ini diadakan agar masyarakat kembali pada kesenian dan budaya lama sebagai adat temurun daerah terutama kaum muda. Supaya minat kaum muda kembali untuk memahami dan menumbuhkan rasa kecintaan akan budaya menjadi meningkat,” katanya
Festival Bulan Satangal bukan hanya sekadar pergelaran yang sarat dengan penampilan budaya dan kuliner tradisional sebagai upaya merawat tradisi leluhur ditengah gempuran modernisasi di kalangan kaum muda.
Ada banyak nilai filosofis terkait upaya untuk menjaga serta melindungi kawasan alam yang masih sangat asri di Kabupaten Sumbawa Barat.
“Kami memikirkan dengan sangat detail untuk persiapan acara. Kami memanfaatkan potensi yang ada di alam, seperti bambu untuk bahan dasar tenda dan dekorasi panggung festival. Ada penegasan bahwasanya antara masyarakat dan alam adalah dua hal yang tidak terpisahkan satu sama lain,” terang Kusnarti ( ADV-EDI)