
Sumbawa Barat, bidikankameranews.com
Ironis dan Prihatin, hanya itulah kata yang bisa terucap ketika melihat kondisi bangunan Laboratorium untuk beberapa Sekolah SMAN / Kejuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ).

Memang diakui saat ini ada beberapa kasus Pembangunan dan Rehabilitasi diantaranya SMAN 2 Taliwang dan SMAN 1 Seteluk , Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi NTB yang bersumber dari DAK TA 2021 dalam proses PENYIDIKAN pihak Kejaksaan Negeri Sumbawa Barat.
Anggaran melalui Dana Alokasi Khusus ( DAK ), seyogyanya untuk meningkatkan Kwalitas Pendidikan, akan tetapi Dana tersebut dijadikan Alat untuk mendapatkan FEE Proyek , sehingga beberapa bangunan tersebut di beberapa SMA dan SMK mengalami kekurangan Item pekerjaan sehingga tidak terpenuhi tuntas pengerjaan, ada dugaan kuat ULP, PPK, KONTRAKTOR dan Konsultan Pengawas Provinsi NTB melakukan Kong Kalikong ” Perintah Atasan “.
Hasil investigasi di terhadap Bangunan Laboratorium Biologi dan Komputer di SMAN Jereweh Sumbawa Barat pada selasa ( 04/06 ), ditemukan Fakta bahwa Pekerjaan Bangunan Laboratorium tersebut terkesan Asal- Asalan, Lantai hanya di Flour biasa tanpa keramik, Flafon sudah pada Roboh dan beberapa bangunan mengalami keretakan, ini membuktikan kalau Bangunan tersebut dikerjakan melalui DIKBUD PROVINSI NTB bersumber dari DAK, terkesan asal – asalan.
Salah satu Guru bernama ZUL di SMAN Jereweh mengakui kalau bangunan tersebut dikerjakan asal- asalan tidak memenuhi standar RAB ” kami para guru merasa prihatin melihat kondisi bangunan Lab Biologi dan Komputer tersebut terkesan asal-asalan , padahal bangunan tersebut sangat kami butuhkan untuk meningkatkan Kompetensi Siswa ” katanya prihatin kepada media.
Zul berharap, agar pihak APH dapat melakukan penyelidikan mendalam dengan melakukan AUDIT INVESTIGASI . ( edi )