Pengerjaan proyek Pembangunan Talut Pengaman Tebing di desa seteluk tengah, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat, yang diduga aspirasi salah satu anggota DPRD Provinsi NTB Dapil Sumbawa Barat dan Sumbawa kini disorot warga. Pasalnya proyek yang bernilai ratusan juta itu dinilai asal-asalan jadi dan diduga kuat Kontraktor yang mengerjakan kejar untung dan target.
Proyek yang berasal dari dana Pokok Pikiran ( Pokir ) anggota DPRD Provinsi NTB tersebut , melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang UPTD Balai Pengelola Sumber Daya Air Pulau Sumbawa , dengan nilai anggaran Rp 190. 810.000 tersebut melalui kontraktor CV Andika Mandiri, baru 2 bulan selesai dikerjakan sudah pada ambruk dan jebol. Kalau dilihat dari kwalitas campyran material dan pekerjaannya terkesan semberono dan amburadul, betapa tidak proyek talut pengaman tebing tersebut seyogyanya mempunyai azas manfaat justru kerusakan lingkungan yang terjadi.
Salah satu warga Desa Seteluk Tengah mengatakan, pengerjaan proyek yang berlokasi RT 07 RW 04vDesa Seteluk Tengah ini mengatakan kalau proyek tersebut sudah selesai dijerjakan sekitar 2 bulan lalu, namun saat musim hujan datang proyek talut tersebut sudah pada ambruk, hal ini dikarenakan pondasi maupun campuran bahan materialnya tidak sesuai RAB dan terkesan asal – asalan.
“Proyek ini sudah selesai hampir dua bulan, tapi kami tidak pernah melihat RAB nya, sehingga terkesan asal jadi dan semborono ”
Dia menduga para pelaksana mengerjakan proyek tersebut asal-asalan dan dari informasi yang dia dapat bahwa proyek itu merupakan dana aspirasi dari anggota DPRD Provinsi NTB dari Kabupaten Sumbawa Barat
“Katanya sih, proyek aspirasi anggota DPRD Provinsi NTB , itu kata anggota yang kerja di lapangan. Proyek tersebut dikerjakan oleh salah kontraktor dari Kabupaten sumbawa. Itu informasi yang saya dapat,” katanya.
Sebagai warga yang dilalui oleh proyek tersebut, dia merasa dirugikan dengan pekerjaan proyek yang terkesan asal-asal. Apalagi proyek tersebut bersumber dari anggara negara.
“Kalau cara kerjanya seperti ini, kami sebagai penerima manfaat merasa dirugikan, apalagi anggara proyek ini bersumber dari keuangan negara. Sangat disayangkan jika uang negara dihambur-haburkan untuk proyek yang tidak jelas,” sebutnya.
Oleh karena itu, terkait proyek tersebut dia meminta pihak terkait lebih-lebih konsultan untuk mengawasi dan mengamati proyek. Apakan sudah memenuhi standar atau tidak agar tidak merugikan keuangan negara.
“Kami minta pihak terkait yang bertugas mengawasi kerugian keuangan negara dan konsultan agar turun langsung mengecek proyek dan tidak hanya menerima laporan dibalik meja,” pintanya.
Sementara terkait adanya sorotan warga, hingga berita ini diturunkan pihak pelaksana proyek belum dapat dikonfirnasi karena keberadaannya belum diketahui dan tanggapannya akan disampaikan dalam berita lanjutan.