Kota Bima, bidikankameranews.com –
Anggota Komisi IV DPR-RI dari Fraksi PAN Daerah Pemilihan NTB I Pulau Sumbawa, Dr. H. Muhammad Syafrudin ST, MM akrab disapa HMS, menghadiri peresmian Bank Sampah Induk (BSI) di Kota Bima pada 6 februari 2024 lalu.
Walikota Bima, H. Muhammad Rum mengucapkan terimakasih dan apresiasinya kepada HMS dan Kementerian LHK yang bisa tmewujudkan Bank Sampah Induk di Kota Bima.
”dengan adanya BSI ini sebagian besar persoalan sampah ada di kota Bima bisa diatasi. oleh karena itu, kami tetap mengharapkan dukungan penuh kedepannya kepada Dr. H. Muhammad Syafrudin ST MM agar
tetap bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat kota bima dan khususnya di pulau Sumbawa. Kami juga berharap semoga semua ihtiar kita bersama ini dikabulkan oleh Allah SWT,” ungkap M. Rum rabu (07/02/24).
H. M. Rum mengatakan, ini adalah wujud upaya nyata Pemerintah Kota Bima terhadap pengelolaan sampah. Pembangunan Bank Sampah Induk tersebut mulai beroperasi mengurai sampah di Kota Bima, sehingga mampu memberi nilai tambah perekonomian masyarakat sekaligus mewujudkan Kota Bima yang bersih.
Menurutnya, pengelolaan sampah perlu dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh pihak mulai dari hulu hingga ke hilir. Undang – undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah yang merupakan induk dari seluruh regulasi dan kebijakan di Kota Bima mendefinisikan pengelolaan sampah seperti sebuah kegiatan yang sistematis menyeluruh, jelasnya.
Ia menuturkan, pada tahun 2023 jumlah produksi timbunan sampah di Kota Bima mencapai 80,68 ton per hari atau 29.448 ton per tahun. Namun baru dapat ditangani dengan pola konvensional unggul, angkut dan buang mencapai 78 persen yaitu sebesar 22.969 ton per tahun atau 62,93 ton per hari dari target 80 persen melalui program NTB Zero Waste.
Lanjutnua, hal itu dikarenakan masih terbatasnya sarana dan prasarana serta kekurangan personil. dalam hal pengurangan sampah Kota Bima baru mencapai 4,48 persen yakni 3,62 ton per hari atau 1.321 ton per tahun, masih jauh dari target 25 persen, terangnya.
H. M Rum menambahkan, penyebabnya karena masih kurang optimalnya pengelolaan sampah pada bank unit di tingkat kelurahan. dengan dibangunnya bank sampah induk (BSI) diharapkan dapat meningkatkan angka pengurangan sampah karena dapat menampung sampah dari sumber sampah kemudian dilakukan pemilahan dan pengolahan, sehingga hanya sampah sisa pengolahan saja yang dibuang ke TPA.
“Kepada pengelola bank sampah induk agar dapat mengelola bank sampah ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat menciptakan Kota Bima yang bersih, sehat, lingkungan yang terawat serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengelolaan sampah.” tandasnya. (*)