SUMBAWA BESAR,
bidikankameranews.com –
Guna mengidentifikasi kasus dan seleksi kasus stunting, Tim Audit Kasus Stunting (AKS) Provinsi NTB berkunjung ke Kabupaten Sumbawa, Rabu (21/09/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat H. Hasan Usman Lantai I Kantor Bupati Sumbawa ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd.,M.Pd., yang sekaligus menjadi Ketua Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten Sumbawa.
Turut hadir Tim Audit Kasus Stunting Kab/Kota Dari Perwakilan BKKBN NTB, Kepala Dinas P2KBP3A Kab. Sumbawa, Para Kepala Perangkat Daerah, Para Camat, serta Kepala Bagian Lingkup Pemerintah Kabupaten Sumbawa.
Kabupaten Sumbawa merupakan lokasi ke 7 yang dikunjungi Tim AKS NTB. Dimana menurut Mia Oktora S.Sos., M.M yang merupakan Tim AKS NTB, audit ini bertujuan untuk pendampingan teknis terkait pelaksaan seleksi kasus dan pengisian kertas kerja. Lokus audit ini nantinya akan dilakukan di Kecamatan Moyo Hulu.
Wakil Bupati Sumbawa yang juga Ketua TP2S, Hj. Dewi Noviany S.Pd., M.Pd, yang berkesempatan membuka secara resmi acara Identifikasi dan Seleksi Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2022 ini mengatakan, upaya penurunan kasus stunting harus betul-betul serius dilaksanakan.
Untuk itu, kegiatan audit stunting ini harus dilaksanakan secara bersama-sama, dengan melibatkan instansi lainnya.
“Kita harus bersinergi untuk menurunkan stunting di daerah kita ini,” ujar Wabup Sumbawa.
Lanjut Wabup Novi, salah satu prioritas pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan tujuan utama yaitu meningkatkan angka harapan hidup dan penurunan persentase balita stunting, melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pondasi daya saing daerah.
Sejak tahun 2019 kata Wabup, pemantauan status gizi balita yang dilakukan secara rutin melalui kegiatan Pekan Penimbangan Dan Dianalisis Melalui Aplikasi Pencatatan Dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), didapatkan prevalensi balita stunting mengalami penurunan menjadi 10,58% dan mengalami fluktuasi yang tidak terlalu signifikan hingga tahun 2021 mencapai angka 11,24% hasil pengukuran bulan februari tahun 2021.
“Alhamdulillah pada Triwulan II tahun 2022, angka Stunting di Kabupaten Sumbawa mengalami penurunan menjadi 10,3%, bahkan saat ini sudah berada pada angka 8,39%, lebih tinggi dari target nasional dan juga target NTB di tahun 2024, yaitu penurunan stunting berada pada posisi 14%,” ujar Wabup.
Kemudian, berdasarkan penilaian kinerja kabupaten/kota terhadap pelaksanaan aksi 1-8 konvergensi penurunan stunting tahun 2021 di daerah intervensi penanganan stunting terintegrasi tingkat Provinsi NTB, Kabupaten Sumbawa berhasil meraih predikat terbaik 1 menyisihkan 9 Kabupaten/Kota se-Provinsi NTB.
Saya berharap, semua Dinas terkait tetap bersinergi dan bekerjasama agar prestasi ini tetap dipertahankan kedepannya untuk menjadi contoh terhadap Kab/Kota lainnya.” ungkapnya.
Sementara Kepala DP2KBP3A Kabupaten Sumbawa, Jannatul Falah, menambahkan, ini merupakan audit kedua yang dilakukan Tim AKS Provinsi NTB. Setelah sebelumnya audit juga pernah dilakukan pada bulan Juli lalu. Kali ini, audit akan dilaksanakan terhadap 3.908 sasaran. (**)