Ketua DPC IWAPI Sumbawa, Hayati Zohran Berharap UMKM dan Millenial Disupport Agar Berkembang
Sumbawa Besar NTB,
bidikankameranews.com –
Puluhan Pelaku UMKM mendapat pelatihan Literasi Keuangan Syariah yang dilaksanakan atas kerjasama Bank NTB Syariah dengan DPD IWAPI Propinsi NTB dan DPC IWAPI sumbawa, pada jumat (12/11/2021) di Aula Hotel Tambora Sumbawa.
kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Sumbawa diwakili
Staf Ahli Bupati Bidang SDA dan Kemasyarakatan, Drs. Zainal Abidin, Ketua Dekranasda Kab. Sumbawa, Ketua Penggerak PKK Kab. Sumbawa, Direktur Pembiayaan PT. Bank NTB Syariah diwakili oleh Deputi General Manager Komerial (beserta Rombongan), Perwakilan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Sumbawa, Perwakilan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Sumbawa, Perwakilan Kepala Dinas Pariwisata Kab. Sumbawa, Branch Manager Bank NTB Syariah Kantor Cabang Sumbawa, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Kab. Sumbawa, serta para pelaku UMKM Mitra Binaan DPC IWAPI Kab. Sumbawa
Ketua DPC IWAPI Sumbawa, Hayati Zohran ketika ditemui media ini di sela – sela kegiatan tersebut menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan kepercayaan Bank NTB Syariah kepada DPC Iwapi Sumbawa.
“Agenda ini bukan hanya untuk IWAPI Sumbawa tapi untuk seluruh DPC se-NTB. kemarin sudah dilaksanakan di Kabupaten Bima dan Dompu, selanjutnya akan dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa Barat dan terus ke kabupaten lain yang ada di pulau Lombok”, ungkapnya.
menurut Atiek sapaan akrab Hayati Zohran, Iwapi adalah organisasi besar yang didirikan dari tahun 1975, berarti sudah 46 tahun sampai saat ini oleh dua bersaudara Dokter Dewi motik Pramono dan Prof. DR. Kemala Motik. organisasi ini dibentuk berdasarkan pemikiran jika para perempuan bergabung dalam satu wadah dan bersinergi akan lebih baik apalagi bisa menyatukan suaranya ke pemerintah.
dipaparkan Atiek, Iwapi awalnya dari beberapa pengusaha saja sekarang sudah lebih dari 30.000 anggota yang daftar di seluruh DPD dan DPC di Indonesia, terdiri dari 85% usaha mikro dan kecil, 13% usaha menengah, dan 2% yang sekala besar.
Sementara ini, di DPC IWAPI Sumbawa tercatat 58 anggota terdiri dari usaha yang berbeda-beda. ada yang bergerak di bidang kuliner, fashion, toko pakaian, toko sembako, toko sepatu, dekorasi, make up artis salon dan spa, jual beli hasil bumi, toko emas, minyak dan gas, bebernya.
Kedepannya, pihaknya akan merangkul para pelaku UMKM seperti pengrajin tenun, industri kreatif kerajinan tangan yang dilakukan oleh para milenial, karena dinilai sangat penting agar lahir generasi baru yang siap eksis membesarkan organisasi ini.
“sesuai program dan tujuan Iwapi yakni meningkatkan SDM, memperlebar jaringan Iwapi agar semakin luas. dari segi marketing memperbesar modal guna membesarkan usahanya”, ucapnya.
Dengan menjalin kerjasama dengan Bank NTB Syariah Salah satu usaha untuk mencapai tujuan yang dimaksud. kami juga siap bekerjasama dengan seluruh masyarakat, seluruh stakeholder di Sumbawa sehingga UMKM lebih baik lagi, pungkasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Pembiayaan Bank NTB Syariah diwakili oleh Deputy General Manager Komersial Divisi Komersial Ritel dan Mikro Kantor Pusat Bank NTB Syariah, Rivelino Satya Nugraha, ST didampingi Sapto Bintoro, SE mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan level literasi oara pelaku UMKM karena secara nasional levelnya masih berkisar 38 persen.
“Presiden RI meminta kepada Regulator atau Otoritas untuk mendorong Perbankan guna Meningkatkan literasi keuangan sehingga para pelaku UMKM memiliki informasi yang komprehensif untuk mendapatkan akses permodalan dalam meningkatkan usahanya”, terangnya.
ditegaskan Rivelino, kegiatan seperti ini dilakukan secara bertahap, untuk tahun ini targetnya sebanyak 2500 pelaku UMKM.
Ia mengaku sengaja menggandeng organisasi iwapi pelaksanaannya. secara nasional, pelaku UMKM ada sekitar 65 juta unit yang didominasi kaum wanita sehingga sangat tepat menggandeng Iwapi.
di Propinsi NTB ada sekitar 650 ribu pelaku UMKM namun yang tercatat baru sebagian kecil. saat ini di NTB penyalurannya kepada UMKM sekitar 16 persen dan targetnya hingga bulan juni 2022 mendatang dapat mencapai 20 persen dari total pembiayaan yang sisalurkan, paparnya.
Rivelino berharap, semakin banyak yang memahami untuk mendapatkan akses permodalan akan semakin banyak para oelaku UMKM yang dapat meningkatkan level usahanya dari mikro, menengah, hingga corporasi, tandasnya. (Jim)