Sumbawa besar, bidikankameranews.com –
Calon wakil bupati Sumbawa, H. Burhanuddin Jafar Salam (BJS) mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan politik uang. Apalagi yang melakukan itu terang-terangan dilakukan oleh calon pemimpin atau kepala daerah. Sebab tindakan seperti itu menciderai harga diri pemilih. Karenanya, menjadi pemimpin harus beretikad baik.
“Jangan bangga menjadi pemimpin dengan melakukan tindakan sogok – menyogok, itu harus diwaspadai,” ingat BJS saat silaturrahim dengan warga RT 00I /RW 0O3 Kelurahan Brang Bara pada senin malam (11/11).
Selain itu, menjadi pemimpin harus milik seluruh masyarakat se kabupaten Sumbawa, bukan pemimpin milik wilayah tertentu dan tidak boleh ada perpecahan di tengah masyarakat. Itulah kenapa pasangan H. Mo – BJS mengusung tagline “BaremaMo Jatu Samawa”. Tagline tersebut ada pelibatan dan tindakan partisipatif bersama masyarakat dalam hal pembangunan daerah demi kemajuan bersama, tegas BJS.
Karenanya, bagi pasangan H. Mo – BJS, kampanye yang dilakukannya adalah mengedepankan serapan apa yang menjadi keinginan masyarakat. Selain itu, juga menginformasikan program yang akan dilakukan ketika nanti terpilih. Di program H. Mo-BJS, pasangan nomor 4 ini, terpampang jelas program yang akan dilakukan, seperti pendidikan, kesehatan, pembangunan, pertanian, dan sebagainya, tegas BJS.
Sebelumnya, di tempat yang sama, Panglima Bawa Mengas, Agus “Okak” Salim menambahkan bahwa politik uang atau barang, sangat tidak dibenarkan. Dia meminta kepada seluruh pemilih, jangan tergiur dengan iming-imingan seperti itu. Misalkan saat ini diberikan uang Rp 50 ribu, setelah pencoblosan akan diberikan sisanya. Namun dirinya meyakini pemilih H. Mo – BJS tidak gampang goyah, termasuk keluarga besar Kelurahan Brang Bara, Kecamatan Sumbawa ini.
“Kalau ada yang seperti itu, ambil uangnya, jangan pilih calonnya,” tegas Agus Salim. (*)