
Oleh:
Hanifa Sri Nuryani
Hartini
Rozzy Aprirachman
Sumbawa Besar,
Bidikan Kamera News –
Ibu PKK Desa Kelungkung mendapatkan pelatihan mengenai “Pemberdayaan Berkelanjutan Dalam Pelatihan Evaluasi Pengukuran Kinerja Pengembangan Pemasaran Produk Unggulan Terhadap Perempuan Desa Guna Mewujudkan Optimalisasi Penguatan Pengelolaan Usaha Kecil di Desa Kelungkung” di gedung serbaguna Desa kelungkung, Rabu – Kamis (11-12/9).

Kegiatan yang didanai oleh Kemendikbudristek RI ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan mitra dalam hal ini perempuan desa (ibu – ibu PKK) di Desa Klungkung dalam hal beberapa aspek seperti
(1) Aspek proses bisnis berkelanjutan. Para ibu PKK Desa Kelungkung dalam pengembangan pemasaran penjualan produk baik secara online maupun offline belum maksimal dalam mengidentifikasi proses internal organisasi yang dianggap unggul guna meningkatkan pemasaran produk ungula Desa Kelungkung. (2) Aspek pelanggang. Para ibu PKK Desa Kelungkung dalam pengembangan pemasaran penjualan produk baik secara online maupun offline belum secara maksimalkan dalam menerapkan strategi mengidentifikasi segmentasi pasar yang dituju guna meningkatkan pemasaran produk unggulan Desa Kelungkung. (3) Aspek keterampilan pengukuran keuangan. Para ibu PKK Desa Kelungkung dalam pengembangan pemasaran penjualan produk belum mampu secara professional dalam mengelola finansial sehingga ini berdampak pada perputaran modal usaha yang kemudian secara tidak langsung akan mempengaruhi pengembangan pemasaran produk yang ada. (4) Aspek proses pembelajaran dan pertumbuhan usaha. Para ibu PKK Desa Kelungkung dalam pengembangan pemasaran penjualan produk belum mampu mengidentifikasi infrastruktur apa saja yang ada dalam usaha yang harus dibangun untuk menciptakan pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
Sehingga dari empat (4) permasalahan pokok diatas perlu sekiranya dilakukan pemberdayaan berkelanjutan dalam pelatihan evaluasi pengukuran kinerja pengembangan pemasaran produk guna mewujudkan optimalisasi penguatan pengelolaan usaha kecil bagi para ibu PKK Desa Kelungkung serta memberkenalkan lebih mendalam mengenai sistem kontrol evaluasi kerja dengan menggunakan teknologi komputer.
Adapun target luaran akhir dari kegiatan pemberdayaan berkelanjutan ini yaitu para ibu PKK Desa Kelungkung sudah mampu mengevaluasi pengukuran kinerja sebagai bahan pengembangan pemasaran produk unggulan berkelanjutan serta sudah mahir dalam menjalankan usahanya baik bersifat offline dan online, kemudian yang lebih penting lagi yaitu para ibu PKK Desa Kelungkung sudah mandiri dalam mengoptimalisasikan pengelolaan usaha kecilnya.
Tim pengabdian menawarkan solusi berupa yaitu: Pelatihan mengenai pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard (BSC) berbasis IT (Information AND Technology) menggunakan perangkat computer.
Pelatihan dilaksanakan selama dua hari (2 hari). Sebagai gambaran awal bahwa solusi dengan menggunakan Pada metode metode Balanced Scorecard (BSC) berbasis IT (Information AND Technology) telah banyak mampu menyelesaikan kinerja usaha khususnya pada usaha mikro kecil menengah.
Adapun tim pemberdayaan masyarakat pemula ini diketuai oleh Hanifa Sri Nuryani, M.M, kemudian anggota pertama Hartini, M.M Dan Rozzy Aprirachman, M.D.P sebagai anggota ketiga. Jumlah peserta yang hadir dalam pemberdayaan masyarakat ini sebanyak 31. Kegiatan mengelola evaluasi kinerja usaha dengan menggunakan metode Balanced Scorecard dapat membantu para pelaku usaha mengukur sejauhmana tingkat keberhasilan usaha serta pencapaian yang telah direncanakan. Metode Balanced Scorecard terdapat empat perspektif yang diukur dimana keempatnya mendukung strategi jangka panjang dengan implementasi nyata jangka pendek, pelatihan dilaksanakan selama dua hari ( 2 hari).
Adapun target luaran yang dihasilkan masing item kegiatan diatas yaitu:
(1) Dari segi pelatihan pengukuran kinerja keuangan target luaran yang akan dihasilkan yaitu para ibu PKK Desa Kelungkung mampu mengoptimalkan binis usaha dari segi pertumbuhan keuangan yang stabil. Aspek-aspek yang dapat diukur pada perspektif finansial adalah keuntungan, R/C ratio, dan Break Even Point (BEP). (2) Pada perspektif pelatihan pengukuran kinerja pelanggan (customer) target luaran yang dihasilan yaitu para ibu PKK Desa Kelungkung mampu mengidentifikasi segmentasi pasar yang dituju. Selanjutnya dilakukan pengukuran kinerja pada target pasar yang sudah ditentukan. Hasil dari pengukuran ini adalah kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, dan jumlah pelanggan baru. (3) Pada perspektif pelatihan pengukuran kinerja proses bisnis internal (internal business process) target luaran yang akan dihasilkan yaitu para ibu PKK Desa Kelungkung mampu mengidentifikasi proses internal organisasi yang dianggap unggul. Langkah-langkahnya harus difokuskan pada proses internal yang akan memiliki dampak terbesar pada kepuasan pelanggan dan pencapaian tujuan keuangan pembisnis/pengusaha.
(4) Pada perspektif pelatihan pengukuran kinerja pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth) targer luaran yang dihasilkan yaitu para ibu PKK Desa Kelungkung mampu mengidentifikasi infrastruktur apa saja yang ada dalam organisasi yang harus dibangun untuk menciptakan pertumbuhan dan perkembangan bisnis. Sumber daya manusia, sistem, dan prosedur organisasi menjadi sumberdaya yang penting dalam pengukuran kinerja.
Pada akhir acara pemberdayaan masyarakat di desa Kelungkung, Ketua PKK Desa Kelungkung Ibu Rahmawati menyampaikan kesan dan harapan dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen dari Universitas Teknologi Sumbawa dapat membawa perubahan kinerja pengembangan pemasaran produk unggulan terhadap perempuan desa guna mewujudkan optimalisasi penguatan pengelolaan usaha kecil di desa kelungkung. (*)