BUPATI TERIMA ToA PADA KEGIATAN TALKSHOW ON STRATEGIC ISSUES IN G20
Mataram, bidikankameranews.com
– Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M. hadiri kegiatan Talkshow on Strategic Issues in G20 : “Digital Literacy to Optimize Financial Inclusion” di Hotel Prime Park. Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman mengenai manfaat agenda strategis G20 dan mendukung keberhasilan Presidensi Indonesia dalam G20.
Hadir dalam kesempatan ini Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc., Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji, Kepala Departemen Perlindungan UMKM dan Konsumen Bank Indonesia, Perwakilan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pusat, Perwakilan Bank Central Asia (BCA), Perwakilan Asosiasi Fintech Pembiayaan Indonesia, 10 Kepala Daerah Bupati/Walikota se- NTB.
Sebagai salah satu agenda prioritas pada Presidensi G20 Indonesia yang mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”, peningkatan inklusi keuangan dan digitalisasi menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Heru Saptaji dapat mendorong pemulihan ekonomi Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut juga, pengaruh inklusi keuangan dan digitalisasi mampu meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan ekonomi yang dapat sekaligus mengurangi ketimpangan melalui pemerataan akses terhadap layanan jasa keuangan formal kepada seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Heru Saptaji bahwa terdapat 3 isu besar yang menjadi perhatian saat ini. Isu-isu tersebut yakni kondisi scaring effect, tekanan suhu geopolitik Rusia – Ukraina, dan terkait stuckflasi. “Ketiga isu besar yang menjadi perhatian saat ini adalah kondisi scaring effect yang mempengaruhi pelaku ekonomi di seluruh belahan dunia sehingga pemulihan ekonomi global menjadi terbatas, tekanan suhu geopolitik Rusia – Ukraina yang menyebabkan kondisi pasokan energi dan pasokan kebutuhan pangan global menjadi terbatas, dan terakhir mengenai stuckflasi yang dapat dilihat dari bagaimana hampir 60 negara pada saat ini rentan menghadapi krisis, terdapat 82 negara yang dalam kondisi kebutuhan pangannya yang akut. Namun kondisi domestik Indonesia masih jauh lebih baik dari negara-negara tersebut walaupun memang kondisi global tersebut berimplikasi terhadap perekonomian di Indonesia yang awalnya diperkiraan tumbuh pada kisaran 4.7 – 5.5% namun di bawah kisaran 4.5% disertai dengan kondisi inflasi yang relatif terus meningkat hingga saat ini. Kondisi perekonomian di NTB relatif lebih baik, pada Triwulan I tahun 2022 tumbuh sebesar 7.73%, pada Triwulan II sebesar 5.9%. Secara keseluruhan perekonomian NTB di tahun 2022 kita optimis berkisar antara 6.4 – 7.2%. Kondisi demikian ditopang oleh stabilitas sistem keuangan yang solid dan terjaga dengan baik”, jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB.
Sementara, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc. pada welcoming speech-nya berharap agar Otoritas Jasa Keuangan dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB untuk lebih gencar dalam mensosialisasikan inklusi keuangan digital kepada masyarakat luas di NTB. “Mensosialisasikan inklusi keuangan digital kepada masyarakat merupakan tantangan yang sangat berat bagi Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, hal ini dikarenakan akibat masih minim pemahaman literasi finansial masyarakat”, singkat Gubernur NTB.
Di akhir sesi, Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M. memberi masukan tentang perlu adanya riset terkait dengan kemiskinan dan proses digitalisasi. Selain itu, Bupati juga menyampaikan bahwa cara-cara konvensional yang saat ini menjadi susah akibat dampak dari semakin pesatnya digitalisasi. “Karena digitalisasi, cara-cara konvensional menjadi sangat susah. Mungkin ada regulasi yang harus dibenahi. Jangan sampai pesatnya digitalisasi ini membuat kita lupa cara-cara konvensional”, tutup Bupati.
Pada kegiatan ini pula, Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M. bersama Kepala Daerah lain se- NTB menerima Token of Apreciation berupa 7 lembar pecahan uang Rupiah Emisi tahun 2022 yang telah diluncurkan sebelumnya pada tanggal 18 Agustus 2022.( red)