Pemandangan Umum Fraksi Partai Amanat Nasiaonal Pada Raperda APBD Tahun Anggaran 2026

Spread the love

Pemandangan Umum Fraksi Partai Amanat Nasiaonal Pada Raperda APBD Tahun Anggaran 2026

Sumbawa Barat, bidikankameranews.com –
Secara objektif Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) memandang bahwa penyampaian nota keuangan beserta RAPERDA APBD tahun anggaran 2026 merupakan bagian penting dalam siklus pembangunan daerah.

Dokumen ini bukan sekadar angka, melainkan arah kebijakan fiskal dan prioritas pembangunan yang akan menentukan kualitas kesejahteraan masyarakat sumbawa barat di masa mendatang.terkait dengan arah kebijakan fiskal daerah dan tema pembangunan daerah, Fraksi PAN mengapresiasi tema pembangunan tahun 2026, yaitu “memperkokoh kedaulatan pangan dan energi, serta ekonomi yang produktif dan inklusif”.

Tema ini selaras dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nasional dan delapan misi pembangunan daerah. namun demikian, Fraksi PAN menekankan agar tema besar ini tidak hanya berhenti pada tataran normatif, melainkan benar-benar dijabarkan dalam program dan kegiatan yang terukur, tepat sasaran dan menyentuh kebutuhan masyarakat, khususnya kelompok rentan dan pelaku ekonomi kecil.

Hal ini tentu akan bisa tercapai apabila pemerintah kabupaten sumbawa barat fokus pada tujuan pembangunan. selain itu pemerintah daerah juga tetap menjamin kondusifitas daerah atau situasi politik daerah sehingga instrumen eksternal seperti iklim investasi di kabupaten sumbawa barat dapat terwujud.hadirin, sidang dewan yang terhormatmenanggapi pidato bupati sumbawa barat terkait hal tersebut di atas, Fraksi PAN ingin menjabarkan secara objektif yaitu sebagai berikut:
1. Pendapatan daerah target pendapatan daerah pada tahun 2026 sebesar rp1,51 triliun dinilai cukup rasional ditengah situasi ekonomi yang tidak menentu. selain itu situasi sektor tambang batu hijau yang belum stabil karena terjadi pelambatan beroperasinya industri smelter pt amman mineral. hal ini tentu akan berpengaruh terhadap pendapatan daerah secara signifikan. namun demikian Fraksi PAN memberikan catatan strategis dalam hal pendapatan daerah ini.
2. Ketergantungan pada pendapatan transfer dari pusat yang mencapai hampir 78% harus diantisipasi dengan strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). oleh karena itu pemerintah daerah harus berani melakukan lompatan-lompatan untuk meningkatkan PAD dari sektor selain sektor tambang.
3. Pajak dan retribusi daerah harus dikelola lebih inovatif, tanpa membebani masyarakat kecil dan pelaku UMKM. contoh kasus yang terjadi dalammasyarakat adalah kebijakan pemerintah daerah tentang kenaikan PBB-P2.

Meskipun keputusan pemerintah membatalkan kebijakan tersebut, namun hal ini menjadi catatan bahwa ekonomi masyarakat sedang berada dalam konsisi yang tidak stabil. kami mengingatkan bahwa kemandirian fiskal hanya akan terwujud bila pendapatan daerah tumbuh signifikan.

Karena itu, Fraksi PAN mengusulkan agar Pemerintah Daerah segera merancang roadmap peningkatan PAD minimal 15% dalam lima tahun, dengan fokus pada sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan jasa lingkungan yang menjadi potensi unggulan ksb.fraksi pan juga mengusulkan agar pemerintah daerah berani melakukan inovasi pendapatan melalui pengembangan ekonomi biru dan hijau misalnya dari jasa lingkungan, ekowisata bahari dan pengelolaan hasil laut berkelanjutan sehingga pad benar-benar mencerminkan kekayaan lokal Sumbawa Barat.

Berkaitan dengan Belanja Daerah RAPERDA APBD tahun anggaran 2026, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan perhatian khusus terhadap belanja daerah tahun 2026 yang ditargetkan rp 1,711 triliun. jumlah ini lebih besar dari pendapatan daerah sehingga menimbulkan defisit sekitar rp 200 miliar. defisit tersebut memang dapat ditutup melalui pembiayaan daerah, namun harus dikendalikan agar tidak membebani fiskal di tahun mendatang.kami mencermati bahwa sebagian besar belanja sudah terkunci oleh mandatory spending, seperti 20% alokasi untuk pendidikan, 10% alokasi Dana Desa, 10% bagi hasil pajak dan retribusi untuk desa, serta minimal 40% untuk infrastruktur.

Kondisi ini menyebabkan ruang fiskal terbatas dan rentan kehilangan fleksibilitas dalam menjawab kebutuhan strategis daerah bahwa Fraksi PAN juga menyoroti tiga hal penting:
1. Belanja infrastruktur harus diarahkan pada sektor produktif seperti jalan produksi, irigasi pertanian, sarana umkm, pariwisata, infrastruktur air bersih diseluruh wilayah dan dipastikan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, lebih spesifik daerah kecamatan poto tano serta konektivitas wilayah, bukan sekadar proyek rutin.
2. Belanja pegawai dan operasional masih menyerap porsi besar, sementara pad kita hanya 10% dari pendapatan daerah. ini menciptakan paradoks fiskalyaitu tingkat konsumtif lebih besar dari produktivitas, hal ini kami sadari menjadi “pekerjaan rumah” bersama.
3. Berkaitan dengan PTT yang belum tuntas di Sumbawa Barat, Fraksi PAN menggaris bawahi dan memberikan catatan serius kepada Pemerintah Daerah. bahwa sisa yang belum diangkat menjadi ASN P3K berjumlah 636 orang untuk segera dicarikan formulasi terbaik agar seluruh PTT tersebut dijamin akan tetap diangkat menjadi ASN P3K.

