Bendungan Beringin Sila Diduga Salah Konstruksi, Air Penampungan Menyusut, Petani Menjerit.
Sumbawa, bidikankameranews.com.
Sejak dua bulan terakhir air bendungan beringin sila kecamatan utan ,kabupaten sumbawa NTB,yang baru diresmikan oleh Presiden Ir Djokowidodo pada bulan desember 2022, kini mengalami penyusutan air tampungan, hal ini diduga dampak dari tidak permanennya konstruksi bentangan dalam pemasangan batu penahan bentangan ( Ribprap ), mengalami rongga dan tidak padat, hal ini berdasarkan dari hasil investigasi lapangan bersama masyarakat, pemdes dan pemerintah kecamatan setempat yang didampingi oleh tim media, belum lama ini.
Proyek pusat dari Kementerian PUPR tersebut menelan anggaran 1,7 T, dengan luas genangan mencapai 126 hektar.
Akibatnya 3500 hektar sawah miilik petani setempat tidak bisa digarap alias mengalami keringan, hal tersebut dikarenakan kurangnya suplay air dari bendungan, hal ini diduga belum padatnya tanah di bentangan bendungan, terlihat adanya keretakan dari hasil pengerjaan disamping bentangan bendungan, dan juga mengalami penurunan. hal ini berdampak beberapa sawah petani yang nekat menggarap lahannya hanya mendapatkan hamparan padi fuso (kuning dan layu) akibat dibakar terik matahari, karena kurangnya suplay air dari pintu bendungan beringin sila, tidak seperti tahun sebelum adanya bendungan mega proyek ( cek dam red ), para petani tidak merasa kekurangan air saat itu.
dikutip dari media online anugrahsumbawa.com, Camat Utan bersama beberapa kepala Desa dan BPD wilayah kecamatan Utan Rabu ( 24 / 5 ) menghadap ke kantor Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1 ( BWS NT I ) di Mataram guna menanyakan hal tersebut secara langsung untuk menjawab kehawatiran masyarakat.
Kedatangan mereka diterima langsung oleh kepala Balai BWS NT-I Tampang S.ST, MT, selain itu, hadir pula Kepala Satker Bendungan Bringin Sila, Arsul Pramudiya, ST., MT. bersama PPK di Aula kantor BWS.
Camat Utan Syahruddin.S.Sos, memaparkan bahwa mega proyek pembangunan Bendungan Bringin Sila yang menggunakan Anggaran sebesar Rp 1,7 triliun dari APBN dengan luas genangan mencapai 126 hektare dengan bentangan penahan debit air sepanjang kurang lebih 800 meter namun saat ini masih terlihat belum maksimal dikerjakan oleh perusahaan pemenang tender dimana proyek yang telah diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 29 Desember 2022 lalu masih menyisahkan kehawatiran bahkan masyarakatpun menilai serta menduga bahwa proyek tersebut tidak sesuai Spesifikasi Ucapnya karena pekerjaan yang telah dikerjakan masih menyisahkan masalah dilapangan.
Menurut Camat Utan, pemasangan batu bentangan ( ribrap ) penahan debit air sepanjang lebih kurang 800 Meter mengalami penurunan yang mengakibatkan banyaknya rongga ataupun lubang lubang diseluruh bagian yang telah terpasang sehingga dikhawaterkan air masuk melalui rongga – rongga tersebut. “Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan disini dapat segera ditindaklanjuti, termasuk pekerjaan fisik yang belum dikerjakan dan rongga-rongga batu yang diakibatkan penurunan material bentangan bendungan dapat segera ditangani,”harap Camat Utan, di dampingi Kepala Desa Motong Abdul Wahab.,A.Md. dan Kepal Desa Stowe Brang, Zulkarnaen DA, S.IP, masing- masing bersama Ketua BPD dan perwakilan Masyarakat lainnya.
Dikesempatan yang sama, Kades Stowe Brang Zulkarnaen DA, S.IP mengatakan, masa pemeliharaan Bendungan Bringin Sila selama 1 Tahun, terhitung sejak Januari 2023, namun sejauh ini belum terlihat tanda-tanda pemeliharaan yang dilakukan oleh kontraktor. “Seperti apa yang dikatakan Pak Camat, Masa pemeliharaannya berkahir pada 31 Desember 2023, namun sampai hari ini belum ada nampak kegiatan pemeliharaannya. Perlu segera disikapi terkait temuan-temuan dari Kepala Desa, BPD dan Masyarakat. BWS NT-1 harus turun langsung untuk melihatnya”. Kata Kades Stowe Brang Sulkarnaen DA.S.ip. sebab temuan ini sudah menjadi kehawatiran masyarakat sehingga diminta untuk serius menenganinya agar bendungan beringin sila dapat bermamfaat kepada orang banyak sebagai mana tujuan dari adanya bendungan BBS utan harapnya.
Senada dengan Kades Motong Abdul Wahab.A.M.d. mengatakan, ada beberapa ornamen yang perlu diperhatikan oleh BWS seperti penurunan bentangan dan pekerjaan lainnya yang belum diselesaikan.
