Sumbawa Besar, bidikankameranews.com – Kegiatan Latihan Lapangan Penanggulangan Bencana Alam yang digelat Kodim 1607/Sumbawa di lapangan Kerato Kecamatan Unter Iwes siapresiasikan oleh Ketua Tagana Dinas Sosial Kab. Sumbawa.
Pelatihan lapangan ini sebagai bentuk kesiapan dalam menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu di wilayah Kabupaten Sumbawa, ujar Dedi Susanto S.PdI saat ditemui di sela – sela pelatihan, selasa 24 juni 2025.
dikatakan Dedi, Latihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan komando, pengendalian, serta koordinasi lintas sektor dalam penanganan bencana.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Kodim 1607/Sumbawa karena jarang sekali mengadakan kegiatan simulasi penanganan bencana secara bersama – sama seperti ini yang melibatkan berbagai stake holder”, ungkap Dedi.
Menurutnya, dengan adanya kegiatan ini para personil dan relawan di lapangan paham dengan tugas pada bidangnya masing – masing seperti bidang evakuasi dan penyelamatan korban baik korban di air maupun korban di darat. Begitu juga dengan personil yang mengelolah dapur umum lapangan, sebab keterlibatan Tagana selama pelaksanaan pelatihan lapangan pihaknya stay di lokasi untuk memasak.
“Hari pertama pelatihan kami menyediakan sebanyak 200 bungkus dan hari kedua kami cukup banyak memasak lebih dari 500 bungkus nasi disiapkan untuk para personil yang mengikuti pelatihan termasuk warga yang terlibat dalam pelatihan penanganan kebencanaan, papar Dedi Susanto.
Ketua Tagana kembali menegaskan, bahwa kegiatan simulasi ini sangat positif khususnya bagi Tagana. Kami menerjunkan personil serta Mobil Dumlap (Dapur Umum Lapangan) serta Armada Logistik di lokasi pelatihan.
Kedepan, ia berharap dengan adanya pelatihan penangan kebencanaan para personil dan relawan yang terlibat mampu bekerja dan paham dengan tupoksinya sesuai bidang masing – masing. Seperti TNI sebagai Satkorlap, kemudian BPBD garis kordinasinya dengan Pemda, Basarnas di bidang pencarian penyelamatan dan evakuasi korban, begitu juga dengan tugas relawan lainnya ketika terjadi bencana. Tidak lagi tumpang tindih, inilah pentingnya kordinasi dalam penanganan bencana, papar Dedi.
Untuk diketahui, lanjutnya, satu – satunya dapur umum lapangan yang menyediahkan ribuan bungkus nasi hanya dimiliki oleh Tagana. Karena itu, dirinya berharap kepada pemerintah daerah agar anggaran dapur umum dapat dialokasikan kepada Tagana melalui Dinas Sosial supaya pemenuhan hak dasar korban yang terdampak bencana dapat tersalurkan, termasuk pemberian vitamain dan suplemen serta extra puding bagi korban bencana, tandasnya. (*)