Bebeng Kelurahan Wolomarang Yang Asri Tinggal Nama, Kini Terlihat Sebagai Kampung Yang Kumuh

Spread the love

Bebeng Kelurahan Wolomarang Yang Asri Tinggal Nama, Kini Terlihat Sebagai Kampung Yang Kumuh

Maumere NTT, bidikankameranews.com – Meski batu revetment, pengaman abrasi Pantai Bebeng , Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur sudah ditata, namun terlihat pemandangannya sangat kumuh dan terkesan jorok, betapa tidak tanggul pengaman abrasi dan juga sebagai tanggul penahan terjadinya air laut pasang tinggi ( banjir ROB ) terkesan dipasang asal – asalan tidak menggunakan pemasangan Batu, hanya dipasang batu – batu besar tanpa ada pengikat semen, ironisnya lagi di dalam lingkungan masyarakat Bebeng tidak ada dibuat saluran pembunangan air, sehingga kalau terjadi hujan dan banjir air pasang, maka Wilayah Lingkungan Bebeng bagaikan Kolam, sehingga mengundang bibit bibit penyakit , oronisnya lagi karena airnya mengendap tidak ada pembuangan, maka bau tidak sedap menjadi bagian kehidupan sehari – hari masyarakat setempat.

Lingkungan Bebeng yang dulunya sangat Asri, Adem, Bersih dan nyaman dinikmati untuk kehidupan, namun sekarang walau banyaknya pembangunan di sepanjang jalan dan pantai, sangat terlihat kumuh, saat anda memasuki bebeng maka mata anda akan melihat puluhan rumah penduduk sangat kumuh belum tersentuh oleh bantuan pemerintah daerah, belum lagi ada puluhan rumah belum memiliki WC / Toilet, ditambah lagi wilayah lingkungannya becek dan jorok akibat bekas hujan dan banjir rob dari bekas air mengendap karena tidak adanya saluran pembuangan.

Lingkungan bebeng saat ini tak elok dipandang, tumpukan batu dipinggir pantai malah mengundang perhatian banyak publik, karena dianggap memberikan kesan kumuh.

Dari pengamatan wartawan bidikankameranews.com saat datang menjenguk keluarga di Bebeng pada sabtu ( 07/06 ) , 30 tahun lalu Bebeng yang dulunya Asri, Bersih dan Sehat, namun kini hanyalah sebuah nama, kini menjadi kawasan kumuh, terlihat rumah – rumah penduduk tidak tertata rapi dan tidak layak huni, sampah berserakan dimana – mana, rumput liar tumbuh merajalela, pengusaha makin kaya, yang miskin semakin miskin, adakah kepedulian Pemerintah Daerah….?,

 

“Kami di bebeng ini tidak pernah mendapat perhatian pemerintah, diakui kalau pemasangan tanggul tersebut asal pasang terjadi penumpukan batu dibibir pantai tanpa melalui perencanaan yang matang, sehingga terkesan kumuh ” kata seorang warga bebeng kepada media.

Diakuinya, memang di areal bibir pantai sudah terpasang tumpukan batu besar sebagqi penahan ombak yang posisinya tidak tertata rapi, Hanya saja saat dipasang oleh Pemda Sikka , tidak melakukan koordinasi dengan masyarakat bebeng.( Edi )

 

.


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Sumbawa Paling Banyak Memperoleh Program Strategis dari Pemerintah Pusat

Sel Jun 10 , 2025
Spread the love       Sumbawa Besar, bidikankameranews.com – Kepala Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., memaparkan secara […]