
Sumbawa Besar, bidikankameranews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 30 November dan 2 Desember 2025.
Kabupaten Sumbawa masuk dalam kategori waspada akibat potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Pada Ahad, 30 November 2025, sebanyak 23 kecamatan berpotensi terdampak. Daerah-daerah tersebut meliputi Lunyuk, Alas, Utan, Batu Lanteh, Sumbawa, Moyo Hilir, Moyo Hulu, Ropang, Lape, Plampang, Empang, Alas Barat, Labuhan Badas, Labangka, Buer, Rhee, Unter Iwes, Moyo Utara, Maronge, Tarano, Lopok, Lenangguar, Orong Telu, dan Lantung.
Peringatan waspada masih berlaku hingga Senin, 1 Desember 2025, meski cakupan wilayahnya menyusut. Kecamatan yang perlu tetap siaga adalah Lunyuk, Batu Lanteh, Moyo Hulu, Ropang, Plampang, Labangka, Maronge, Lenangguar, Orong Telu, dan Lantung. BMKG juga mencatat potensi angin kencang di Lombok Utara dan Lombok Barat yang dampak ikutannya dapat dirasakan di beberapa wilayah Sumbawa.
Menanggapi peringatan ini, Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Kepala Dinas Kominfotiksandi, Drs. Hasanuddin, langsung mengambil tindakan responsif. “Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama periode cuaca ekstrem ini,” ujarnya pada Ahad (30/11/2025).
Ia memaparkan bahwa hujan lebat berpotensi memicu berbagai dampak buruk, seperti: Banjir dan banjir bandang, Tanah longsor, Genangan air, Pohon tumbang dan baliho roboh serta berkurangnya jarak pandang.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor,” pesannya.
Imbauan Khusus untuk Aktivitas Laut
Tidak hanya untuk masyarakat di daratan, peringatan himbauan juga dikeluarkan untuk aktivitas di lautan. Para pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, dan pelaku wisata bahari diimbau mewaspadai kondisi gelombang tinggi.
Berdasarkan rilis BMKG, tinggi gelombang diperkirakan dapat mencapai 2 hingga 2,5 meter di beberapa wilayah perairan, seperti: Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan dan Samudra Hindia selatan NTB.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa menegaskan pentingnya kewaspadaan bersama. Masyarakat dihimbau untuk terus memantau informasi resmi dari BMKG dan mengambil langkah antisipasi sedini mungkin untuk mencegah risiko yang lebih besar. Kesigapan menjadi kunci dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem ini. (*)













