Etika Dalam Menyikapi Dan Menghormati Budaya Setiap Daerah

Spread the love

Oleh :
Bayu Anugrah Putra
(Mahasiswa Semester II Stikes Griya Husada Sumbawa, Jurusan S1 Keperawatan)

Setiap daerah di Indonesia atau di dunia memiliki ciri khas dan kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini membuat yang terciptanya keberagaman budaya.
Contohnya adalah Indonesia yang memiliki begitu banyak suku. Ada suku sasak, samawa, mbojo, bali, Betawi, Sunda, Jawa, Madura, Papua, dan lainnya.
Setiap suku daerah ini memiliki kebudayaan dan ciri khas masing-masing. Meski berbeda-beda, kebudayaan ini justru harus tetap dijaga dan dilestarikan. Maka dari itu, setiap orang harus saling menghargai.

Di sisi lain, ada beberapa faktor yang membuat keberagaman suku bangsa dan budaya, yakni:
Agama yang dianut di Indonesia bermacam-macam, contohnya Islam, Kristen, Hindu, Budha, Kong Hu Chu, dan lainnya.
Adat Istiadat Keragaman budaya di Indonesia disebabkan masyarakat di setiap daerah memiliki suku dan budaya masing-masing.

Tingkat pendidikan yang berbeda-beda dalam masyarakat memunculkan kebudayaan yang berbeda.
Mengutip dari berbagai sumber, sikap menghargai kebudayaan daerah lain yang harus dilakukan adalah:
Tidak meremehkan dan menghina adat istiadat, kebiasaan, dan hasil kesenian suku bangsa lain.
Ikut memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi, dan budaya yang ada di dalam masyarakat.
Tidak menonjolkan suku dan budaya sendiri.
Berteman dengan siapa saja meskipun berbeda suku, agama, ras, dan budaya
Menghargai dan saling menghormati antarsuku banhsa dan budaya dalam masyarakat.
Ikut serta dalam kegiatan pawai budaya dan sebagainya.

Hidup saling berdampingan antara satu sama lain.
Bersikap positif terhadap keragaman budaya.
Adapun contoh kasus permasalahan mengenai etika kebudayaan daerah:
Terjadinya konflik antara etnis bali dan etnis sumbawa
Bentrok antara etnis Bali dan etnis Samawa atau Sumbawa terjadi Selasa (22/1/2013) siang di kabupaten Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Sejumlah rumah dan mobil milik etnis Bali pun dibakar warga Sumbawa.
Hingga petang ini kerusuhan yang terjadi di dalam kota Sumbawa Besar, di sekitar Jalan Tambora dan Jalan Baru, Kabupaten Sumbawa, masih berlangsung. Ribuan warga etnis Samawa atau Sumbawa melakukan sweeping terhadap rumah-rumah dan mobil-mobil etnis Bali yang berada di sepanjang jalan kota Sumbawa Besar.
Kerusuhan itu berawal dari adanya informasi meninggalnya seorang gadis etnis Sumbawa dengan tubuh penuh luka lebam dan pakaian dalam robek. Namun saat keluarga korban melaporkan hal tersebut ke Mapolres Sumbawa, pihak kepolisian justru menyatakan gadis tersebut tewas akibat kecelakaan, sementara keluarga korban mengaku anak gadisnya ini berpacaran dengan seorang anggota polisi dari etnis Bali.

Akibatnya, siang tadi warga melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Sumbawa Besar, namun karena jawaban dari pihak kepolisian tetap sama, warga akhirnya melakukan pengrusakan dan pembakaran di sepanjang Jalan Baru dan Jalan Tambora yang letaknya tak jauh dari Mapolres Sumbawa Besar.

Tanggapan saya dalam kasus tersebut: Kasus tersebut termasuk dalam etika dalam menyikapi dan menghormati budaya setiap daerah dikarenakan, yang melakukan kesalahan hanya satu orang kenapa harus berdampak ke orang lain hanya karena tersangka beragama Hindu, lalu berdampak buruk untuk semua masyarakat Hindu atau Bali di dalam Sumbawa. kita justru harus bijak dalam menyikapi konflik seperti ini, jangan hanya karena kesalahan satu orang jadi menyamaratakan semua kaum, agama, ataupun budaya tersebut.

