Sumbawa Besar,
Bidikan Kamera News –
Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) yang terlibat dalam TIM program Merdeka (PROMER) UTS Batch 7 Desa Luk mengadakan sosialisasi “Mahasiswa Peduli Stunting”.
Kegiatan ini merupakan Kerjasama antara UTS dibawah Wakil Rektor (WAREK) III dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Kantor Desa Luk pada Jum’at (20/10) dan dihadiri sekitar 40 peserta terdiri dari perangkat desa, Dosen UTS, Ibu-ibu PKK, Ibu hamil, anak-anak, serta mahasiswa promer.
program ini merupakan program tambahan oleh mahasiswa promer Desa Luk dibawah dosen pembimbing lapangan (DPL) Yuni Yolanda, S.Pi., M.Si.
Kepala Desa Luk, Junaidi SE, dalam sambutannya memaparkan latar belakang diadakannya kegiatan pencegahan stunting di Desa Luk.
Selanjutnya, Direktur Bidang Pengabdian UTS, Joni Firmansyah, S.IP., M.IP. menjadi pembicara yang dihadirkan dalam kegiatan sosialisasi ini merupakan Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknologi Hasil Pertanian UTS yaitu Jenri P. Hutasoit, S.TP., M.TP yang berkesempatan menyampaikan materi mengenai “Cegah dan Tanggulangi Stunting”.
Setelah memberikan materi dilakukan demo masak cookies sehat untuk anak berbahan dasar sayuran wortel, pokcoy, dan beras merah, dan pembuatan makanan pendamping ASI (MPASI) berbahan dasar jagung, labu kuning, tepung beras merah, dan wortel.
sayuran dalam cookies dan MPASI memiliki peran penting dalam meningkatkan nutrisi dan kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak.
Berikut adalah beberapa poin yang dapat menekankan kepentingan sayuran dalam cookies dan MPASI:
1. Sumber Nutrisi yang kaya sayuran seperti wortel, pokcoy, jagung, labu kuning, dan lainnya mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.
Memasukkan sayuran dalam cookies dan MPASI adalah cara efektif untuk memastikan anak-anak mendapatkan sejumlah nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
2. Pencegahan Stunting: Kekurangan gizi adalah penyebab umum stunting, yaitu gangguan pertumbuhan pada anak-anak. Sayuran yang diperkaya dengan nutrisi seperti vitamin A, C, K, dan zat besi dapat membantu mencegah stunting.
Ini sangat penting dalam masyarakat dimana masalah stunting mungkin masih menjadi masalah serius.
3. Pengenalan Rasa yang Baik: Mengenalkan anak-anak pada rasa sayuran sejak dini adalah investasi jangka panjang dalam kebiasaan makan yang sehat. Dengan memasukkan sayuran dalam makanan mereka, anak-anak akan lebih mungkin untuk mengembangkan selera terhadap sayuran di masa depan.
4. Variasi Nutrisi: Dalam MPASI, variasi nutrisi sangat penting. Sayuran memberikan variasi yang berharga dalam pola makan anak. Makanan yang beragam membantu memastikan anak-anak mendapatkan berbagai nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.
5. Pilihan Makanan yang Lezat: Dengan kreativitas dalam memasak, cookies dan MPASI yang mengandung sayuran dapat menjadi pilihan makanan yang lezat. Ini membantu anak-anak untuk lebih menyukai makanan sehat, sementara orang tua atau pengasuh merasa lebih baik dalam memberikan makanan bergizi.
6. Edukasi tentang Gizi: Melalui pemakaian sayuran dalam makanan sehari-hari, pendidikan tentang pentingnya gizi dapat dipromosikan. Ini membantu para orang tua, pengasuh, dan anak-anak memahami peran nutrisi dalam kesehatan dan perkembangan anak.
7. Kontribusi Terhadap Kesehatan Umum: Dalam jangka panjang, mengkonsumsi sayuran secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung di kemudian hari.
8. Pilihan Makanan yang Ramah Lingkungan: Mengurangi konsumsi daging dan produk hewani dengan memasukkan lebih banyak sayuran dalam makanan anak-anak juga dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan sumber daya alam.
Dengan demikian, mengintegrasikan sayuran dalam cookies dan MPASI bukan hanya meningkatkan nutrisi dalam makanan, tetapi juga mengajarkan anak-anak pentingnya konsumsi sayuran dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukan sekadar tindakan biasa, melainkan langkah nyata dalam upaya pencegahan stunting dan penciptaan generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.
Pada acara sosialisasi “Mahasiswa Peduli Stunting” di Desa Luk, terlihat semangat dan antusiasme yang sangat besar dari masyarakat. Mereka tampak siap untuk mengubah pola hidup mereka, memprioritaskan kesehatan, dan mencegah stunting, yang merupakan tujuan inti dari program ini.
Penyadaran akan pentingnya gizi dalam sayuran, yang diintegrasikan dalam makanan sehari-hari anak-anak, diharapkan akan menjadi dasar yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik pada generasi mendatang.
Melalui program seperti ini, diharapkan akan muncul inspirasi tidak hanya bagi warga Desa Luk, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Pulau Sumbawa. Program ini bisa menjadi tonggak awal bagi mereka untuk memulai program serupa, menciptakan perubahan yang berkelanjutan dalam masyarakat, dan memastikan anak-anak tumbuh dengan baik, terhindar dari stunting, serta memiliki masa depan yang cerah.
Dalam hal ini, program tersebut bukan sekadar tindakan lokal, tetapi juga merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup anak-anak di seluruh wilayah tersebut. (*)