Hal ini merujuk pada pernyataan kepala BKN bahwa tidak ada PHK untuk seluruh tenaga non ASN. Data lain yang menguatkan adalah adanya pernyataan Menteri Keuangan RI, yang memastikan anggaran APBN 2026 dirancang untuk mendukung penerimaan CPNS tahun 2026 dan kebutuhan Kementerian termasuk Pemerintah Daerah tanpa pemangkasan anggaran.

Selain itu, akumulasi Musrenbang, aspirasi masyarakat, pokok-pokok pikiran DPRD, serta program yang tertunda tahun lalu berpotensi menimbulkan tumpang tindih program.oleh karena itu, Fraksi PAN merekomendasikan:
1. Menata kembali prioritas belanja dengan fokus pada ekonomi pasca-pertambangan.2. Mengarahkan anggaran pada program yang memberi daya ungkit ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
3. Memastikan transparansi serta menghindari tumpang tindih Program.

Fraksi PAN menegaskan kembali bahwa belanja daerah bukan hanya angka formal, melainkan instrumen politik anggaran untuL memastikan KSB maju, mandiri, dan berkelanjutan.

Pembiayaan daerah terkait pembiayaan Daerah RAPERDA tahun anggaran 2026, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) mencermati bahwa pembiayaan Daerah tahun 2026 diproyeksikan sebesar 200 Miliar Rupiah seluruhnya bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2025, tanpa adanya alokasi pengeluaran pembiayaan.

Bagi Fraksi PAN, ketergantungan penuh pada SILPA menimbulkan sejumlah catatan penting:
1. Besarnya SILPA kerap menunjukkan perencanaan anggaran yang kurang optimal, baik dari sisi serapan belanja maupun proyeksi pendapatan.
2. Ketergantungan pada SILPA bersifat tidak berkelanjutan, karena hanya bergantung pada sisa anggaran tahun sebelumnya.oleh karena itu, Fraksi PAN merekomendasikan:
1. Perbaikan kualitas perencanaan dan disiplin serapan anggaran, sehingga SILPA benar-benar mencerminkan efisiensi, bukan kelemahan kinerja.
2. Diversifikasi sumber pembiayaan melalui skema sah dan produktif, tidak hanya mengandalkan SILPA.
3. Transparansi komposisi SILPA, agar publik mengetahui apakah berasal dari efisiensi, atau program yang tertunda.

Fraksi PAN menegaskan kembali bahwa pembiayaan Daerah tidak boleh hanya menjadi formalitas penutup defisit, melainkan harus dikelola sebagai instrumen strategis untuk menjaga disiplin fiskal, kemandirian Daerah, dan keberlanjutan pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat.(ADV)


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Curi Sepeda Motor di Maronge, Pria Asal Utan Diamankan Pihak Polsek Plampang

Jum Sep 19 , 2025
Spread the love       Sumbawa Besar, bidikankameranews.com – Seorang pria berinisial H.A. (45), warga Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, diamankan  Polsek Plampang […]
news-2811

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

3001

3002

3003

3004

3005

3006

3007

3008

3009

3010

3096

3097

3098

3099

3100

3101

3102

3103

3104

3105

4000

4001

4002

4003

4004

4005

4006

4007

4008

4009

4010

4011

4012

4013

4014

4015

4016

4017

4018

4019

3026

3027

3028

3029

3030

3031

3032

3033

3034

3035

3106

3107

3108

3109

3110

3111

3112

3113

3114

3115

4020

4021

4022

4023

4024

4025

4026

4027

4028

4029

4030

4031

4032

4033

4034

4035

4036

4037

4038

4039

3036

3037

3038

3039

3040

3041

3042

3043

3044

3045

3116

3117

3118

3119

3120

3121

3122

3123

3124

3125

4040

4041

4042

4043

4044

4045

4046

4047

4048

4049

4050

4051

4052

4053

4054

4055

4056

4057

4058

4059

3126

3127

3128

3129

3130

3131

3132

3133

3134

3135

3056

3057

3058

3059

3060

3061

3062

3063

3064

3065

3136

3137

3138

3139

3140

3141

3142

3143

3144

3145

4060

4061

4062

4063

4064

4065

4066

4067

4068

4069

4070

4071

4072

4073

4074

4075

4076

4077

4078

4079

3071

3072

3073

3074

3075

3136

3137

3138

3139

3140

3141

3142

3143

3144

3145

4080

4081

4082

4083

4084

4085

4086

4087

4088

4089

4090

4091

4092

4093

4094

4095

4096

4097

4098

4099

3076

3077

3078

3079

3080

3081

3082

3083

3084

3085

4100

4101

4102

4103

4104

4105

4106

4107

4108

4109

4110

4111

4112

4113

4114

4115

4116

4117

4118

4119

3086

3087

3088

3089

3090

3091

3092

3093

3094

3095

4120

4121

4122

4123

4124

4125

4126

4127

4128

4129

4130

4131

4132

4133

4134

4135

4136

4137

4138

4139

news-2811