



Sekongkang, bidikankameranews.com – Ratusan pendukung Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat Nomor urut 1, Amar – Nani bergeming di arena kampanye Desa Sekongkang Atas Kecamatan Sekongkang, Jumat sore, 27/9.
Pantauan Media, cuaca di Sekongkang tampak mendung sejak pukul 15.00 WITA. Lambat laun, hujan pun turun mengguyur pada pukul 16.00 WITA.
Begitu hujan turun, tak satupun pendukung dan simpatisan meninggalkan tempat. Mereka hanya menggeser kursi tempat duduk ke sisi lain di bawah terop yang tidak di guyur hujan.
Kampanye tersebut begitu meriah. Masyarakat yang memadati lapangan, larut dalam euforia kampanye.
Di tengah guyuran hujan yang turun, Orator handal AMANAH, H. Abidin Nasar lantang meneriakkan, dalam kondisi apapun pendukung dan simpatisan Amar – Nani jangan pernah surut. Hujan adalah rahmat Allah. Turunnya hujan saat kampanye insyaa Allah adalah tanda-tanda keberhasilan dan kemenangan bagi Paket AMANAH.
” Jangan takut hujan saudara saudara. Kita sudah terbiasa melawan hujan dan badai. Kita sudah melewati itu semua. Kita harus tunjukan bahwa Sekongkang Atas ini solid untuk AMANAH,” cetusnya.
Kampanye Amar – Nani di hari ketiga di wilayah Selatan Kabupaten Sumbawa Barat ini tercatat masih di dominasi kalangan ibu-ibu, pemudi dan milenial perempuan. Mereka menegaskan, kalangan perempuan mulai dari akar rumput semakin solid dan kuat tanpa paksaan untuk menangkan AMAR – NANI di Pilkada KSB 27 November mendatang.
” Kami dukung karena programnya realistis. Selain juga karena pasangan ini yang ada keterwakilan perempuannya sehingga secara otomatis apa yang menjadi kebutuhan kaum perempuan, ke depan akan mudah di eksekusi,” kata Ibu Kabaiyah, salah seorang Warga Sekongkang Atas.
Ia menyatakan tekadnya untuk mengantarkan kemenangan AMAR – NANI. Dukungan itu sebagai wujud nyata keinginan masyarakat terhadap kepemimpinan keduanya.
” Tdak ada pilihan lain selain Amar – Nani,” imbuhnya.
Ia sedikit menjelaskan bahwa fenomena bangkitnya barisan perempuan ini antara lain dipicu oleh kondisi ekonomi yang makin sulit belakangan ini. Makin tingginya harga-harga kebutuhan pokok tak ayal menjadikan semakin banyak masyarakat yang mengalami dampaknya.
Dampak yang terberat dialami oleh kaum perempuan. Sebab, dalam keluarga, perempuan bertindak sebagai pengatur ekonomi rumah tangga.
“Di dalam berbagai kopdar (kopi darat) antara kaum ibu-ibu, yang paling banyak mengeluhkan tingginya harga-harga kebutuhan pokok. Mereka mendambakan pemimpin yang bisa membawa perubahan ekonomi dan terpenting memperbesar peluang kerja. Tak salah kalau kemudian jawaban dari semua itu ada di program Amar – Nani,” pungkasnya. (**)