Sumbawa Besar NTB,
Bidikankameranews.com –
Program Bumi Sejuta Sapi (BSS) merupakan salah satu program unggulan provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satu kabupaten yang jumlah ternak sapi paling banyak di NTB adalah Kabupaten Sumbawa. Pada beberapa tahun terakhir ini tingkat kekeringan tinggi juga dirasakan di kabupaten Sumbawa, salah satu dampak yang dirasakan oleh peternak adaah terjadinya kelangkaan pakan ternak yang tersedia gratis disekitar. Jika kelangkaan pakan tidak ada soulusinya saat menghadapi musim kemarau maka berpengaruh pada penurunan produktivitas sapi dan meningkatnya pengeluaran peternaknya.
Jumlah produksi jagung kabupaten Sumbawa sangat tinggi di setiap tahunnya dan hasil limbahnya yang masih hijau dapat dimanfaatkan secara langsung oleh peterenak sebagai pakan, sedangkan limbah pertanian jagung yang kering tidak dapat dikonsumsi oleh sapi. Di Desa Poto sisa limbah pertanian jagung yang kering banyak ditemukan diahan pertanian sehingga untuk memusnakannya tidak jarang para petani membakarnya.
Guna meminimalisir persoalan yang dihadapi oleh para kelompok ternak tentang kelangkaan pakan maka salah satu kelompok dosen pelaksana program pengabdian masyarakat dari Universitas Teknologi Sumbawa yang diketuai oleh Yuliadi, M.Kom, dengan anggota Imam Munandar S.,Pt M.,Si dan Koko Hermanto, S.Si., M.Sc mengusulkan kegiatan ke mendikbud melalui akun Bima skim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat pada tahun 2023 dan pelaksanaan pada tahun 2024.
Tema yang diusulkan dan disetujui pendanaannya tersebut adalah Pemanfaatan limbah jagung menjadi pakan tenak sebagai upaya peningkatan perekonomian desa Poto dan menyukseskan program sejuta sapi. Guna mendukung program tersebut beberapa mahasiswa juga ikut diterlibatkan. Kegiatan ini mendukung salah satu program Kabupaten Sumbawa yaitu program GemaJipi (Gerakan Masyarakat Jagung Integrasi Sapi) berupa program integrasi produksi jagung dengan peternakan sapi, dimana ampas jagung diharapkan dapat menjadi bagian dari pakan sapi. Serta mendukung salah satu program NTB yaitu program NTB Zero Waste berupa model program pengelolaan sampah yang memperlakukan sampah sebagai sumber daya.
Desa poto pernah mendapatkan hibah mesin pengolah limbah sampah pada tahun 2021, selama ini mesin tersebut tidak pernah dimanfaatkan karena warga desa belum memiliki keterampilan untuk mengolah mesin tersebut.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah silaturahmi dan wawancara (06/08/2024) yang diakukan oleh tim pelaksana denga kelompok-kelompok ternak desa Poto dan kepala desa.
Pada kegiatan ini diberikan gambaran tentang pengetahuan dasar pakan ternak dari limbah jagung, kandungan nutrisi dari pakan limbah jagung, cara membuat pakan dan cara pencampuran pakan menggunakan mesin teknologi. Selain itu, disepakati pembuatan pakan memanfaatkan mesin pengolah sampah yang telah dihibahkan oleh pemerinta, disepakati waktu pelaksanaan pada hari Sabtu tanggal 10 Agustus 2024 jam 09.00 Wita dan lokasi pelaksanaan.
Saat kegiatan silaturahmi Kelompok ternak sangat antusias dengan kegiatan ini ditandai dengan kesanggupannya untuk menggumpulkan limbah jagung sebagai bahan baku utama yang digunakan. Selain itu, adanya antusias kelompok-kelompok ternak rebutan kegiatan ini diselenggarakan disekretariatnya.
Berdasarkan hasil kesepakan bersama kegiatan pembuatan pakan ternak diadakan di sekretariat kelompok ternak Lenang Rea 2. (*)