Masalah Sampah di Moyo Hulu : “Tantangan dan solusi nyata”

Spread the love

Penulis : Anggi dewan saputra

Kecamatan Moyo Hulu di Pulau Sumbawa menghadapi permasalahan serius dalam pengelolaan sampah, terutama akibat ketiadaan tempat pembuangan sampah yang memadai. Banyak warga masih membuang sampah ke sungai atau membakarnya di sekitar rumah. Praktik ini menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan kerusakan ekosistem, serta meningkatkan risiko penyakit bagi masyarakat.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan fasilitas pembuangan sampah yang layak, sosialisasi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, dan peningkatan kesadaran publik.

Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya tempat penampungan sampah atau fasilitas dasar seperti tempat sampah umum. Yang dimana ini menjadi salah satu faktor masyarakat memilih untuk membuang sampah di sungai dan ada juga masyarakat memilih untuk membakar sampah tersebut di sekitaran rumah.

Menurut data dari samawarea.com (12 Maret 2024) pemerintah kabupaten sumbawa telah melakukan antisipasi untuk mengatasi dengan membangun tiga tempat pembuangan akhir (TPA) dan ada 11 tempat pengolahan sampah (TPS) terpadu salah satunya termasuk kecamatan moyo hulu.
Langkah ini di ambil sebagai upaya untuk meningkatkan pengolahan sampah dengan prinsip 3R (reduce,reuse dan recycle).

Namun kondisi di lapangan meskipun TPS sudah ada ketersediaan dan aksesbilitasnya masih belum merata di semua desa di moyo hulu. Permasalahan yang teridentifikasi adalah jarak dari pemukiman masih terlalu jauh bagi sebagian warga ,minimnya armada penjemputan dan kurangnya edukasi masyarkat, warga di beberapa daerah masih belum terbiasa menggunakan TPS. Sehingga praktik membuang sampah sembarangan masih terjadi.
Dampak yang terjadi akibat pembuangan sampah secara sembarangan adalah menimbulkan banyak penyakit, merusak lingkungan.

Menurut data samawarea.com (1 Februari 2025). penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD) merebak di sejumlah kecamatan di kabupaten sumbawa salah satunya kecamatan moyo hulu menjaddi kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi dengan 16 kasus DBD dengan kelompok usia terdampak didominasi oleh anak-anak usia 6-15 tahun.
Selain dampak di bidang kesehatan di lingkungan juga terdampak. antara lain, pencemaran sungai dan Air tanah yang dimana sungai di jadikan sebagai tempat pembuangan sampah utama.

Permasalahan sampah di Kecamatan Moyo Hulu, Pulau Sumbawa, bukan sekadar isu kebersihan, tetapi sudah menjadi ancaman serius bagi kesehatan dan kelestarian lingkungan. Minimnya fasilitas pembuangan sampah yang memadai menyebabkan sebagian masyarakat terpaksa membuang sampah ke sungai atau membakarnya di sekitar rumah, yang berdampak pada pencemaran lingkungan dan merebaknya penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), terutama di kalangan anak-anak. Meskipun pemerintah telah membangun beberapa TPA dan TPS terpadu sebagai upaya untuk menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa ketersediaan dan aksesibilitas fasilitas ini belum merata.
Oleh karena itu, solusi nyata harus melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat—mulai dari penambahan sarana prasarana, edukasi yang berkelanjutan, hingga perubahan perilaku dalam mengelola sampah.

Sudah saatnya masyarakat Moyo Hulu tidak lagi memandang pengelolaan sampah sebagai tanggung jawab pemerintah semata. Mari kita ambil peran aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan fasilitas TPS yang tersedia, dan mulai memilah sampah dari rumah. Lingkungan yang bersih adalah cerminan masyarakat yang sehat dan peduli. Jangan tunggu lingkungan rusak parah atau penyakit kembali merebak—mulailah dari langkah kecil hari ini demi masa depan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi yang akan datang. (*)


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Masih Terjadi Sewa Menyewa Diatas Kapal Penyebrangan Tano - Kayangan, Dishub NTB " tegas " Larang Penyewaan Fasilitas di Atas Kapal

Ming Agu 3 , 2025
Spread the love      Masih Terjadi Sewa Menyewa Diatas Kapal Penyebrangan Tano – Kayangan, Dishub NTB ” tegas ” Larang Penyewaan Fasilitas […]