
Sumbawa Barat, bidikankameranews.com
Adanya postingan di tiktok pada akun jejak petualang yang mengatakan Pemda KSB Tolak berikan bantuan 2,8 juta , untuk biaya mobil kepulangan Jenazah ALM SITI Fatimah asal Taliwang , dibantah keras oleh Hj Erna Idayati.SE Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat, Senin (24/6) saat ditemui oleh media ini di meja kerjanya.
Kepada media , Kadikes menerangkan bahwa sesungguhnya pasien yang meninggal di RSUP Mataram an Siti Fatima tersebut mempunyai gejala kanker paru, pasien ini berangkat ke RSUP Mataram tanggal 19 Juni 2024, tanggal 20 mengajukan Baznasnya ke Dikes KSB , karena ke Mataram itu akan dilakukan Hemotrapi yang kedua kalinya , namun saat sampai di RSUP Mataram, pasien bersangkutan meninggal kemarin pada pukul 14:00 Wib di RSUP Mataram.
Informasi yang diterima Dikes KSB melalui via telepon pada pukul 15:30 WIB melaui pihak Management RSUP Mataram, langsung kita melakukan proses komunikasi dengan pihak Rumah Sakit Mataram, karena mereka yang menelepon ke pihak Dikes KSB hampir pukul 16:00 WIB, maka pihaknya langsung intens melakukan proses pemulangan jenazah, kebetulan saat itu Ambulance di Rumah Sakit Provinsi lagi Kosong karena sedang melakukan rujukan pasien ke rumah sakit lain, akhirnya komunikasi intens terus dilakukan, kebetulan sekali dari rumah sakit umum daerah Asy-Syifa saat itu sedang membawa pasien rujukan ke Mataram dengan posisi saat lagi diatas kapal sedang mau nyandar di pelabuhan kayangan, maka pihaknya langsung melakukan kordinasi informasi ke pihak keluarganya almarhum Siti fatima bahwa ada kendaraan Ambulance milik RSUD Asy-Syifa lagi membawa rujukan pasien ke Mataram, dan mohon tunggu mobil ambulance RSUD Asyifa yang akan menjemput pulang di RSUP Mataram untuk membawa Jenazahnya dan tidak ada masalah.
“Memang biaya pemulangan Jenazah kalau dari Mataram biayanya 2,8 juta tidak dibebankan ke pihak keluarga almarhum, karena pihak Dikes KSB ada MoU dengan pihak RSUP Mataram untuk mengklaim biaya Ambulance ke Dinas Kesehatan KSB untuk biaya pemulangan jenazah, akan tetapi karena adanya ambulance milik RSUD Ady-Syifa tersebut daripada pulang kosong, maka digunakan untuk pemulangan Jenazah tersebut menggunakan Ambulance milik RSUD Asy-Syifa tanpa dipungut biaya dari keluarga alias Gratis,” terangnya.
Masih menurut Hj Erna, bahwa berita yang beredar di Medsos tersebut adalah tidak benar.
“BAHWA PEMDA TOLAK BERIKAN BANTUAN 2,8 JUTA UNTUK BIAYA MOBIL KEPULANGAN JENAZAH AN ALM SITI FATIMAH ASAL TALIWANG adalah tidak benar sama sekali,” tampik Hj Erna.
Menurut Hj Erna, justru keluarga Almarhumah sangat berterima kasih kepada Pemda Sumbawa Barat yang telah memfasilitasi pemulangan jenazah almarhumah siti fatimah tanpa dipungut biaya apapun (edi)