
Mataram – bidikankameranews.com – proses penyidikan atas dugaan terjadinya penyimpangan anggaran pembangunan Laboratorium Kimia dan Fisika di SMAN 2 Taliwang DAK 2021senilai 4,44 Milyar melalui Dinas Pendidikan Provinsi NTB terus bergulir di Kejaksaan Negeri Sumbawa Barat, yang mana kasus tersebut telah naik ketahap Penyidikan sehingga jaksa penyidik sudah mengantongi nama- nama Dugaan para Tersangka .
Pembangunan Laboratorium fisika dan kimia di SMAN 2 Taliwang tersebut melalui DAK 2021 pada dinas Pendidikan ProvinsinNusa Tenggara barat senilai 4, 446,882.000 ( 4,446 Milyar ) untuk pembangunan dan Rehabilitasi Fisik pada SMAN 2 Taliwang dan SMAN 1 Seteluk , yang dimenangkan tender oleh CV Cipta Mandiri Lombok Barat senilai 3.956 273,509.000., namun didalam kontraknya tercantum nilai Rp 3.720.400.000 ., menggunakan sistim lelang penawaran terendah melalui ULP Pemprov NTB.
Berdasarkan data yang didapatkan tim investigasi, bahwa proyek tersebut awalnya dimenangkan oleh CV Syawaf Sejahtera KSB dengan nilai penawaran 3.448. 771.445 ( 3,4 M ), namun setelah dimenangkan terjadi pembatalan dikarenakan adanyanya kesalahan dokumen yaitu ” gugur evaluasi tehnis karena bukti kepemilikan 1 dumtruck tidak sesuai identitas nopol yang tercantum dalam kwitansi pembelian dengan STNK An Muhamad Jabar “., sehingga muncul nama pemenang kedua CV Cipta Mandiri Labuh Api Lombok Barat dari 3,4 milyar awalnya oleh CV Syawaf Sejahtera menjadi 3,9 Milyar dari nilai pagu anggaran 4,44 Milyar, namun didalam kontraknya tercantum 3,7 milyar.
Untuk menelusuri adanya dugaan permainan pada saat terjadi pelelangan melalui ULP Pemprov NTB, media mwlakukan wawancara ekalusif kepada Dr.H.Aidy.Furqan,M.Pd., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTB dirumahnya pada minggu ( 03/06 ) dirumahnya Gunung Sahari.
Inilah keterangan Dr
.H.Furqon kepada media.
Saya tidak tahu tehnis pelelangannya, pelelangan itu ada kewenangannya ada di ULP dan Pokja secara tehnis, pada saat proyek bangunan SMAN 2 Taliwang tersebut bermasalah , ” baru diketahui awal tahun 2023 saat itu tim kejaksaan negeri Sumbawa barat datang menemui saya bersama PPK dikantor Dikbud Mataram ” .
Bermasalahnya bangunan tersebut , saya diberitahu oleh PPK yang baru, sedangkan PPK yang lama ERWIN yang dipercayakan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen tidak pernah memberitahu sama sekali kalau nmbangunan SMAN 2 Taliwang ini bermasalah, karena sejak pengerjaan dari awal hingga close anggaran adalah Erwi selaku PPK lama. ( perlu kita ketahui juga bahwa ERWIN selaku PPK , saat ini sedang menjalani Proses Hukum pada kasus pengadaan Alat_ alat Drumband untuk SMK/SMA ).
Setelah pihaknya mengetahui kalau bangunan SMAN 2 Taliwang bermasalah, saya melakuan kunjungan bersama gubernur NTB saat itu, Saya meminta kepada pak Erwin selaku PPK saat itu untuk melakukan telaan staf untuk melakukan kembali pengajuan permohonan penambahan anggaran penyempurnaan di beberapa lokasi,
, ” kalau di ksb itu tahu ini bermasalah itu tidak mungkin kita lanjutkan ” katanya
Saat ditanya wartawan , pada saat ERWIN selaku PPK pernah tidak melaporkan Progres perkembangan hasil pekerjaan proyek tersebut kepada pak kadis selaku atasan secara berkala..?
secara berkala mungkin tidak juga ya, akan tetapi pernah saya pantau juga mengapa bangunan tersebut bisa begini..?, Erwin menjawab bahwa RAB hasil finalnya hanya sampai di situ saja karena anggarannya tidak mencukupi sehingga bangunan tersebut sempat mangkrak kurang lebih tahun, sedangkan anggarannya sudah habis,
” awalnya pekerjaan ini adalah pekerjaan satu lantai,akan tetapi diminta oleh kepala sekolah saat itu untuk menjadi dua lantai dengan alasan lokasi tanah yang sempit tidak memungkinkan satu lantai, karena menjadi dua lantai sehingga pengerjaannya sampai disitu aja ” itu kata ERWIN selaku PPK saat itu, kata Dr Furqon kepada media
Ditanya wartawan., apakah selaku Kepala dinas pendidikan , pak kadis tahu tidak kalau terjadi perubahan pembangunan terhadap sekolah tersebut..dan apakah sudah melalui proses Addendum perubahan yang diajukan oleh pihak sekolah melalui PPK dan disetujui oleh Kepala dinas ,karena itu sangat krusial..?
Jawab Kadis, Lengkap kalau itu kayaknya, saya bilang kayaknya sih lengkap karena terlalu banyak dokumen dimeja saya saat itu, akan tetapi PPK telah melakukan diskusi dengan teman teman yang melakukan pekerjaan tersebut, hanya saja saya ingat bahwa bangunan Lab SMA 2 Taliwang itu berlantai dua , dengan alasan bahwa lokasi tanah untuk dibangun satu lantai tidak memungkinkan karena terlalu sempit ,sehingga terjadi perubahan untuk dibangun berlantai dua, namun pada saat itu juga pak Gubernur turun langsung kelapangan dan saya diminta untuk mendampingi dan tim sekolah juga ada pada saat itu.
Berdasarkan hasil kunjungan tersebut , pulang dari sana, saya langsung meminta kepada Erwin selaku PPK Saat itu membuat kajian telaan staf penyempurnaan, nah berdasarkan kajian saat itu kita melakukan penambahan anggaran penyempurnaan dengan menugaskan tim TAPD untuk melakukan kajian rumusan untuk menganggarkan dan baru muncul di tahun 2023 pada APB- Perubahan dengan nilai Rp 400 juta untuk biaya penyempurnaan SMA 2 Taliwang dari Nilai 3,1 milyar yang diusulkan kepada semua sekolah ” itu diluar dana pokir ” katanya
Kapan pak kadis melihat Progres akhir pembangunan Lab SMAN 2 Taliwang tersebut,…?
” saya melihat progres hasil akhir sekolah tersebut itu, saat roadsow safari Ramadan di rumah Pendopo bupati ksb,saya melihat kondisi bangunan saat itu tidak secara detail karena malam, hanya sepintas saja ” katanya
Apa yang terpikirkan dipikiran pak kadis saat melihat bangunan tersebut..?.,
tidak ada dalam pikiran saya, karena kondisinya malam saat itu , karena saya sifatnya hanya mendampingi gubernur saja. [ edi ]