Rabat Beton Bahu Jalan Negara Poto Tano – Tugu Simpang Tiga, Sangat Bermasalah Tidak Sesuai Spek
Sumbawa Barat, bidikankameranews.com
Pengerjaan pembangunan bahu jalan nasional penghubung Pelabuhan Poto Tano – Simpang Tiga Sumbawa – KSB Kabupaten Sumbawa Barat , yang diduga tidak sesuai spesifikasi, antara ketebalan dan mutu beton tidak sesuai job mix, yang dikerjakan pada akhir Oktober 2022.
Hasil investigasi Tim GJI NTB perwakilan Kabupaten Sumbawa Barat, ditemukan banyak kejanggalan dalam pekerjaan tersebut, seperti ketebalan rabat tidak sesuai, bahkan material batu yang digunakan dipertanyakan karena diduga tidak sesuai sebagai mana seharusnya, kemudian pemborong juga menggunakan pasir gunung yang semestinya memakai pasir sungai. Hal tersebut hasil temuan lapangan pada kamis , ( 08/03) bahwa rabat beton pada bahu jalan negara tersebut dari depan Jembatan Timbang Dishub NTB POTO TANO menuju simpang tiga Poto Tano sejauh 500 meter kiri kanan, sudah mengalami keropos dan berabu ” betonnya sudah keropos dan berabu ”
Selain itu, pengerjaannya juga terkesan asal-asalan dan tidak tampak adanya pengawasan dari pihak-pihak berkompeten, seperti konsultan serta pengejaannya juga dilakukan hingga malam hari.
Padahal Fungsi Rabat Beton bahu jalan Negara tersebut untuk memperkuat jalan aspal agar tetap kuat dan menghindari pinggir jalan bergelombang serta manfaat lainnya, intinya lebih mengarah pada tahanan beban bergerak (beban dinamis) dari kendaraan yang melintas.
Salah satu Warga Poto Tano yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan , meminta kepada pihak berwenangn seperti yang menentukan tentang Jobmix melakukan pengecekan menggunakan peralatan kerja seperti Jack Hammer. “Saya berharap pihak berkompeten untuk turun ke lapangan mengecek langsung kegiatan tersebut.
Dia juga mengatakan pembangunan jalan nasional di wilyaah pulau sumbawa harus mengutamakan kualitas dan mutu, sebab ruas jalan yang berbelok, disertai tanjakan dan turunan tersebut, dibangun di atas tanah yang labil serta rentan mengalami goncangan gempa tektonik.
”Kalau pengerjaanya terkesan modus, tentu akan merugikan semua termasuk kami yang setiap saat menggunakan jalan,” ujar dia.
Sementara salah satu petugas di lokasi mengatakan, dalam acuannya ketebalan rabat bahu jalan itu memang lima belas centimeter. ”Tapi kami bekerja sesuai perintah pemilik pekerjaan,” singkatnya.
Hasil investigasi ini sudah dilaporkan ke Kapala Satker Jalan Nasional Wilayah Pulau Sumbawa Marianus ST, ” kami akan tindak lanjuti segera ” katanya melalui WA. ( GJI KSB /Edi )