
Oleh Hj. Ratna
NIM 232015088
Mahasiswa Pascasarjana Program Magister Manajemen Inovasi, Universitas Teknologi Sumbawa.
Abstrak
Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum yang memungkinkan guru untuk lebih kreatif dalam merancang modul ajar dan memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Namun, dalam implementasinya, guru PAUD di Kabupaten Sumbawa Barat menghadapi beberapa problematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, problematika yang dihadapi guru, dan upaya guru dalam mengatasi problematika tersebut di PAUD di Kabupaten Sumbawa Barat.
Kata Kunci Kurikulum Merdeka, PAUD, Problem Implementasi, Strategi Pembelajaran, Kabupaten Sumbawa Barat
Abstract The Merdeka Belajar curriculum is a curriculum that allows teachers to be more creative in designing teaching modules and allows students to be more active in the learning process. However, in its implementation, PAUD teachers in West Sumbawa Regency face several problems. This study aims to determine the application of the Independent Learning Curriculum, the problems faced by teachers, and teachers’ efforts in overcoming these problems in PAUD in West Sumbawa Regency.
Keywords Curriculum Merdeka, PAUD, Implementation Problems, Learning Strategies, West Sumbawa Regency
Pendahuluan
Kurikulum Merdeka Belajar memungkinkan guru untuk lebih kreatif dalam merancang modul ajar dan memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Namun, implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di PAUD di Kabupaten Sumbawa Barat menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kesulitan guru dalam menganalisis Capaian Pembelajaran (CP), merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP), dan menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) serta Modul Ajar. Guru juga menghadapi kesulitan dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran yang efektif.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, dan siswa PAUD di Kabupaten Sumbawa Barat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik.
Hasil Penelitian
Penelitian menunjukkan bahwa guru PAUD di Kabupaten Sumbawa Barat menghadapi beberapa problematika dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar:
Kesulitan Menganalisis CP, Merumuskan TP, dan Menyusun ATP dan Modul Ajar: Guru mengalami kesulitan dalam memahami dan mengaplikasikan komponen-komponen kurikulum tersebut, terutama karena kurangnya pelatihan dan pemahaman mengenai teknologi pendidikan.
Kesulitan Menentukan Metode dan Strategi Pembelajaran yang Efektif: Guru kesulitan dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa karena kurangnya sumber daya dan bahan ajar yang memadai.
Pembahasan
Kesulitan Menganalisis CP: Kurangnya pelatihan dan panduan yang memadai membuat guru kesulitan dalam menganalisis Capaian Pembelajaran dan menyusun komponen kurikulum lainnya.
Kesulitan Menentukan Metode dan Strategi Pembelajaran: Guru menghadapi tantangan dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Kurangnya sumber daya teknologi dan bahan ajar menjadi hambatan utama.
Upaya Mengatasi Problematika: Guru berusaha mengatasi tantangan ini dengan mengikuti pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, menggunakan buku abjad, mengetik bahan ajar sendiri, dan membuat lembar kerja siswa yang lebih kontekstual.
Kesimpulan.
Guru PAUD di Kabupaten Sumbawa Barat menghadapi berbagai problematika dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar, seperti kesulitan dalam menganalisis CP, merumuskan TP, dan menyusun ATP serta Modul Ajar, serta kesulitan dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran yang efektif. Namun, dengan upaya seperti mengikuti pelatihan dan menggunakan berbagai sumber daya alternatif, guru dapat mengatasi problematika tersebut dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Saran
Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka: Guru PAUD di Kabupaten Sumbawa Barat perlu mengikuti pelatihan intensif mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar untuk meningkatkan kemampuan menggunakan teknologi dan menyusun komponen kurikulum dengan baik.
Penggunaan Sumber Daya Alternatif: Guru perlu menggunakan buku abjad, mengetik bahan ajar sendiri, dan membuat lembar kerja yang sesuai dengan konteks lokal untuk mengatasi keterbatasan sumber daya.
Peningkatan Kompetensi Teknologi: Guru PAUD perlu meningkatkan kompetensi dalam menggunakan teknologi melalui pelatihan dan workshop agar dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar secara efektif.
Dengan demikian, strategi-strategi ini dapat membantu guru PAUD di Kabupaten Sumbawa Barat untuk mengatasi tantangan dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa.