DP2KBP3A KSB Gelar Rakor TPPS, Wabup Harapkan Jadi Ajang Perkuat Komitmen Kolektif

Sumbawa Barat, bidikanmeranews.com-
Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat terus memperkuat komitmen untuk menekan angka stunting melalui sinergi lintas sektor. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Bupati Sumbawa Barat, Hj. Hanifah, SPt., MM. Inov saat membuka Rapat Koordinasi ke-3 Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2025, yang digelar di Hanipati Resto – Taliwang, Selasa, (4 November 2025).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan bahwa stunting tidak hanya menjadi isu kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan pembangunan sumber daya manusia di daerah.
“Anak-anak yang mengalami stunting berisiko mengalami gangguan perkembangan otak, rendahnya kemampuan belajar, serta penurunan produktivitas di masa dewasa,” ujarnya.
Hj. Hanifah mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang telah menunjukkan hasil signifikan dalam menekan angka stunting. Berdasarkan data tahun 2024, prevalensi stunting di Kabupaten Sumbawa Barat turun menjadi 18,2%, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata Provinsi NTB sebesar 29,8%.
“Capaian ini patut Kita syukuri, namun juga menjadi cambuk untuk terus berupaya mencapai target nasional sebesar 14% pada tahun 2025,” tegasnya.
Wakil Bupati juga mengingatkan pentingnya menjalankan strategi nasional percepatan penurunan stunting sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.
Lima strategi utama yang menjadi fokus antara lain peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan, pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku, konvergensi intervensi spesifik dan sensitif, ketahanan pangan dan gizi keluarga, serta penguatan sistem data dan inovasi.
“Semua strategi ini harus dijalankan secara konvergen, terukur, dan berbasis data, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa. Diperlukan sinergi nyata antara TPPS, Kader Pendamping Keluarga, serta dukungan dari semua unsur — pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat,” jelasnya.
Wabup menekankan, pentingnya pendekatan berbasis kearifan lokal dan nilai gotong royong dalam menekan angka stunting. Menurutnya, budaya solidaritas dan kepedulian sosial yang kuat di Sumbawa Barat merupakan modal sosial penting dalam membangun keluarga sehat.
Rapat koordinasi tersebut menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk mengevaluasi pelaksanaan program TPPS tahun 2025, mengidentifikasi kendala lapangan, serta merumuskan langkah strategis menuju target tahun 2026.
Wabup berharap, kegiatan ini tidak sekadar menjadi forum laporan, tetapi juga ajang memperkuat komitmen kolektif agar setiap anak di Sumbawa Barat tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Wabup menegaskan, bahwa percepatan penurunan stunting sejalan dengan visi daerah, yaitu “Terwujudnya Sumbawa Barat Maju Luar Biasa menuju Transformasi Kesejahteraan Masyarakat”. Salah satu bentuk nyata dari visi tersebut adalah Program Kartu Sumbawa Barat Maju (KSB Maju) yang mencakup layanan pendidikan, kesehatan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat.
“Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting. Teruslah berinovasi, berkolaborasi, dan bekerja dengan hati untuk mewujudkan Sumbawa Barat tanpa stunting, Sumbawa Barat sehat dan sejahtera,” tutupnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Sumbawa Barat, Agus Purnawan S.Pi, MM, dalam laporan nya menyampaikan Rapat Koordinasi ke-3 Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2025, bahwa perkembangan kegiatan pencegahan stunting sebagaimana diketahui bersama menunjukkan peningkatan setiap tahun.
Adapun tujuan rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sumbawa Barat adalah untuk mengevaluasi progres dan capaian target penurunan stunting, serta memastikan seluruh pemangku kepentingan memiliki pemahaman yang sama dan strategi yang terintegrasi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa Barat.
Termasuk mengetahui tugas dan fungsi masing-masing camat, kepala desa, dan lurah dalam upaya penurunan stunting, cara menurunkan angka stunting di masing-masing wilayah, mengoptimalkan peran serta seluruh stakeholder dalam percepatan penurunan stunting.
Rapat koordinasi TPPS Kabupaten Sumbawa Barat diharapkan dapat meningkatkan efektivitas upaya penurunan stunting dan mencapai target nasional penurunan stunting, imbuh Agus Purnawan S,Pi, MM.(DW)













