Pertemuan Aksi 6, Tuntaskan Stunting Menuju Generasi Sumbawa Berkualitas

Spread the love
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Sumbawa Besar, bidikankameranews.com –
Stunting di Kabupaten Sumbawa masih tinggi, dipaparkan bahwa jumlah balita stunting di Kabupaten Sumbawa saat ini masih berada pada angka 8,39 %, yang tersebar di 37 lokus stunting. Oleh karenanya, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa memasifkan gerakan cegah stunting, termasuk melalui Pertemuan Konvergesi Penurunan Stunting Aksi 6 ( Sistem Manajemen Data) Tingkat Kabupaten Sumbawa dengan Tema ” Tuntun Gera SumbawaKu” – Tuntaskan Stunting menuju Generasi Sumbawa Berkualitas.

Kegiatan ini dipimpin Asisten 1 bagian Pemerintahan dan Kesra Varian Bintoro, S.Sos, M.Si diikuti oleh Kepala Diskominfotiksandi, Sekban Bapelitbang, Dinas Kesehatan, Dinas PU, Dinas Sosial, dan DPMD Kab. Sumbawa yang berlangsung di Aula kantor Bapelitbang Kab. Sumbawa ,(26/11/2021) kemarin.

Asisten Pemerintahan dan Kesra yang juga Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting (TP3S) Kabupaten Sumbawa, Varian Bintoro, S.Sos.,M.Si., mengatakan, dengan berbagai intervensi yang telah direncanakan, jumlah lokus stunting di Kabupaten Sumbawa ditargetkan berkurang menjadi 11 lokus pada tahun 2022.

Pemenuhan target tersebut, kata Varian, salah satunya juga diupayakan dengan mengarahkan kebijakan anggaran Kabupaten Sumbawa sebesar 18,4% dari keseluruhan anggaran pada sektor kesehatan di tahun 2022.

dilanjutnya, Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat pencegahan stunting melalui koordinasi dan konsolidasi program kegiatan pusat, daerah, dan desa. Dengan harapan meningkatkan keterlibatan semua pihak dalam mendukung aksi konvergensi/integrasi percepatan pencegahan stunting.

Sistem manajemen data intervensi pencegahan dan penurunan stunting adalah tatanan pengelolaan data di tingkat kabupaten/kota sampai dengan tingkat desa yang akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan dan pengelolan program/ atau kegiatan pencegahan dan penurunan stunting, terang Varian Bintoro.

Kebutuhan data yang akan digunakan dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi disesuaikan dengan kegiatan di setiap tingkatan pemerintahan.

1. Di tingkat desa, data digunakan untuk analisis situasi tingkat desa, proses perencanaan, penentuan sasaran program, pemantauan pelaksanaan kegiatan intervensi, dan penilaian kinerja (score card).

2. Di tingkat kecamatan, data digunakan untuk sosialisasi dan advokasi kepada Kepala Desa, penentuan target desa, dan pemantauan kemajuan kegiatan.

” Di tingkat kabupaten/kota, masing-masing OPD yang membidangi sektor yang memerlukan data untuk melakukan perencanaan kegiatan seperti dalam Analisis Situasi, Rembuk Stunting, melihat dan melakukan review capaian layanan program mereka/kinerja program, dan mengambil keputusan untuk perbaikan dan peningkatan pelaksanaan”, tegas Varian Bintoro.

Tavip Agus Rayanto sekretaris utama BKKBN dalam kesempatan itu melalui Webinar menyampaikan arahannya terkait dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang KB untuk percepatan pencegahan stunting.

dipaparkan, Trend dan target penurunan stunting di Indonesia berdasarkan RPJMN 2020-2024 adalah 2,5%, Dana Alokasi Khusus Fisik Sub Bidang KB dan BOP digunakan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang merata dalam mendukung pencapaian sasaran Prioritas Pembangunan Bangga Kencana, kemudian untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu atau (AKI)dan stunting, selain itu juga untuk membantu keuangan daerah dan bukan untuk mengambil alih tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembiayaan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana, papar Tavip.

Sekban Bapelitbang E.S Adi Nusantara S.Sos, M.Sc memaparkan, untuk jumlah stunting Kab. Sumbawa mencapai 8,39% di tahun 2021.

“Sumbawa merupakan Kabupaten pertama yang dinilai dari 8 kabupaten se-NTB yang menjadi lokus penilaian. Adapun lokus Stunting di Kabupaten Sumbawa, pada tahun 2019 lalu berjumlah 25 desa, kemudian ada penambahan pada tahun 2020 dan 2021 menjadi 37 desa. Hal ini akan menumbuhkan keinginan untuk melaksanakan atau mengintervensi kegiatan pencegahan dan penurunan angka Stunting terutama di daerah lokus”, tutup Adi Nusantara. (jim)


Spread the love
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Polres Sumbawa Intens Patroli Pendisiplinan Prokes di Obyek Wisata

Sen Nov 29 , 2021
Spread the love       Sumbawa Besar, bidikankameranews.com – Dalam mencegah gangguan kamtibmas dan menekan laju penyebaran Covid-19, Polres Sumbawa konsisten melaksanakan […]