Ironis..!!, Diduga Bagi- Bagi Feee, Pembangunan Lab SMAN Jereweh Bersumber DAK 2021 Senilai 2,1 M ” Gagal Pekerjaan “

Spread the love

Sumbawa Barat,bidikankameranews.com – Ironis dan Prihatin, hanya itulah kata yang bisa terucap ketika melihat kondisi bangunan Laboratorium untuk beberapa Sekolah SMAN / Kejuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ) terkesan asal – asalan karena tidak sesuai RAB.

Memang diakui saat ini ada beberapa kasus Pembangunan dan Rehabilitasi diantaranya SMAN 2 Taliwang dan SMAN 1 Seteluk , Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi NTB yang bersumber dari DAK TA 2021 dalam proses PENYIDIKAN pihak Kejaksaan Negeri Sumbawa Barat.

Anggaran melalui Dana Alokasi Khusus ( DAK ), seyogyanya untuk meningkatkan Kwalitas Pendidikan, akan tetapi Dana tersebut dijadikan Alat untuk mendapatkan FEE Proyek , sehingga beberapa bangunan tersebut di beberapa SMA dan SMK mengalami kekurangan Item pekerjaan sehingga tidak terpenuhi tuntas pengerjaan, ada dugaan kuat ULP, PPK, KONTRAKTOR dan Konsultan Pengawas Provinsi NTB melakukan Kong Kalikong ” Perintah Atasan “.

Berdasarkan data yang media dapatkan melalui laman lpse.ntbprov.go.id Pemprov NTB , ternyata anggaran bangunan dua ( 2 ) ruangan laboratorium biologi dan komputer tersebut di SMAN Jereweh nilai anggarannya sangat fantastis yang bersumber dari DANA ALOKASI KHUSUS tahun 2021 sebesar Rp 2.190.512.000.,( dua milyar seratus sembilan puluh lima ratus dua belas rupiah ), yang dimenangkan oleh CV Anjani Jaya Sentosa  beralamatkan Jalan Alas 1 Nomor 4 Tamansari Ampenan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Temggara Barat.

Hasil investigasi di terhadap Bangunan Laboratorium Biologi dan Komputer di SMAN Jereweh Sumbawa Barat pada selasa ( 04/06 ), ditemukan Fakta bahwa Pekerjaan Bangunan Laboratorium tersebut terkesan Asal- Asalan, Lantai hanya di Flour biasa tanpa keramik, Flafon sudah pada Roboh dan beberapa bangunan mengalami keretakan, ini membuktikan kalau Bangunan tersebut dikerjakan melalui DIKBUD PROVINSI NTB bersumber dari DAK, terkesan asal – asalan.

Salah satu Guru bernama ZUL di SMAN Jereweh mengakui kalau bangunan tersebut dikerjakan asal- asalan tidak memenuhi standar RAB ” kami para guru merasa prihatin melihat kondisi bangunan Lab Biologi dan Komputer  tersebut terkesan asal-asalan , padahal bangunan tersebut sangat kami butuhkan untuk meningkatkan Kompetensi Siswa ” katanya prihatin kepada media.

Zul berharap, agar pihak APH dapat melakukan penyelidikan mendalam dengan melakukan AUDIT INVESTIGASI . ( edi )


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Penuhi Kewajiban Kepatuhan Hukum, Jasa Raharja Sabet Penghargaan Bergengsi dari Indonesia Regulatory Compliance Award 2024

Sel Jun 4 , 2024
Spread the love      Jakarta, 31 Mei 2024 –Jasa Raharja berhasil meraih penghargaan “Best Enterprisein Regulatory Compliance”, sebuah penghargaan tertinggi (Sapphire) dari […]