Sumbawa Besar, bidikankameranews.com –
Bupati Sumbawa yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Ir.Dirmawan menghadiri Acara Talkshow dengan tema “Revolusi Penanganan Sampah di Era Digital Menuju NTB Bersih Sampah” dan Launching ATM Bank Sampah Digital, rabu (11/01/2023).
kegiatan yang diselenggarakan oleh Akademi Komunitas Olat Maras Sumbawa ini dihadiri Direktur AKOM, Tenaga Ahli Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prov.NTB, Direktur Kemitraan PT. Mountrash Avatar Indonesia, Branch Manager Bank NTB Syariah CB Sumbawa, Kepala PT. Padma Ecoenergi Lestari, Perwakilan Kepala DIKBUD NTB, serta seluruh tamu undangan.
Bank sampah digital ini adalah hasil dari kerja sama AKOM dengan Kemitraan PT. Mountrash Avatar Indonesia. ATM Bank Sampah Digital merupakan Perusahaan Sosial (Social Enterprise) yang bergerak dalam bidang pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan konsep Bank Sampah Induk berbasis digital. Rencananya kerjasama ini akan menghasilkan 10 ATM Bank Sampah Digital, namun saat ini hanya 5 ATM Bank Sampah yang dihasilkan.
Sistem ATM Bank Sampah Digital mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk memilah dan menabung sampah yang bernilai ekonomi yang bertujuan untuk membuat lingkungan hidup lebih lestari, memberikan keuntungan kepada ekonomi masyarakat secara langsung serta membangun budaya gotong royong diantara masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Sumbawa mengapresiasi dan menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Ia menyampaikan terima kasih kepada jajaran AKOM Sumbawa yang telah menginisiasi kegiatan ini. Bupati juga berharap agar melalui talkshow ini Kabupaten Sumbawa dapat menghasilkan gagasan dan rekomendasi yang konstruktif dalam upaya penanganan dan pemanfaatan sampah.
dikatakan Bupati, bahwa bank sampah merupakan salah satu konsep pengumpulan sampah yang mampu membangun partisipasi masyarakat, sebab bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah.
“Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R (Reduce, Ruese, Recycle, Replace) sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat”, terangnya.
Bupati berharap keberadaan ATM Bank Sampah ini dapat menginspirasi terbangunnya Bank sampah – Bank sampah lainnya di desa-desa atau Kecamatan demi kehidupan masyarakat yang lebih baik. Sehingga keberadaan ATM Bank Sampah ini nantinya akan menjadi tanggung jawab bersama untuk memaksimalkan pemanfaatan keberadaannya, tandasnya. (jim/**)