Cegah Stunting, Dikes KSB Libatkan OPD Terkait, Sasar TK, PAUD

Spread the love

Cegah Stunting, Dikes KSB Libatkan OPD Terkait, Sasar TK, PAUD

Sumbawa Barat, bidikankameranews.com

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Kesehatan (Dikes) setempat yang di koordinasi oleh Bappeda Litbang libatkan sejumlah OPD terkait dalam mengejar target penurunan angka Stunting tahun 2022. Beberapa OPD yang dilibatkan dalam program dimaksud antara lain Dinas Dikbud, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Lingkungan Hidup.

Pelibatan OPD terkait, oleh Kepala Dinas Kesehatan KSB, H Tuwuh SAP melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Kalsum SKM menyebutkan, bertujuan untuk membantu upaya penurunan Stunting khususnya di wilayah kabupaten Sumbawa Barat.

Melalui Stimulasi, deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang pada masa lima tahun pertama kehidupan.

Salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam melakukan SDIDTK pada anak usia pra sekolah.

Kegiatan pencegahan Stunting yang sudah berjalan di bulan Februari tahun 2022 yaitu analisis dan pemetaan data Stunting di masing masing kecamatan dan kelas Parenting oleh Dinas Pendidikan & Kebudayaan KSB di masing-masing PAUD yaitu kelas Parenting.

Untuk wilayah Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2021 tercatat 1657 Balita Stunting (14,42 Persen). Berdasarkan hasil pengukuran antropometri bulan Februari 2022 melalui penginputan elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) jumlah Stunting di KSB turun menjadi 1052 Balita (9,2 persen), Target Nasional tahun 2024 angka Stunting sebesar 14 persen dan KSB sudah di bawah angka tersebut.

Hal itu sejalan dengan target Pemda KSB dibawah 10 persen, jelas Kalsum SKM.

Ini sudah menjadi komitmen pemerintah KSB, sebagaimana diketahui Wabup, Fud Syaifuddin ST sudah turun langsung ke Posyandu Muhajirin – Kelurahan Bugis, kecamatan Taliwang, Posyandu Batu Hijau, kecamatan Maluk dengan temu langsung orang tua balita sekaligus menghimbau tentang pola asuh yang baik bagi balita, ungkap Kalsum SKM.

Bahwa pelaksanaan SDITK dalam rangka pencegahan Stunting sudah membawa dampak yang cukup baik, hal ini dilihat dari adanya perubahan perkembangan tumbuh kembang anak.

Selain itu lebih difokuskan lagi kepada asupan gizi balita terutama protein hewani.

Untuk mendukung program tersebut, sambung Kalsum SKM menambahkan, di wilayah itu akan ada pendampingan keluarga Stunting (TPK) dari Dinas P2KBP3A KSB sebanyak tiga orang terdiri atas Bidan Desa, Kader PKK dan Kader Sub PPKBD.

“Harus ada strategi dalam menurunkan Stunting melalui penguatan pemberdayaan Agen Gotong Royong (AGR) dan Kader Posyandu serta Stakeholder terkait,” tandas Kalsum SKM.

Penting bagi masyarakat untuk mengetahui dampak Stunting yakni mengakibatkan kecerdasan dan tumbuh kembang tidak normal, walaupun demikian Stunting ini masih bisa di cegah dengan mengawal 1000 hari pertama kehidupan (Hpk), sebut Kalsum SKM.

Harapan, semua sasaran posyandu bisa berkunjung ke Posyandu agar bisa meningkatkan D/S (datang nimbang, Sasaran) bisa 100 persen, bisa mengubah perilaku orang tua dan lebih peduli dengan asupan gizi sesuai dengan saran dari petugas kesehatan.

Selain itu, Kementerian Kesehatan RI menyebut stunting adalah anak balita dengan nilai z-skor nya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3SD (severely stunted).

Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami Stunting. Ada banyak sekali hal-hal yang dapat memicu terjadinya hal tersebut antara lain:

Kurangnya edukasi soal asupan gizi saat hamil, Kurangnya gizi saat bayi lahir hingga usia 2 tahun, Kondisi kesehatan ibu yang buruk, Sanitasi dan kebersihan lingkungan yang buruk, Infeksi penyakit.

Untuk mencegah stunting , konsumsi protein sangat mempengaruhi pertambahan tinggi dan berat badan anak di atas 6 bulan. Anak yang mendapat asupan protein 15 persen dari total asupan kalori yang dibutuhkan terbukti memiliki badan lebih tinggi dibanding anak dengan asupan protein 7,5 persen dari total asupan kalori.

Anak usia 6 sampai 12 bulan dianjurkan mengonsumsi protein harian sebanyak 1,2 g/kg berat badan. Sementara anak usia 1–3 tahun membutuhkan protein harian sebesar 1,05 g/kg berat badan.(edi)


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Jasad Korban Bom Ikan Asal Labuh Bajo Kecamatan Utan Ditemukan Dalam Kondisi Mengenaskan

Sen Mar 28 , 2022
Spread the love       Sumbawa Besar, bidikankameranews.com – Jasad seorang nelayan asal Dusun Bajo II, Desa Labuh Bajo Kecamatan Utan Sumbawa […]