Pada dasarnya Konflik ini Disebabkan Lemahnya Penegakan Hukum, penyelesaian kasus Sumbawa dan kasus kekerasan massal apapun yang terjadi di Indonesia, harus dengan cara penegakan hukum yang cepat, tegas dan transparan.

Bule Rusia Foto Bugil di Pohon Keramat Bali

Seorang turis asal Rusia nekat foto telanjang di pohon berusia ratusan tahun di Bali. Bahkan ia sempat mengunggah foto telanjang tersebut di akun Instagram miliknya. Padahal pohon tersebut cukup disakralkan oleh masyarakat setempat. Bule cantik ini bernama Alina berkebangsaan Rusia. Perilaku tak pantasnya itu terungkap setelah foto bugil tersebut viral di media sosial.
Setelah sempat jadi perbincangan Alina akhirnya menyerahkan diri ke polisi dan meminta maaf kepada masyarakat Bali.
“Yang bersangkutan datang ke Mapolres semalam,” kata Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, Kamis (05/05/2022).

Sebelum menyerahkan diri ke polisi, Alina sempat datang ke lokasi dirinya membuat konten pornografi di pohon keramat di kawasa Pura Babakan, Tabanan. Alina datang ditemani seorang pria bule dan tokoh pemuda Hindu. Ia selanjutnya melakukan upacara yang bertujuan meminta maaf atas apa yang telah dilakukan.dan alina dan teman-temannya dibalikkan ke nagara asalnya.
Kesimpulan dari kasus tersebut yaitu where the earth is stepped on there the sky is upheld artinya: Dimana pun kita berada, kita harus menaati peraturan asli daerah tersebut. Hubungannya dengan hak dan kewajiban setiap individu : Hak setiap individu adalah untuk dihormati dan dihargai, kewajibannya adalah menaati peraturan dimanapun,dan kapanpun.

jadi ketika kita bukan dari daerah tersebut, kita sebagai pendatang harus menaati aturan yang sudah diterapkan didaerah tersebut,dan jangan sampai melanggar aturan-aturan yang telah diterapkan,akan mengakibatkan fatal ketika dilanggar. (*)


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ketua DPRD Support Lomba Lukis dalam Rangka Haul Bung Karno

Sel Jun 28 , 2022
Spread the love       Sumbawa Besar, bidikankameranews.com – Sebagai bagian dari agenda pameran Tunggal Galam Zulkifli adalah kegiatan lomba melukis atau […]
news-2811

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

3001

3002

3003

3004

3005

3006

3007

3008

3009

3010

3096

3097

3098

3099

3100

3101

3102

3103

3104

3105

4000

4001

4002

4003

4004

4005

4006

4007

4008

4009

4010

4011

4012

4013

4014

4015

4016

4017

4018

4019

3026

3027

3028

3029

3030

3031

3032

3033

3034

3035

3106

3107

3108

3109

3110

3111

3112

3113

3114

3115

4020

4021

4022

4023

4024

4025

4026

4027

4028

4029

4030

4031

4032

4033

4034

4035

4036

4037

4038

4039

3036

3037

3038

3039

3040

3041

3042

3043

3044

3045

3116

3117

3118

3119

3120

3121

3122

3123

3124

3125

4040

4041

4042

4043

4044

4045

4046

4047

4048

4049

4050

4051

4052

4053

4054

4055

4056

4057

4058

4059

3126

3127

3128

3129

3130

3131

3132

3133

3134

3135

3056

3057

3058

3059

3060

3061

3062

3063

3064

3065

3136

3137

3138

3139

3140

3141

3142

3143

3144

3145

4060

4061

4062

4063

4064

4065

4066

4067

4068

4069

4070

4071

4072

4073

4074

4075

4076

4077

4078

4079

3071

3072

3073

3074

3075

3136

3137

3138

3139

3140

3141

3142

3143

3144

3145

4080

4081

4082

4083

4084

4085

4086

4087

4088

4089

4090

4091

4092

4093

4094

4095

4096

4097

4098

4099

3076

3077

3078

3079

3080

3081

3082

3083

3084

3085

4100

4101

4102

4103

4104

4105

4106

4107

4108

4109

4110

4111

4112

4113

4114

4115

4116

4117

4118

4119

3086

3087

3088

3089

3090

3091

3092

3093

3094

3095

4120

4121

4122

4123

4124

4125

4126

4127

4128

4129

4130

4131

4132

4133

4134

4135

4136

4137

4138

4139

news-2811