
Sumbawa Besar, bidikankameranews.com –
Elang-elang muda Universitas Teknologi Sumbawa kembali mengukir prestasi membanggakan dalam ajang Lomba Inovasi Daerah (LIDA) Kabupaten Sumbawa Tahun 2025 Kategori Mahasiswa. Empat tim mahasiswa UTS berhasil menjuarai kompetisi tahunan yang diselenggarakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumbawa.
LIDA ini bertujuan untuk menjaring gagasan kreatif untuk pembangunan daerah.
Pengumuman pemenang dilaksanakan secara resmi pada 10 Desember 2025 di Aula Bappeda Kabupaten Sumbawa, setelah melalui serangkaian proses seleksi, verifikasi, dan presentasi inovasi.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat budaya inovasi, meningkatkan pelayanan publik, dan memberikan apresiasi bagi kontribusi pembangunan daerah.
Juara pertama diraih oleh Parisno (Ketua, Prodi Teknik Elektro-FRS) bersama Futri Seftihan Melinda (Prodi Ekonomi Pembangunan-FEB) dengan “Inovasi daur ulang botol plastik menjadi filament 3D print untuk produksi powerbank dan kipas portable.” Inovasi ini memiliki dampak multidimensi. Dari sisi Ekonomi, membuka peluang usaha filament murah dan produk 3D printing. Dari sisi Teknologi, memperkenalkan produksi filament lokal. Dari sisi Sosial & Edukasi, menjadi sarana pelatihan bagi UMKM dan pelajar. Sementara, nilai tambah utamanya adalah kontribusi Lingkungan melalui pemanfaatan limbah plastik, menunjukkan inovasi yang berkelanjutan.
Juara kedua oleh Fira Yunita (Ketua Prodi Teknik Elektro-FRS) bersama Dian Paramita (Prodi Teknik Metalurgi-FTLM), Fatimah Azzahra (Prodi Ilmu Pemerintahan-FISIP) dengan inovasi “Mesin injeksi berbasis SSR dan Rex C-100 sebagai solusi pemanfaatan
limbah plastik untuk pembuatan gagang parang.” Inovasi ini menawarkan solusi Ekonomi dengan menekan biaya bahan baku dan sekaligus mengatasi masalah sampah plastik. Secara Sosial & Lingkungan, mempermudah produksi bagi pengrajin sekaligus mengurangi pencemaran. Uniknya,
inovasi ini juga menjaga budaya lokal dengan memastikan desain gagang parang tetap
menyesuaikan bentuk tradisional Samawa.
Juara ketiga diraih Januardi Hadi Firmansyah (Ketua) Samsul Rizal, dan M. Afif Rizaldi yang berasal dari Prodi Informatika-FRS dengan inovasi “Sistem pendeteksi hewan perusak lahan pertanian berbasis ESP32-CAM dan sensor PIR dengan tenaga surya sebagai solusi inovatif bagi petani Sumbawa.” Alat berbasis IoT ini memberikan solusi modern, murah, dan mudah dipakai. Keunggulannya adalah membantu petani menjaga lahan tanpa harus berjaga malam, mengurangi kerugian akibat serangan hama hewan liar,
dan berpotensi dikembangkan menjadi sistem keamanan pertanian berbasis AI.
Serta penghargaan Juara Harapan II diraih oleh Imam Ikhlasul Jihad (Ketua), Jonathan Afriliansyah, dan Hamzan dari
Program Studi Informatika-FRS. Dimana mereka menciptakan aplikasi mobile “SehatTani (Sistem cerdas untuk
deteksi dini penyakit pada daun jagung).” Aplikasi ini dirancang agar mudah digunakan bahkan dengan jaringan internet terbatas. Petani cukup memindai daun jagung, dan aplikasi akan memberikan hasil deteksi penyakit beserta langkah-langkah penanganan dan pencegahannya.
Rektor UTS, Niken Saptarini, SE., M.Sc menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas prestasi para mahasiswa.
“Selamat kepada para rekan-rekan mahasiswa para Elang Muda UTS yang telah berhasil mengukir prestasi dalam LIDA 2025. Keempat Tim UTS, para mahasiswa kami telah menunjukkan kreativitas dan relevansi dari inovasi mereka terhadap permasalahan lokal, mulai dari lingkungan, ekonomi, hingga pertanian. Prestasi ini menunjukkan komitmen UTS untuk senantiasa mendorong mahasiswa untuk berkreasi dan menghasilkan inovasi yang tidak hanya unggul secara teknologi, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sumbawa, khususnya dan tentu masyarakat Indonesia pada umumnya. Selamat, sekali lagi Elang Muda Hebat.” tutupnya. (*)














