

Sumbawa Barat-(Bidikankameranews.com)
Sumber daya manusia Indonesia yang produktif merupakan modal pembangunan bangsa, untuk mewujudkannya dipengaruhi berbagai aspek, termasuk kesehatan. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan kesehatan Indonesia yaitu mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan Sejahtera.
Sasaran upaya kesehatan kerja adalah semua pekerja baik sektor formal maupun informal, khususnya kelompok usia produktif yang merupakan sasaran utama standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Dalam rangka memberikan perlindungan bagi pekerja agar sehat, selamat dan produktif perlu dilakukan upaya kesehatan kerja secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.
Upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat disegala usia melalui pendekatan siklus hidup manusia (antara lain: ibu hamil, anak sekolah, usia produktif dan lansia), termasuk juga pegawai perkantoran seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) atau karyawan/karyawati, dan lain-lain.
Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pembinaan kebugaran jasmani, hari jumat 31 Mei 2024 yang berlokasi di halaman Kantor, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat menyelenggarakan pemeriksaan dan pengukuran tingkat kebugaran bagi seluruh pegawainya, sehingga dapat mengetahui tingkat kebugarannya masing-masing dalam rangka menuju ASN yang sehat, bugar dan siap melaksanakan tugas setiap saat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat Hj. Erna Idawaty, SE. yang juga ikut dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa “Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pembinaan kebugaran jasmani bagi pegawai Lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat sehingga tercapai ASN yang sehat, bugar dan produktif”Terangnya
Pemeriksaan dan Tes kebugaran yang dilakukan menggunakan metode rockport. Tes kebugaran dengan metode rockport dilakukan dengan jalan cepat atau jogging secara konstan sejauh 1600 meter.
Dalam pelaksanaannya seluruh peserta yang datang dipersilahkan untuk melakukan registrasi kemudian diberi nomor dada untuk memudahkan petugas pada saat pencatatan ketika tes berlangsung. Selanjutnya peserta diminta untuk mengisi form PAR-Q (Physical Activity Readiness Questionnaire) sebagai upaya screening apakah peserta layak atau tidak untuk mengikuti tes kebugaran dengan metode rockport.
Selain itu, peserta juga diukur tekanan darah, nadi serta tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui IMT (indeks Massa Tubuh) sebagai salah satu cara untuk mengetahui status gizi seseorang. Sebelum pelaksanaan tes kebugaran, semua peserta melakukan senam peregangan.
Hasil dari tes kebugaran tersebut dibagi dalam 3 kategori yaitu Baik, Cukup dan Kurang, Dengan hasil tersebut kemudian seluruh pegawai akan diberi pembinaan tentang Program Latihan Fisik sesuai kategori hasil tes kebugaran tersebut.
“Adapun jenis program latihan fisik untuk kebugaran jantung-paru sesuai kategori kebugaran masing – masing pegawai”Tutupnya.(ADV)