5 Unit Ferry Penyebrangan Tano – Kayangan Tidak Layak Jalan, Dipaksakan Berlayar Oleh Perum ASDP
Taliwang NTB. bidikankameranews.com– Pernyataan bahwa kapal ferry yang tidak layak jalan dipaksakan untuk beroperasi oleh ASDP Indonesia Ferry dapat diinterpretasikan sebagai dugaan pelanggaran keselamatan dan standar operasional. Dugaan tersebut mungkin terkait dengan kasus-kasus sebelumnya di mana kapal-kapal yang seharusnya tidak layak digunakan masih beroperasi, yang kemudian menyebabkan kerugian negara dan bahkan potensi bahaya bagi penumpang.
Pernyataan bahwa kapal ferry yang tidak layak jalan dipaksakan untuk beroperasi oleh ASDP Indonesia Ferry dapat diinterpretasikan sebagai dugaan pelanggaran keselamatan dan standar operasional. Dugaan tersebut mungkin terkait dengan kasus-kasus sebelumnya di mana kapal-kapal yang seharusnya tidak layak digunakan masih beroperasi, yang kemudian menyebabkan kerugian negara dan bahkan potensi bahaya bagi penumpang.
Sejumlah penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Pelabuhan Poto Tano ke Khayangan atau sebaliknya mengeluhkan beberapa kondisi fasilitas kapal yang dinilai tidak nyaman dan tidak sesuai harapan.
Salah satu pengguna jasa penyeberangan, Ely Susanti mengaku melakukan perjalanan pada 10 Juni 2025 menuju kayangan dengan menggunakan KMP Mutiara Alas 1,Ia bersama tujuh anggota keluarganya mengeluhkan kondisi kapal, yang seharusnya ditempuh 1,5 jam kini harus ditempuh 2 – 2,5 jam pelayaran, belum lagi waktu tunggu bongkar yang lama, sementara diatas kapal juga harus membayar tambahan biaya untuk bisa masuk ke ruang ekonomi yang lebih layak .
” Penumpang membeludak dan AC di dalam kapal juga tidak berfungsi dengan baik, jadi panas sekali,” ujar Ely kepada media.
Demikian juga beberapa Penumpang Travell tujuan sumbawa besar , Travell Jurusan Sumbawa Barat , Truck , TB Truck besar dan kendaraan kecil pribadi (KK) beserta ratusan sepeda motor Roda dua Semua turun di alikan ke KMF Raja Enggano Milik ASDP.
Padahal kapal tersebut sebenarnya sudah tidak Laik Layar , Kursi2 nya Renyot , ” Sebetul kalau kunjungan kerja gubernur ke pulau Sumbawa atau kadis Perhubungan PROV NTB, jangan menggunakan kapal yang bagus seperti kapal milik DLU, suruh saja Naik kapal ini Mutiara Alas 1 milik ALP Group, agar mengetahui kondisi kapal yang sebenarnya, Jangan di Rekayasa Perjalanan dinas nya dengan waktu- waktu tertentu untuk Naik Kapal yang bagus semua ” kata H Yames kepada media.
Menurut H.Yames, ada lima unit kapal yang sudah tidak layak operasi, namun kapal – kapal tersebut ijin layarnya tetap dikeluarkan oleh pihak Perhubungan Provinsi NTB, ” kalau tidak salah sisa 5 Unit Kapal sakit , tetap di Paksa jalan , tidak memikirkan kan keselamatan dan kenyamanan Penumpang di atas kapal ” kata Yames.
Pertanyaan nya Selama ini Kemana Peran Syahbandar Wilayah Khayangan , Masih ada atau sudah Mati atau mati suri , atau tutup mata..Untuk itu saya minta Turun Tim Inverstigasi dari Kementerian Perhubungan RI Supaya Jelas masih ada kah yang masih Neko2 di Pelabuhan Khayangan NTB…?.