“Kami mewakili Masyarakat Utan sangat resah dengan kondisi bendungan Beringin Sila saat ini. Sebagai pertanggungjawaban penanganan atas pembangunan Bendungan Beringin Sila, BWS harus segera turun ke lapangan.”tegasnya,
“Kami harapkan dalam minggu ini BWS sudah turun ke lapangan, karena apa yang kita bahas hari ini akan kita bawa ke Forum Kecamatan. Jika tidak dilaksanakan, mungkin kita akan melampaui kewenangan dengan melakukan pressure-pressure dengan cara lainnya dan ini diharap untuk segera turun Investigasi ke lokasi bendungan ”pintanya.
Sementara itu, Ketua BPD Stowe Brang, Abu Amin, menambahkan, jika tidak segera disikapi oleh BWS persoalan ini akan dilaporkan secara resmi ke Pusat. “Saya akan menunggu dilapangan. Ketika temuan yang sudah kita berikan berdasarkan hasil investigasi tidak disikapi, maka saya akan Laporkan langsung ke Pusat,”Tegas Abu Amin yang juga sebagai Ketua FK- BPD Kecamatan Utan.
Menanggapi masukan dari Camat Utan, Kades dan BPD, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara satu ( BWS NT-I ) Tampang S.ST, MT menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi pemerintah setempat yang telah ikut mengawasi Bendungan Bringin Sila. “Masukan-masukan dari tokoh Masyarakat ini kami anggap sesuatu yang positif untuk perbaikan kedepannya. Terkait dengan masukan dan temuan dari Bapak Camat, Kepala Desa, BPD serta Masyarakat lainnya, team kami akan segera turun untuk menindaklanjuti, karena sangat jelas sekali kami mempunyai tanggung jawab di sana.”Ujar Kepala BWS-NT-1 yang kini baru beberapa bulan menjabat.
Ia juga menambahkan bahwa pembangunan Projek tersebut masa pemeliharaannya 1 tahun, dengan harapan jika terjadi kerusakan ada waktu untuk memperbaikinya.“Kalau seandainya masa pemeliharaan itu sudah selesai, tetap masih menjadi tanggungjawab kami selaku pengelola. Tidak perlu dikhawatirkan”Jelasnya.
Selain itu, dia juga berharap agar kedepan, team BWS NT-1 yang berada di lapangan agar lebih intens berkoodinasi dan menjalin komunikasi dengan Forkopicam, tokoh Masyarakat dan lainnya. “Mata kami itu terbatas. Kami sampaikan kepada team yang ada di Lapangan agar lebih intens menjalin Komunikasi dan berkoordinasi, sehingga kedepannya Beringin Sila itu menjadi bangunan objek vital yang betul-betul bermanfaat luar biasa untuk Masyarakat.” Imbuhnya.
Sementara Arsul Pramudiya ST, MT, Kepala Satker Bendungan Bringin Sila menambahkan, ini masukan yang sangat baik karena disertai dengan data-data dan dokumentasi yang akurat.“Yang jelas, Data-data yang disampaikan tadi memang benar adanya. Kami sudah dapatkan, sebagiannya sudah diperbaiki”.
“Ini pekerjaan yang kita kerjakan selama 4 Tahun, kita juga tidak mau tidak sempurna dalam pengerjaannya. Seluruhnya akan kita perbaiki. Begitu rekanan serah terima ke kami, itu harus 100% baik semua. Setelah serah terima, kami akan serahkan ke bidang OP untuk pemeliharaannya. Kami mohon pengertiannya dari teman-teman, kami perlu waktu untuk menyempurnakan pekerjaannya.” Jelasnya.
Selain itu, dia mengajak semua pihak untuk secara bersama-sama menjaga bendungan Beringin Sila agar mamfaatnya dapat dirasakan oleh Masyarakat, baik mamfaat secara langsung seperti Irigasi dan air baku.
Sementara , muncul juga postingan salah satu akun media sosial Erman Hermawan pada kamis, 08 juni 2023 yang sempat dikutip oleh bidikankameranews.com
inilah kutipannya ..
KEMANAKAH AIR YG DI BENDUNG ….?
SEBAGIAN HANYA TERLIHAT DASAR PERMUKAAN BENDUNGAN
===============================
Banyak Kalangan Petani Penasaran Dgn Minimnya Air Dari BBS Utk Mengairi Pertanian di Kec Utan
Akhirnya Beberapa Kalangan Turun Ke Lokasi BBS, Yaitu Dari Kecamatan ,Aparat Desa, Petugas Pengairan Tokoh Masyarakat Kec.Utan Yg Ingin Melihat Secara Langsung Kondisi Bendungan Beringin Sila.,
Ternyata Rasa Penasarannya Terbukti Air Yg di Bendung Sdh Surut.
Sedangkan Saat Ini Petani Sangat Membutuhkan Air Utk Musim.Tanam MK 2.
Melihat Kondisi Sprti Yg Ada Saat Ini Petani Sangat Ragu Utk Menanam.
————————————-
Rata2 Mereka Yg Datang Kebingungan, Air Yg di Bendung Pada Musim Hujan Sudah Drastis Surut, dan Malah Landasan Permukaan Bendungan Sdh Ada Kelihatan Mengering.
Utk Aliran Ke Sungaipun Tdk Ada Mengalir Seharusnya Wajib Menjaga Ekosistim Di Hilir Sesuai Aturan Bendungan
Apalagi Ke Saluran Pengairan Sama Sekali Belum Maksimal Utk Tercukupi.
**********************************
ADAKAH SOLUSI…..? ( Tim Media GJI )
Sent from Yahoo Mail on Android