Mataram, bidikankameranews.com – Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Kopi Indonesia (DPD ASKI) Propinsi NTB Menggelar Acara NGOPI BARENG pada Jumat malam (10/9/2021)
di Angkringan Kita De_ngopi,Jln Industri No. 26A Taman Kapitan, Ampenan Selatan, Kota Mataram NTB.
Pertemuan Ngopi Bareng DPP ASKI NTB, dihadiri Gubernur NTB DR. H. Zulkieflimansyah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Kadis Koperasi NTB, Kadis Perindustrian NTB, Kadis Pariwisata NTB dan Sekretaris Dinas Perdagangan NTB, serta pelaku rantai nilai kopi mulai dari petani kopi milenial, industri kopi sangrai (roastery), pelaku penyeduh kopi (barista) sampai penikmat kopi, para pengurus DPD ASKI NTB.
dalam kegiatan tersebut, HM.Huzaini Areka selaku inisiator acara Ngopi Bareng dan Pembentukan DPD ASKI NTB menyampaikan laporannya bahwa dari hasil musyawarah yang telah dilaksanakan bersama rekan dan lengurus, telah sepakat dan kompak memilih H. Suryadi Jaya Purnama SE, MM, sebagai KETUA dan Drs. HM. Huzaini Areka MBA sebagai Sekretaris DPD ASKI NTB.
menurut HM. Huzaini Areka, DPP ASKI NTB dibentuk dengan VISI “Kopi Mempersatukan dan Mensejehterakan”. sedangkan MISI -nya : 1. Menyatukan Petani, Penggiat serta Penikmat Kopi Indonesia. 2. Mengedukasi, Mengadvokasi dan Pendampingan Pasar.
untuk diketahui, DPD ASKI NTB saat ini sudah memulai pengembangan inisiatif-inisiatif, pengembangan inovasi-inovasi pada rantai nilai kopi, dengan mendorong pelaku dari anak-anak muda, generasi milenial yang memiliki kemauan dan mendorong peningkatan kemampuan mulai dari budidaya kopi, sangrai kopi, kedai kopi, inovasi kemasan dan penggiat kopi, bersinergi sengan pemangku kepentingan lainnya.
Mendorong komoditas kopi di daerah ini berkontribusi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan ekonomi lokal.
Gubernur Nusa Tenggara Barat, DR. H. Zulkieflimansyah menegaskan pentingnya mendorong pengembangan komoditas kopi bernilai tambah melalui keterhubungan hulu-hilir secara utuh.
“Bagaimana Kopi dan pelaku Kopi di NTB mampu mendorong perkembangan, pertumbuhan produk, dan ekonomi kreatif lainnya di hulu dan di hilir, bukan sekedar menjadi penjual kopi dalam arti komoditas”, ujar Gubernur NTB.
Gubernur NTB berharap, kopi menjadi suatu kegiatan ekonomi kreatif penciptaan nilai tambah dan pendorong tumbuhnya industri kopi mulai dari hulu ke hilir dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Pengembangan-pengembangan inovasi dan teknologi berbasis kemampuan melalui pemanfaatan potensi lokal perlu terus dipacu. Pengembangan peralatan penanganan pasca panen tepat guna secara lokal, peralatan pengolahan aneka alat dan mesin berbasis lokal sampai inovasi aneka kemasan dan branding harus difasilitasi.
“Saya bangga dengan kreasi anak-anak muda, anak milenial dirantai nilai kopi ini yang sudah mulai bergerak secara mandiri di NTB. Saya akan membatasi perdagangan komoditas seperti kopi hanya dalam bentuk green beans, dan harus didorong penciptaan nilai tambah agar mampu menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal lebih baik”, tegas Gubernur NTB.
menurut DR Zul, model bisnis yang diprakarsai oleh teman-teman pelaku rantai nilai kopi ini adalah model yang perlu menjadi acuan dan dicontoh.
“Kita tidak boleh bangga hanya melakukan perdagangan sebatas bahan mentah, seperi jagung hanya dalam bentuk komoditas, bahan baku saja, tetapi jagung diproses menjadi pakan ternak. malah kita kembali membeli pakan ternak itu ke NTB”, terangnya.
Gubernur sangat mengapresiasi inisiatif anak-anak milenial, mulai dari petani kopi milenial sampai pelaku kopi milenial di hilir terhadap kreasi mandiri yang sudah dan sedang dikembangkan. Termasuk inisiatif kemunculan dan pembentukan dari Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) NTB.
“Kita mesti mampu mencontoh perkembangan industri tekstil di Inggris yang mampu mendorong kemunculan industri ikutan lainnya, pendorong ekonomi kreatif disepanjang rantai nilai tekstil dengan inovasi inovasi lainnya”, papar Gubernur NTB. (red)