Sumbawa Besar, bidikankameranews.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, MM,. mewakili Bupati Sumbawa, membuka secara resmi Kegiatan Lokakarya 1 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6, Senin (31/10) di SMPN 1 Sumbawa.
Kegiatan yang diikuti 130 guru PNS dan Non PNS dari berbagai jenjang pendidikan ini merupakan hasil kerjasama Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa dengan Balai Guru Penggerak Provinsi NTB dan Cabang Dinas Dikbud Provinsi NTB.
Turut hadir pada kegiatan ini, Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi NTB, Kepala Cabang Dinas Dikbud Provinsi NTB, Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa, Kabid Kebudayaan dan Kabid Pembinaan SD Dinas Dikbud Kab. Sumbawa, para pengawas sekolah serta para calon guru penggerak peserta lokakarya angkatan 6.
Kegiatan ini dihajatkan dalam rangka meningkatkan wawasan dan kompetensi para calon guru penggerak, terutama pada 4 kompetensi dasar yaitu pedagogik, kepribadian, sosial dan profesionalisme.
Menurut Sekretaris Daerah, Drs H Hasan Basri, MM,. Guru penggerak merupakan guru yang mampu menjadi pengajar bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah.
Untuk menjadi guru penggerak kata Haji Bass sapaan akrabnya, para guru harus memenuhi syarat tertentu dan harus melalui serangkaian seleksi.
Adapun guru yang dinyatakan lulus sebagai guru penggerak, berkesempatan diangkat menjadi Kepala Sekolah.
“Para guru harus bersyukur ditakdirkan berprofesi sebagai seorang guru, karena orang yang pahalanya terus mengalir adalah guru yang mengajarkan ilmu yang bermanfaat,” ujar Sekda.
Sekda juga menekankan pentingnya memiliki integritas dan disiplin yang tinggi jika ingin menjadi guru yang berhasil.
“Saya berpesan agar para guru selalu mencintai pekerjaannya, meningkatkan kemampuan manajemen yang dimiliki serta selalu berusaha menguatkan karakter-karakter baik dalam dirinya,” pungkas Haji Bass.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Dr. M. Ikhsan Safitri dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sangat strategis dalam memajukan dunia pendidikan.
Menurut Dr. Can –akrab Kadis Dikbud, dalam pemerintahan, esensi pemerintah adalah abdi masyarakat atau pelayan publik. Sedangkan dalam dunia pendidikan, orientasi guru adalah siswa.
“Apapun yang dilakukan oleh seorang guru, porosnya adalah untuk kebahagiaan, kecerdasan, dan kematangan siswa-siswa kita”, jelasnya.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan santunan kematian senilai 42 juta rupiah dari BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris salah seorang guru honorer di Kabupaten Sumbawa. Santunan ini merupakan bentuk proteksi Negara kepada para guru honorer. (**)