Sumbawa Besar, bidikankameranews.com –
Hari kedua pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas Tagana (Taruna Siaga Bencana) yang berlangsung di Kawasan Samota, sabtu (3/12/2022) para peserta terus diberikan pembekalan tentang kebencanaan dan perlindungan sosial.
Kordinator pos Basarnas Sumbawa, Suryaman S.Si.T di dampingi Dewa Gede Kerta turut hadir di hadapan peserta guna memberikan gambaran umum tentang penyelamatan dan evakuasi korban bencana.
Dewa Gede Kerta, bidang Recuer Pos Basarnas Sumbawa mengatakan bahwa Basarnas tidak bisa bekerja sendiri dan semuanya menjadi potensi SAR.
ia menguraikan metode tehnik pertolongan di air.
Menurutnya, sebelum masuk ke air harus ada pedoman seperti bisa berenang, memakai life jacket, dan mengoperasionalkan boat. selain itu, harus mengetahui apa yang harus dilakukan, menyiapkan alat apung type 4, memberikan tanda tempat bahaya, serta mengetahui kedalaman air.
dalam menghadapi kedaruratan, sambung Dewa Gede Kerta, relawan segera memberikan pertolongan. jika hal itu tidak dapat dilakukan, maka segera meminta pertolongan kepada instansi yang berkompeten. “laporkan ke penanggung jawab atau aparat setempat”, terangnya.
Menurut Dewa Gede Kerta, metode pertolongan di air adalah tahapan untuk mempermuda memberikan pertolongan korban. bisa menggunakan metode RTRGT, yaitu Right (menjangkau atau meraih), Trow (melempar alat apung), Row (mendekati korban menggunakan boat), Go (berenang atau mendekati korban) dan Tow atau Carry (membawa korban).
“menghadapi keadaan darurat, metodenya harus mengenali situasi dan kondisi, kemudian assessement untuk menentukan langkah apa yang digunakan, dan tindakan yang akan dilakukan, tandasnya. (jim)