Kematian Waitres Batu Guring, Keluarga Ungkap Kejanggalan Kematian, Desak Kapolda NTB Autopsi Ulang

Batam, bidikankameranews.com- Meninggalnya salah satu waitres Batu guring , Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa bernama Rusnaini, 20 th asal Teluk Lobam Kepulauan Riau masih menyisahkan misteri, yang mana hasil penyelidikan Polsek Alas Barat bahwa korban Rusnaini meninggal akibat Bunuh diri menggunakan senapan angin.
Salah satu keluarga korban bernama Kurnia asal Tanjung Uban kepada media pada minggu ( 28/12 ) pukul 10.00 wita melalui seluler mengungkapkan kejanggalan atas kematian Rusnaini yang disampaikan oleh pemilik Cafe Helena kepada ibu korban, dalam kejanggalan yang disampaikan lanjut Kurnia, bahwa waktu hari Kamis pagi ( 11/12) setelah kejadian bahwa kami keluarga dikirimkan vidio Rusnaini sedang sekarat dengan mulut berlumuran darah ,langsung kami ke Tanjung Uban menuju orang tuanya ” kok bisa kayak itu “, dan kami cari tahu Rusnaini ini dimana karena setahu kami kalau Rusnaini ini bekerja di Batam tiba tiba sudah di Sumbawa sana, kami pun terkejut.
” aini udah nikah pun dengan pemilik Cafe kami tidak tahu, kami tahu kalau mama aini memberitahu kami kalau aini udah nikah sirik ” kata Nia
Terkait vidio lagi sekarat, kata Kurnia bahwa vidio tersebut dikirim oleh temannya Aini ke keluarga di Tanjung Uban, namun saat ditelepon oleh keluarga aini kepada teman pengirim vidio hp nya Sudah tidak aktif.
Saat kejadian, oleh pemilik Cafe menghubungi ibu aini di tanjung uban untuk datang ke Sumbawa dengan mengirimi ongkos, tapi dengan Syarat tidak boleh membawa keluarga laki – lagi, harus keluarga perempuan maksudnya yang datang tidak boleh ada pihak laki – laki harus perempuan yang datang, dengan alasan
” dari alasan dan syarat tersebut, kami keluarga sudah menduga kalau Aini ini di bunuh bukan bunuh diri ” katanya yakin
Keanehan kedua lagi, bahwa dari pemilik Cafe yang disampaikan kepada ibu korban, kalau jenazah Aini ini harus segera dikebumikan, karena kalau menunggu 1 atau 2 hari maka jenazahnya akan membusuk tanpa dilakukan AUTOPSI ” keanehannya sangat jangan sekali ” katanya penasaran
Masih kata Nia, memang diakui kalau Aini ini orang tidak punya apa apa dan sudah menjadi anak yatim, jadi saat ini kami kendala soal biaya mau ke Sumbawa karena ongkosnya cukup lumayan besar, ” kami ke Sumbawa guna meminta kepada polres sumbawa untuk melakukan autopsi ulang, atas penyebab kematian Aini ,cuma kendala masalah biaya ” katanya
Nia pun meminta saran dan pendapat kepada media, media menyarankan untuk menghadap ke Polda Riau guna mendesak kapolda NTB melalui Polres Sumbawa untuk melakukan Autopsi Ulang, karena kematian aini syarat dengan kejanggalan ” saya akan menghadap ke Polda Riau guna meminta keadilan guna mendesak Kapolda NTB melalui polres sumbawa untuk melakukan Autopsi Ulang, dan juga meminta ke Polda Riau untuk dapat memfasilitasi keberangkatan keluarga Aini ke Sumbawa ” Harapnya.
Sementara media juga mendapatkan beberapa keterangan saksi kunci kalau Aini ini sering disiksa oleh pemilik Cafe, 4 bulan sebelum aini mati sempat diikat oleh pemilik Cafe sambil memikirkan ” yang memikirkan aini terikat adalah pemilik Cafe ” katanya yang tidak mau disebutkan namanya kepada media melalui watshaap
Saksipun yakin kalau aini meninggal bukan bunuh diri melainkan dibunuh menggunakan pihak orang lain, ” ada skenario seolah-olah aini bunuh diri ” katanya kesal.
Saksipun mengirim kepada media beberapa bukti cathing dan rekaman kalau aini ini bukan bunuh diri. Semua keterangan saksi melalui cathing dan bukti cathing lainnya dan pesan suara, media langsung teruskan ke Penyidik Polres Sumbawa
Saksi Kuncipun dengan senang hati dan siap memberikan keterangan di hadapan penyidik, agar hidup saya tenang ” bismillah, saya saya siap berikan keterangan yang sebenarnya dihadapan penyidik kapan saja ” katanya.
Kasat Reskrim Polres Sumbawa AKP Delia Pria Firmawan S.Trk,S.Ik ., kepada media meminta untuk mendatangkan saksi kunci guna melakukan penyidikan lebih lanjut untuk diambil keterangannya ” silahkan pak bawa saksi kuncinya yang mengetahui peristiwa itu terjadi ” katanya singkat.
Namun saat ditanya via Watshap terkait Apakah korban sudah dilakukan Autopsi dan apa hasilnya, Kasat reskrim no comen ( edi )













