Kasus Stunting Di KSB Tahun 2021 Mengalami Penurunan

Spread the love

Kasus Stunting Di KSB Tahun 2021 Mengalami Penurunan

Sumbawa Barat, bidikankameranews.com

Stunting terjadi adalah akibat terjadinya kekurangan gizi secara kronis apalagi saat pandemi covid 19 membuat adanya kekwatiran masyarakat akan beraktifitas lebih jauh atau berkeliaran dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, maka dari itu perlunya pencegahan stunting sedini mungkin melalui ketahanan pangan dengan melihat potensi lokal daerah dengan menerapkan bioekonomi.

Bioekonomi merupakan suatu sistem ekonomi dalam pengelolaan dan pengolahan sumber daya alam, yaitu pemanfaatan secara biologi dan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Untuk menunjang hal tersebut, maka pada pengabdian ini akan dilakukan proses pengolahan dan pengelolaan dengan memanfaatkan lahan pekarangan sebagai media tanam hortikultura. Metode ini secara sistematis dilakukan untuk meningkatkan nilai gizi pada tanaman hortikultura dimana menggunakan pupuk organik sehingga aman untuk dikonsumsi terutama bagi ibu – ibu rumah tangga atau ibu hamil.

Pencengahan stunting dapat dilakukan. Kemudian juga pemanfaatan lahan pekarangan dan pupuk organik yang diolah sendiri oleh masyarakat melalui pendampingan mahasiswa diharapkan akan mengurangi biaya pupuk dan juga masyarakat tidak banyak bepergian hanya untuk belanja keperluan sehari –hari. Hasil kegiatan yaitu tersosialisasi Pencegahan Stunting.

Demi menuntaskan permasalahan Stunting di Kabupaten Sumbawa Barat , inovasi kearifan pangan lokal masing-masing Puskesmas dapat kian digencarkan. Potensi kearifan pangan lokal dengan memanfaatkan berbagai sumber daya, seperti tanaman dan produk hewani yang ada untuk membuat makanan bergizi bisa diterapkan.

“Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan juga mendorong para Puskesmas untuk berinovasi dengan mengedepankan kearifan lokal masing-masing,” terang H Tuwuh S.AP Kadis Kesehatan melalui Kasi Kesga dan Gizi Ermawati SKM kepada media pada senin ( 18/10) diruang kerjanya

Yang paling penting katanya , adalah Pemetaan Masalah dan Solusi Penanganan Stunting Guna Menyiapkan Generasi SDM Unggul Menuju KSB Bebas Stunting

“Program intervensi spesifik gizi dan intervensi sensitif gizi harus bisa berkeseinambungan untuk mencapai cakupan target maksimal hingga 10 persen pada tahun 2022 sesuai yang diharapkan oleh Sekretaris Daerah

Untuk mencapai target penanganan stunting secara maksimal, H Tuwuh menekankan, sinergitas melalui Dinas Terkait dan lembaga, harus berjalan untuk mencapai target yang ada.

” Stunting adalah permasalahan multidimensional yang butuh juga penyelesaian secara multisektoral. pemerintah Kabupaten Sumbawa barat telah memiliki upaya untuk menekan angka stunting.

“Melalui strategi Daerah dalam penanggulangan stunting 2021-2024, kita sudah mengupayakan konvergensi melalui dua metode, yaitu intervensi spesifik berupa konseling orang tua, suplementasi gizi untuk orang tua dan anak serta intervensi sensitif berupa bantuan pangan, bantuan tunai, jaminan sosial, jamina kesehatan nasional, dan lainnya,” terangnya.

Kasus Stunting di Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2021 mengalami penurunan dari posisi 15,8 persen pada tahun 2020, turun menjadi 14,4 persen ditahun 2021, sesuai target Pusat untuk Stunting 14 persen di Tahun 2024, sudah dicapai oleh KSB pada tahun 2021 ini.

Riset kesehatan Dasar Nasional untuk Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2018 berada diposisi 18,3 persen, ” target pak sekda kita harus berada di posisi 10 persen pada tahun 2022. Hal ini diungkakpkan pada sambutan beliau pada acara pembukaan Rembug Stunting di Hanipati Resto. capaian ini insya Allah terlaksana dengan sistim konvergensi semua lini bergerak melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

” Produk unggulan pada intervensi spesifik. yg dikampanyekan oleh Dinas Kesehatan , bahwa disetiap puskesmas harus mempunyai inovasi serta brand sendiri yang tetap berfokus ke pemanfaatan pangan lokal” Katanya

Untuk balita pemberian pangan lokal dilakukan dengan memberdayakan ibu ibu balita melalui Pos Gizi Masyarakat di masing masing posyandu, dimana kegiatan ini berfokus kepada pemberian ketrampilan kepada ibu ibu Balita tentang pemilihan jenis pangan lokal dan cara pengolahannya sesuai umur Balita. pada kelompok tersebut dilakukan masak bersama dan pemberian makanan hasil olahan tersebut kepada sasaran. hal ini diharapkan dapat diterapkan oleh ibu Balita di rumahnya. (edi)


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

BNN kabupaten Sumbawa Tes Urine Seluruh Karyawan Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM

Sel Okt 19 , 2021
Spread the love       Sumbawa Besar NTB, bidikankameranews.com – Dalam rangka penguatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan […]