ANALISIS KEBERLANJUTAN KEMAJUAN UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA MELALUI PENGUATAN PERAN MODAL INTELEKTUAL PARA PENGUSAHA UMKM

Spread the love

Oleh: Abdul Salam, M.M

*Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa; Peneliti pada CIEFCA Institute dan Direktur Eksekutif Center for Economic Policy Institute.*

untuk Kerjasama dalam menyiapkan data dan hasil analisis tentang topik-topik riset dan policy brief terkait, hubungi cepatinstitute@gmail.com / 0858-2938-3400

Sumbawa Besar,

bidikankameranews.com –

UMKM saat ini bergelut pada era revolusi teknologi informasi dan ketidakpastian bisnis yang kompleks dan kompetitif, pergeseran dinamika preferensi konsumen, tantangan diversifikasi produk/layanan dan peluang bisnis yang memacu peningkatan kemajuan dan daya saing yang didasari pada keunggulan komptetitf SDA dan SDM yang koheren. Kondisi ini dihadapkan lagi dengan gencarnya produk impor dengan penetrasi digitalisasi, pemanfaatkan celebrity endorse lokal telah memasuki fase deep-marketing segmentation dan dukungan pemerintah asalnya yang sistematis dan menguntungkan, produk impor ini bukan saja produk baru, melainkan produk bekas pakai, masuknya produk-produk itu dapat merusak reputasi dan keuangan UMKM lokal. Fenomena ini adalah kondisi “failure economic” yang juga banyak dihadapi oleh negara di dunia. Pilihan kebijakan ekonominya apakah menaikan tarif impor, menaikan TKDN, atau kebijakan pre-emptive dan preventif yang efektif lainnya. Namun ada potensi dan peluang untuk tumbuh dan mandiri, dengan cara terjun dan menjadi bagian dari sengitnya persaingan menggunakan informasi dan pengetahuan untuk mendukung Keberlanjutan kemajuan usaha dan keunggulan bersaing dalam situasi bisnis yang ambigu dan volatile saat ini kian mudah. Potensi lain adalah UMKM di Indonesia yang menjadi salah satu motor penggerak perekonomian nasional, perlu adanya dukungan dan dorongan kuat, sistematis dan berdampak nyata oleh kebijakan pemerintah pada semua level. Membangun sinergi antara UMKM, UMKM dengan Kampus, UMKM dengan Industri yang menjadi ekosistem UMKM berkemajuan dan berkelanjutan memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dalam mengelola risiko atau krisis yang muncul. Terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998 hingga krisis keuangan global pada tahun 2007-2008, juga terjadi pada 2018 dan 2023 akhir banyak sektor industri terpaksa tenggelam dan menyisakan warisan permasalahan sosial-ekonomi yang serius, ancaman pada goyahnya penyangga fondasi perekonomian negeri yang berujung pada ketidakpastian penerimaan negera baik pajak maupun non-pajak, devisa maupun non-devisa. Peningkatan modal intelektual pengusaha UMKM penting dilakukan karena UMKM akan bertranformasi menjadi industri skala besar dengan moralitas yang taat pajak dan taat aturan yang berlaku.
Uniknya sektor UMKM membuktikan eksistensinya dan tetap bertahan dalam derasnya perubahan dan ketidakpastian global (Suryani et al., 2017). Urgensi UMKM pada pertumbuhan perekonomian jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha, UMKM terhadap PDB mencapai 60,5%, dan penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari keseluruhan penyerapan tenaga kerja di Indonesia (www.ekon.go.id, 2022). Sekitar 24 persen dari total pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan teknologi digital dengan berjualan di berbagai platform e-commerce dalam rantai pasok global, mampu menstimulus peningkatan produktivitas SDM dan pembentukan ekosistem kelembagaan yang terintegrasi dengan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah. Bonus demografi akan mendorong kemajuan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Menurut Detri (2022), pelaku UMKM dari generasi Z lebih produktif, berkinerja baik dengan memaksimalkan utilitasisasi penggunaan teknologi informasi. Selanjutnya menurut Irawan (2022) dalam www.ekon.go.id, (2022). Bisnis UMKM didorong berintegrasi dalam ekosistem digital menjadi fokus pemerintah saat ini karena terbukti mampu meningkatkan efisiensi bisnis, pemasaran, pertumbuhan atau kemajuan.
Knowledge Based View dalam konteks modal intelektual dan peningkatan Keberlanjutan kemajuan UMKM. Knowledge Based View (KBV) yaitu perluasan interpretasi dari Resource Based View (RBV) karena dasar pengetahuan entitas bisnis melekat pada sumber daya strategis, faktor pengendali utama atas kinerja dan daya saing perusahaan yang sangat relevan dengan persaingan yang kompetitif. Bahwa mengorganisir sumber daya pengetahuan organisasi sama halnya dengan modal intelektual organisasi (Vaz et al., 2019). Modal intelektual menjadi sumber pengetahuan seperti loyalitas karyawan, pelanggan yang produktif, proses, atau teknologi, digunakan perusahaan untuk proses penciptaan nilai (Nikolaj Bukh et al., 2005). Sedangkan Heng, (2001), aset berbasis pengetahuan dalam perusahaan yang menjadi basis kompetensi inti perusahaan yang dapat memengaruhi daya tahan dan keunggulan bersaing merupkan modal intelektual perusahaan, menjadi kekuatan internal yang melekat pada pengelola perusahaan secara maksimal untuk meningkatan keberlanjutan kemajuan usahanya. UMKM secara profesional dan dinamis mengelola modal intelektual yang dimilikinya akan memaksimalkan keberlanjutan kemajuan sahanya (Bontis et al., 2000). Berdasarkan penelitian ilmiah yang kami lakukan dengan pendekatan kuantitatif asosiatif dimana Responden dalam penelitian ini berjumlah 270 dari para pelaku UMKM terdiri dari : Leseng Moyo Hulu sekitar 30 UMKM; Moyo Mekar Moyo Hilir sekitar 50 UMKM; Sebewe Moyo Utara sekitar 30 UMKM; Klungkung Batu Lanteh sekitar 30 UMKM, Seketeng Sumbawa sekitar 60 UMKM, Karang Dima Labuhan Badas sekitar 20 UMKM, Maronge Maronge sekitar 20 UMKM, Plampang kec. Plampang sekitar 30 UMKM, artinya Total 270 UMKM se kabupaten Sumbawa.
Peningkatan Human Capital untuk mendorong keberlanjutan kemajuan UMKM, para pelaku usaha menjamin kebebasan dan produktivitas karyawan, pelatihan secara rutin kepada karyawan untuk mengasah keahlian dan kompetensi, SDM berinovasi dalam menjalankan bisnis, menyesuaikan diri dengan situasi yang terjadi dalam menjalankan bisnis, kerjasama tim untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Menurut Syafitri (2022), peningkatan modal manusia tidak berdampak signifikan pada peningkatan kinerja UMKM. UMKM yang mampu mengelola modal intelektual yang dimilikinya dengan baik dapat memaksimalkan keberlanjutan usahanya. Berdasarkan teori knowledge-based theory dan hasil penelitian terdahulu terdapat hasil yang tidak konsisten karena adanya perbedaan lokus dan fenomena penelitian, hal ini menjadi dorongan penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan yang signifikan pada peningkatan kemajuan dan Keberlanjutan UMKM. Beberapa indikator pada variable Peningkatan Keberlanjutan kemajuan UMKM (1) Kinerja keuangan; (2) Produksi (jumlah barang yang dijual); (3) Pemasaran (jumlah pelanggan, pasar); (4) Jumlah pekerja. Indikator variabel modal Intelektual diproksikan kedalam Modal Manusia, Modal Struktural dan Modal Sosial. Menurut Daat dan (2022) peningkatan human capital tersebut belum berdampak signifikan pada peningkatan kinerja UMKM. Hasil tersebut menunjukkan bahwa human capital dapat meningkatkan kinerja UKM yang dikarenakan adanya faktor pengetahuan, sikap, dan ketangkasan intelektual yang dibawa oleh setiap manusia yang ada di organisasi tersebut untuk mengelola dan menyusun strategi dalam menjalankan bisnis (Khalique et al., 2018). Sesuai dengan teori Knowledge Based Theory, kecapakan, motivasi, daya juang, ketangkasan dalam memahami situasi bisnis yang dinamis dan kompleks, berani mengambil risiko yang terukur yang mendorong peningkatan kemajuan dan keberlangsungan UMKM. Dalam meningkatkan pengetahuan dengan cara pendidikan, pelatihan, simulasi inovasi, rekayasa metode, cara dan alat, serta Bintek (Bimbingan Teknologi ) melalui pelatihan yang berkaitan dengan pengenalan teknologi tepat guna dan berhasil guna, pendampingan terpola, terukur, berdampak nyata dalam meningkatkan kinerja perusahaan perlu dibentuk dan dibuat system berbasis pengetahuan (knowledge based systems), kinerja intangible assets terus ditingkatkan dan disosialisasikan secara periodik, dan adanya audit system knowledge –performance.
Peningkatan keberlanjutan kemajuan UMKM didukung oleh struktur organisasi yang jelas untuk kelancaran usaha, sistem, struktur, dan proses, database, proses manajemen, rencana jangka pendek, menengah dan panjang UMKM, pengembangkan ide bisnis dan produk baru, melakukan kegiatan operasional dengan waktu yang cukup baik berdasarkan perosedur yang berlaku, peningkatan rasio pendapatan yang diperoleh karyawan. Adanya infrastruktur organisasi yang sehat dan produktif dan standar prosedur operasional, audit sistem, audit Structural Capital berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM modal struktural memiliki dampak positif pada keunggulan. bahwa Relational Capital berpengaruh terhadap keberlangsungan kemajuan UMKM. modal relasional memiliki dampak positif pada keunggulan kompetitif (Jerry Maratis, 2018). Modal pelanggan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Structural capital secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja bisnis UMKM bengkel meliputi budaya organisasi, struktur organisasi, pembelajaran organisasi, proses organisasi dan sistem organisasi. Custumer capital secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja bisnis UMKM bengkel meliputi nilai merek, jaringan pelanggan, loyalitas pelanggan dan kepuasan pelanngan (Hasmirati, 2022). Human capital, Structural Capital, Customer Capital berpengaruh secara langsung (simultan) terhadap kinerja keuangan pada UMKM.
Jadi, dapat disimpulkan terkait Human Capital, Structural Capital, Relational Capital dan Peningkatan Keberlanjutan Kemajuan UMKM sebagai berikut: (1) Terdapat Pengaruh antara Human Capital terhadap Peningkatan Keberlanjutan Kemajuan UMKM; (2) Terdapat Pengaruh antara Structural Capital Peningkatan Keberlanjutan Kemajuan UMKM; (3) Terdapat Pengaruh antara Relational Capital Peningkatan Keberlanjutan Kemajuan UMKM; (4) Terdapat Pengaruh antara Human Capital, Structural Capital, Relational Capital Peningkatan Keberlanjutan Kemajuan UMKM. Perlunya pengembangan standarisasi policy brief tentang UMKM berkelanjutan, Pertanian dan Peternakan berkelanjutan, nelayan dan perikanan berkelanjutan, start-up digital berkelanjutan, yang dapat digunakan sebagai tolok ukur dan pengolelolaan peningkatan kualitas UMKM yang berkelanjutan sehingga industrialisasi pada sektor keunggulan kompetitif ini semakin menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).


Link jurnal : c21f0e50de96d26ff340472d8a40eba4e030.pdf


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Polisi Tangkap Pria Asal Kelurahan Lempeh di Homestay, Amankan 9 Pocket Shabu

Sel Nov 12 , 2024
Spread the love      Sumbawa Besar NTB, bidikankameranews.com –Seorang pria berinisial EBR ( 50) ditangkap Satresnarkoba Polres Sumbawa di salah satu Homestay […]