Sumbawa Besar, bidikankameranews.com –
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbawa, akan menggelar Musda ke-IX sehubungan akan berakhirnya masa jabatan pengurus lama masa bhakti 2019 – 2023, dengan Tema “memperkuat eksistensi MUI dalam merawat persatuan umat”.
Ketua Panitia Musda, Repi S didampingi Kordinator acara dan persidangan, Aan Widhi Atma, MM saat ditemui media, jumat (8/9/2023) mengatakan, pihak siap menggelar Musda ke-IX yang berlangsung selama sabtu dan minggu besok. Ada<span;> 24 pengurus MUI Kecamatan se Kabupaten Sumbawa yang hadir, setiap Kecamatan akan mengutus dua orang jadi pesertanya terdiri dari perwakilan Kecamatan. kemudian hadir pula MUI Provinsi NTB yang hadir sebagai pendamping dan peninjau.
“sabtu sore besok pembukaannya direncanakan jam 4 sore atau pukul 16.00 yang akan dibuka oleh Bupati Sumbawa dan.penutupannya oleh Wakil Bupati Sumbawa”, ucap Repi.
Dikatakan Repi, di dalam acara pembukaan ada dua item, salah satunya adalah pemberian santunan kepada 10 anak yatim dan 3 disabilitas yang santunannya berasal dari Komisi Perempuan Anak dan Remaja kabupaten Sumbawa disupport oleh YBM PLN yaitu Yayasan baitulmall yang mengelola zakat karyawan PLN. yang kedua, ada pemberian modal produktif kepada teman-teman disabilitas yang tergabung di dalam Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), support modal produktifnya berasal dari Komisi Ekonomi MUI kabupaten Sumbawa. Komisi Ekonomi MUI bekerja sama dengan Balai Kajian Halal UNSA, jelasnya.
Selain dihadiri Bupati sekaligus membuka Acara Musda ke-IX, hadir juga jajaran Forkopimda, Kapolres, Dandim 1607, Ketua DPRD bersama Wakil Ketua DPRD, juga dihadiri oleh Ketua Umum MUI NTB, Sekretaris Umum MUI Provinsi, Bendahara Umum MUI NTB, serta Kepala Sekretariatnya. undangan lain yaitu seluruh Ormas seperti Muhammadiyah, NU, NWDI, para pimpinan perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Sumbawa, para tokoh masyarakat, kalangan SMA/SMK, paparnya.
Ditegaskan Repi, Musda ini tujuan utamanya adalah memilih kepengurusan baru periode 2023- 2028. Meski sampai saat ini ada berapa kandidat, dirinya tidak tahu karena itu kembali kepada mekanisme Musda. berdasarkan peraturan dasar dan peraturan rumah tangga yang memilih itu adalah Tim Formatur, sementara Tim Formatur dipilih oleh peserta musyawarah daerah sesuai draft.
“jadi peserta Musyawarah Daerah itu akan memilih 9 Formatur dengan rincian dua dari pengurus periode 2018-2023, satu dari Dewan Pertimbangan MUI, satu dari Sharing Komite, satu dari Panitia Pelaksana, dan 4 orang berasal dari perwakilan Kecamatan yang secara kewilayahan dibagi dalam perwakilan Timur, Barat, Tengah, dan Selatan”, urainya.
Menurut.Repi, dalam Musda ke-IX ini, akan ada 4 sidang pleno, yakni :
1. Pembahasan tatib dan jadwal acara
2. Laporan pertanggung jawaban pengurus periode 2019 – 2023
3. Sidang komisi komisi yang terbagi dalam 3 komisi
4. Pemilihan Ketua dan pengurus oleh Tim Formatur.
Penutupannya setelah pengukuhan pengurus terpilih oleh Wabup. panitia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mensuppprt kegiatan ini, tutupnya. (Jim)