sumbawa Barat, bidikankameranews.com
Pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Dr Ir H W Musyafirin MM dan Fud Syaifudin ST selama masa kepemimpinannya sangat baik. Untuk ketujuh kalinya secara berturut-turut sejak 2013 , Pemkab KSB kembali berhasil mendapatkan Opini Wajar tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTB
Pencapaian ini berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHKBPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2020.
Opini ini diterima langsung oleh Bupati Sumbawa Barat Dr Ir H W Musyafirin MM dari Heri Purwanto selaku Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang disaksikan langsung oleh wakil Bupati Fud Syaifudin ST serta Sekretaris Daerah Amar Nurmansyah ST
Dr Ir H W Musyafirin MM usai menerima WTP dari BPK menyampaikan keberhasilan pengelolaan keuangan ini karena Pemkab Sumbawa Barat telah memaksimalkan peran strategis dan akuntabilitasnya. Sehingga memberi dampak pada kesejahteraan masyarakat Sumbawa Barat.
“Kebanggaan luar biasa karena berhasil mempertahankan penghargaan tersebut untuk ketujub kalinya berturut-turut sejak 2013 hingga 2020 ,” ujar H Firin
Sedikit informasi, Opini Wajar tanpa pengecualian, atau WTP.adalah opini audit yang diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari salah saji material.
Jika laporan keuangan diberikan opini jenis ini, artinya auditor meyakini berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan. Perusahaan/pemerintah dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik, dan kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap tidak material dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan
Dilansir dari Press release resmi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Sumbawa Barat (Prokopim KSB) edisi 09 April 2021. KSB Mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan menempati posisi kedua di NTB dengan capaian 93%. peringkat ini diatas capaian Nasional yang hanya pada angka 70,8%.