Asparnas Sumbawa Respon Positif Penetapan Perda RPJMD Kabupaten Sumbawa 2021-2026

Spread the love

SUMBAWA NTB, bidikankameranews.com –

Pasca penetapan rancangan peraturan daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa tahun 2021-2026, Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Kabupaten Sumbawa mendukung sepenuhnya penetapan Perda tersebut karena telah menetapkan Pengembangan Wisata Konservasi, Budaya, dan Sejarah, sebagai bagian dari strategi pembangunan. sebagaimana Saran dan Masukan Pansus DPRD Kabupaten Sumbawa bahwa atas Potensi wisata yang ada perlu dilakukan secara lebih terukur dan membuat prioritas utama dalam pengembangan kawasan pariwisata.

Ketua Asparnas Sumbawa, Muhammad Taufik menyambut baik Perda Kabupaten Sumbawa
selaku organisasi dan Penggiat pariwisata sangat berharap Pariwisata di Kabupaten Sumbawa dapat Maju dan berkembang, sehingga kawasan wisata prioritas yang dicanangkan dalam RPJMD dapat benar- benar terwujud dan menjadi Destinasi unggulan pariwisata di NTB, Ujar M. Taufik pada Selasa (25/8/2021).

Jubir Asparnas Sumbawa, Dr. Ahmad Yamin SH, MH menambahkan, bahwa Asparnas mendukung penetapan Perda RPJMD Kabupaten Sumbawa.

“Kami dari Asparnas mendukung sepenuhnya penetapan Perda tentang RPJMD Kabupaten Sumbawa Tahun 2021- 2026,
sebagai janji politik dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Drs. H. Mahmud Abdullah dan Dewi Noviani SPd M.Pd”, ujar Young sapaan akrab Dr Ahmad Yamin.

“kami menginginkan beberapa tema yang memiliki potensi wisata baik alam, budaya, dan pergelaran di Desa. dimana Desa Kaya dengan Pergelaran dan memang juga
Sumbawa kaya dengan wisata budaya”, tukas Ahmad Yamin yang juga menjabat Rektor institut ilmu sosial dan budaya Samawa Rea ini.

dikatakan Ahmad Yamin, saat ini pihaknya fokus pada pemberdayaan Dam Batu Bulan sebagai Center Wisata dari Desa yang ada di Moyo Hulu Seperti Desa Pernek, Desa Leseng, Desa Sempe, Desa Batu Bulan, Desa Mokong, Desa Batu Tering. Setiap Desa memiliki keanekaragaman dan keunikan.

“Bulan depan kami ada rencana akan mengadakan festival Olat Maras dan Festival Dam Batu Bulan Semoga saja mendapatkan izin”, terangnya.

Untuk diketahui bahwa di Desa yang kami sebutkan tersebut memiliki pesona wisata yang menarik, diantaranya, di Desa Leseng ada Dusun Talwa dan Dusun Batu Alang yang berkembang aktivitas pandai besi. Pengunjung atau wisatawan dapat menikmati sensasi pengrajin membuat segala peralatan pertanian seperti parang, badik, tombak, pacul, tear, dan lainnya.

Kemudian Desa Pernek ada wisata alam, ada air terjun, kuliner poteng Pernek, bukit Maras yang disebut Olat Maras. di kawasan tersebut juga sudah ada berdiri lembaga pendidikan seperti Universitas Teknologi Sumbawa, Akademi Komunitas Sumbawa, SMK Al kahfi, Institut Ilmu Sosial dan Budaya Samawa Rea yang bisa dijadikan distinasi wisata edukasi, papar Young.

Selanjutnya Di Desa Mokong ada Bukit Seribu Rasa atau disebut juga Seribu Batu, karena di puncak Bukit ada tetasan Air yang keluar dari sela sela batu, dengan seribu rasa berbeda yang susah ditemukan di tempat lain.
Demikian pula di Desa Batu Bulan bisa dijadikan pusat wisata religi karena disana ada jejak Sejarah Kerajaan Sumbawa yang ditandai dengan keberadaan kuburan Lala Bulan yang terkonek dengan dewa awan kuning.

Yang tak kalah menarik lagi adalah di Desa Batu Tering ada Situs Sarkofagus, Liang Petang, dan Liang Bukal yang bisa dijadikan wisata edukasi dan sejarah, beber Young

Meskipun sekarang masih pandemi, tapi untuk menghidupkan Wisata di Sumbawa, keberadaan wisatawan lokal bisa dilakukan dengan memadukan koordinasi lintas sektor seperti Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Pemerintahan dan Desa dan tentunya Dinas Pemuda Olahraga dan pariwisata.
Strategi kebijakannya adalah mengarahkan para siswa belajar sambil menikmati alam lingkungan yang ada di objek wisata tersebut, ini relavan dengan program merdeka belajar.

“Dengan jalannya koordinasi ini, maka integrasi dengan Desa tak bisa dilepaskan”, terang Young.

Dengan sistem yang dibangun, akan bisa mendatangkan income desa maupun pendapatan asli daerah (PAD).
Bila kita berandai-andai saja dengan hitungan sederhana dari 157 desa yang ada, sepertiganya kita bidik maka ada 50 Desa yang menggeliat Ekonominya dari sektor wisata. ini akan membuat peredaran uang yang besar di Desa desa, tandasnya. (Makruf SP)


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ratusan Orang Ikut Vaksin di Kodim 1628/KSB

Rab Agu 25 , 2021
Spread the love       Ratusan Orang Ikut Vaksin di Kodim 1628/KSB Sumbawa Barat,  bidikankameranews.com Sekitar 380 orang mengikuti vaksinasi Covid-19 yang […]