Oleh : Baiq Amrita Rahayu Putri
Lombok.NTB, bidikankameranews.com –
Gili Tramena adalah singkatan yang cukup popular dari Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Ketiga pulau itu adalah salah satu destinasi wisata yang terkenal di pulau Lombok bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kepulauan ini terletak di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Keberadaan gugusan gili ini cukup membantu peningkatan pariwisata bagi Provinsi NTB, cukup banyak UMKM yang berkembang disana dan cukup banyak menyerap tenaga kerja lokal. Pendapatan daerah pun meningkat karena gugusan gili ini kerap menjadi destinasi wisata pilihan bagi warga lokal dari berbagai daerah hingga turis mancanegara.
Saat ini, Gili Tramena terancam mengalami kesulitan air bersih. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan kunjungan turis ke gili dan berddampak pula terhadap Kesehatan. Kesulitan air bersih ini disebabkan oleh dicabutnya izin Lokasi perairan Perusahaan penyedia air baku, PT. Tirta Cipta Nirwana oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan karena aktivitas produksi air baku yang dilakukan Perusahaan terbukti membuang limbah ke laut sehingga mencemari laut dan merusak terumbu karang di Kawasan Gili Trawangan.
Pengeboran yang dilakukan oleh PT. Tirta Cipta Nirwana menggunakan pengeboran terarah atau horizontal directional drilling dengan menggunakan bahan kimia seperti fitrol dan bentonit.
Imbasnya, ekosistem terumbu karang menjadi rusak dalam radius 100 meter dari Lokasi pusat semburan limbah.
Oleh karena itu, PT Tirta Cipta Nirwana tidak lagi beroperasi disana karena izinnya telah dicabut (Kompas.com, 2024).
Fenomena krisis air bersih ini dapat menyebabkan menurunnya animo turis untuk berkunjung. Dilansir dari artikel Tempo.co (12 Oktober 2024) yang sempat menemui Sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Lombok Utara, Vicky Hanoi.
Menurutnya kesulitan air telah mengakibatkan menurunnya wisatawan yang dating sebesar 10 hingga 50%. Gili Tramena memerlukan hingga 5.000 liter air bersih setiap hari. Jika mengambil dari daratan, ongkos angkutnya mencapai Rp 500 ribu per kubiknya. Diharapkan ada Langkah dari pemerintah untuk mempercepat penangannya karena kini tiga gili itu hanya tersedia air sumur bor payau/asin (Tempo.co 2024).
Kurangnya ketersediaan air bersih dapat berdampak pada Kesehatan. Yang pertama untuk keperluan konsumsi, kurang mengonsumsi air putih dapat mengakibatkan dehidrasi,menurunkan sistem kekebalan tubuh,sembelit,dll (hellosehat.com 2021). Mengonsumsi air tercemar tentu sangat berbahaya, dampak buruk dari pencemaran air terhadap Kesehatan manusia adalah dapat menyebabkan diare, disentri, dan trachoma (Setiawan, 2023). Dilansir dari artikel PT Tanindo Anugerah Nusantara, sebuah Perusahaan pengolahan air (2024), pemanfaatan air payau dan air asin tidak bisa untuk dikonsumsi karena dapat berdampak pula pada Kesehatan. Air payau dan air asin memiliki Tingkat kadar garam yang tinggi sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, untuk mandi, dan untuk mencuci.
Penulis berharap ada Langkah nyata dari pemerintah untuk segera menuntaskan permasalahan ini, mengingat keberadaan Gili Tramena sangat penting untuk memajukan pariwisata dan berperan pula dalam Pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia, karena turut menyumbang berbagai lapangan pekerjaan. (*)
Referensi
Kompas.com. “Krisis Air Bersih Hantam Wisata di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air”. Kompas.com, 15 Oktober 2024, (https://regional.kompas.com/read/2024/10/15/141239978/krisis-air-bersih-hantam-wisata-di-gili-trawangan-gili-meno-dan-gili-air) (15/10/2024).
Na’imah, Shylma. “Berbagai Masalah Kesehatan Akibat Pencemaran Air di Indonesia”. Hellosehat.com, 23 November 2021, https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/pencemaran-air-sebab-dan-dampak-kesehatan/ (15/10/2024).
PT. Tanindo. 2024. Air Payau: Pengertian, Karakteristik, & Apakah Bisa Diminum?. (https://tan.co.id/air-payau/) (15/10/2024).
Tempo.co. “Tiga Gili di Lombok Utara Kesulitan Air Bersih, Pelaku Pariwisata Khawatir Kunjungan Wisata Turun”. Tempo.co, 12 Oktober 2024, https://travel.tempo.co/read/1927593/tiga-gili-di-lombok-utarakesulitan-air-bersih-pelaku-pariwisata-khawatir-kunjungan-wisata-turun (15/10/2024).
Setiawan, Syahrul R. 2023. Dampak Kualitas Air Minum terhadap Kesehatan Manusia: Resiko dan Pencegahan. Pancasila University.