20 Tahun Penantian, Akhirnya SD Pakirum Berubah Status menjadi NEGERI
H. Abdul Hadi Jafar Shihab adalah seorang tokoh Pelopor Pendidikan, selama 20 beliau berjuang memajukan pendidikan, sehingga hadirnya SD-IT Pakirum di Kelurahan Sampir Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat, tidak terlepas dari andil beliau sebagai ketua Yayasan An-Nahal, segala cara upaya dilakukan beliau guna mempertahankan keberadaan sekolah SD-IT tersebut sejak tahun 2003 -2022, selama kurun waktu 20 tahun beliu berupaya berbagai jalan agar SD-IT Pakirum tersebut tetap berjalan, yang walau hanya mengandalkan Dana BOS yang tidak seberapa dan sumbangsih para wali murid, sekolah SD-IT Pakirum tersebut tetap harus jalan.
Perjuangan beliau dalam kurun waktu 20 tahun, agar pendidikan anak- anak di Lingkungan Pakirum dapat dirasakan, hingga pada akhirnya pada bulan Juni 2022 Pemda KSB melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengambil alih Sekolah Dasar Islam Terpadu yang sudah 20 tahun dikelola oleh yayasan An-Nahl milik keluarga H Hadi Jafar Sihab, Semoga ini awal baru yang baik bagi pendidikan seluruh rakyat KSB, terutama di lingkungan Pakirum.
Menurutnya, Lembaga pendidikan yang akuntabel, berkualitas, baik dalam pengelolaan sumber daya, mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain dan dapat mengantarkan anak didiknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ataupun ke dunia kerja dengan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan teknis yang sangat diperlukan oleh dunia usaha dan industri, lembaga seperti ini merupakan lembaga pendidikan yang diminati masyarakat dan adalah lembaga pendidikan yang baik dan bermutu.
” Lembaga pendidikan merupakan suatu lembaga yang senantiasa diperlukan oleh masyarakat sepanjang waktu, namun tidak semua lembaga pendidikan diminati masyarakat. Beberapa lembaga pendidikan yang semakin tahun semakin menurun baik jumlah siswa maupun kualitasnya pada akhirnya tutup, sebaliknya tidak sedikit lembaga pendidikan yang semakin tahun semakin populer dan semakin maju ” Urai Khusnarti
Sekalipun demikian lanjut Khusnarti, pilar keberhasilan pendidikan tetaplah berada pada sosok personalia yang menjadi bagian dari ekosistem pendidikan. Sosok pendidik, tenaga kependidikan, serta stakeholder pendidikan lainnya, dalam hal ini orang tua siswa dan masyarakat memiliki kontribusi besar terhadap laju berkembangnya pendidikan. Karena itu, keberadaan sosok ini terus mendapat perhatian serius sehingga dapat menjadi sosok ideal dan potensial yang mampu berkontribusi dengan baik sehingga menghasilkan siswa sebagai out put dan out come yang bisa berperan aktif dan berkontribusi dalam kehidupannya.
Lebih lanjut, Khusnarti menilai, bahwa Pendidikan merupakan proses pendewasaan dan penyiapan siswa melalui berbagai program yang diterapkan oleh satuan pendidikan. Melalui proses tersebut siswa diharapkan dapat menjadi sosok yang sesuai cita-cita penyelenggaraan pendidikan yang tersurat dalam regulasi. Untuk pelaksanaan pendidikan di Indonesia, regulasi yang menjadi acuan utama adalah Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam regulasi tersebut tersurat bahwa tujuan pendidikan yang diselenggarakan di negara ini mengarah pada lahirnya manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
” Mengacu pada tujuan luhur yang terungkap di atas, bisa dibayangkan bahwa begitu beratnya tugas yang diemban oleh Lembaga Pendidikan setiap penyelenggara pendidikan, sehingga akan berakibat fatal bila penyelenggaraan dan pengelolaannya dilakukan dengan serampangan. Hal itu tidak hanya berlaku pada level atas sebagai pemegang otoritas kebijakan pendidikan, tetapi berlaku pada level bawah yang bertugas sebagai pelaksana teknis kebijakan pendidikan. Level pelaksana teknis ini adalah setiap sekolah yang langsung bergulat dengan subjek pendidikan yaitu siswa.
” Berbicara tentang sekolah sebagai level teknis implementasi pendidikan, terdapat begitu banyak komponen yang menjadi kontributor kemajuannnya. Namun, dalam pemikian sederhana, terdapat tiga pilar yang menjadi penyangga keberhasilan pendidikan. Ketiga pilar tersebut berporos pada sosok personalia yang menjadi bagian dari ekosistem pendidikan, yaitu pendidik, tenaga kependidikan, dan stakeholder pendidikan lainnya, dalam hal ini orang tua dan masyarakat.” Usai Khusnarti.