Masyarakat Desa Mantar Tolak Kotak Kosong, Pilih Lanjutkan Dua Priode

Spread the love

Siapa mau punya pemimpin kotak kosong? Bagi sebagian orang, memiliki pemimpin tidak berwujud seperti ini mungkin tidak pernah terpikir sebelumnya,

Pilkada dengan calon tunggal seolah tidak terhindarkan dalam pesta demokrasi di negeri ini. Sejak Pilkada serentak 2018, fenomena calon tunggal sudah mulai muncul. Kini, di 2020, fenomena tersebut tidak juga menghilang. Salah satunya di Kabupaten Sumbawa Barat.

Seiring dengan munculnya calon tunggal, muncul pula gerakan-gerakan masyarakat yang ogah memilih satu-satunya kandidat di surat suara tersebut.

Namun tidaklah demikin,  Komitmen masyarakat Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat-NTB untuk memenangkan pasangan Firin-Fud calon tinggal  tidak bisa diragukan lagi.

jika memilih kotak kosong, masyarakat tidak tahu siapa pemimpinnya kelak,  karena tidak jelas visi misinya,  sementara calon Tunggal dari Petahana masyarkat sudah tahu akan kelebihan dan mana kekurangan paslon tunggal . Jika hanya petahana masyarakat tidak meragukan lagi kwalitasnya.

Komitmen tersebut terlihat jelas dengan semangat dan antusiasmenya masyarakat Mantar mengikuti Kampanye tatap muka dan kampanye dialogis yang dilakukan oleh pasangan Firin-Fud yang diinisiasi oleh Koalisi Rakyat Luar Biasa pada, Minggu (04/10/2020).

Salah satu warga Mantar yang berhasil diwawancara oleh media ini, Saparuddin (40), dari Dusun Mantar, Desa Mantar mengungkapkan jika dia mewakili masyarakat Mantar menginginkan agar yang mencoblos itu cukup dua orang saja untuk mewakili suara masyarakat Desa Mantar.

“Jika diijinkan maka saya menginginkan suara kami diwakili oleh dua anggota DPRD dari desa kami (Hasanuddin, ST dan Mustafa, red) untuk mencoblos pasangan Firin-Fud di tanggal 09 Desember 2020 nanti. Seandainya itu bisa terjadi maka kami ihklas.” Pungkasnya.

Pernyataan Saparudin itu, mewakili masyarakat Mantar sebagai bentuk komitmen kuat masyarakat Desa Mantar untuk memenangkan pasangan Firin-Fud.

Masyarakat Mantar sudah merasakan dan melihat bagaimana pasangan Firin-Fud memperhatikan Desa Mantar. Desa yang dulunya terbelakang dan jauh dari akses pembangunan.

“Selama lima tahun memimpin KSB, mereka sudah memberikan semuanya pada kami. Mereka telah meningkatkan drajad hidup kami. Inilah yang patut kami syukuri.” bebernya.

Untuk itu kata Saparudin lanjut,  masyarakat desa Mantar 100 persen menolak untuk mencoblos Kotak Kosong , masyarakat Mantar saat ini sangat berterima kasih kepada Kepemimpinan H Firin – Fud selama lima tahun,  dan sebagai bentuk dukungan untuk melanjutkan dua priode,  ” saya tegaskan,  bahwa di desa Mantar tidak ada gerakan kotak kosong,  yang ada adalah dukungan penuh kepada H musyafirin dan Fud Syaifudin untuk melanjutkan dua priode ” kata Saparudin berapi-api

Kata Saparudin,  ditahun 2015 lalu, pada masa Pemilukada yang lalu. Pasangan Firin-Fud hanya menang 18 suara di Desa Mantar. Namun itu tidak membuat mereka memalingkan muka dari Desa Mantar.

Demikian juga kata Darwin,  Tokoh Masyarakat Desa Mantar menilai selama kemimpinan H Musyafirin dan Fud Syaifudin lima tahun menjabat,  banyak sekali perubahan pembangunan di desa mantar, masyarakat desa mantar sangat malu kepada H Musyafirin dan Fud kalau kalah dalam pilkada 2020 melawan kotong kosong,  untuk itu saya katakan Kotak Kosong Itu adalah sebuah bayang bayang semu tanpa kejelasan yang kita harus lawan.

“Seharusnya kami malu dengan apa yang telah kami lihat hari ini, jalan kami sudah di hotmix, air bersih dipenuhi, bantuan-bantian seperti BPJS gratis, Pariri lansia dan disabilitas, Bariri nelayan, Bariri tani dan ternak adalah program yang telah telah merubah hidup kami. Mantar dijadikan ikon pariwisata sehingga kini Mantar menjadi primadona dan salah satu ikon Sumbawa Barat. Masyarakat luar berdatangan ke Mantar, itulah yang kami syukuri, dari daerah terbelakang disulap menjadi daerah unggulan oleh Firin-Fud.” ucap Darwin salah satu tokoh di Desa Mantar.

Masyarakat Mantar kompak memberikan dukungan dan mencoblos pasangan Firin-Fud di tanggal 09 Desember 2020 nanti.

Sementara ditempat yang sama, Dua Anggota DPRD KSB dari Desa Mantar ikut memberikan orasi politiknya. Hasanuddin, ST (Anggota DPRD dari PDI Perjuangan) mengatakan agar masyarakat Mantar menjadi orang yang pandai bersyukur. “Sudah sepatutnya kita bersyukur atas perhatian yang diberikan oleh pasangan Firin-Fud selama ini. Semuanya nampak terlihat dihadapan kita. Jadi kita harus kompak untuk memenangkan 100 persen Firin-Fud di Desa Mantar.”

Dapat diinformasikan bahwa dihari keempatnya melakukan kampanye tatap muka dan kampanye dialogis, pasangan H. Firin dan Fud Syaifuddin, ST. setidaknya melalap 8 titik yang tersebar di dua desa, yaitu Desa Senayan dan Desa Mantar.

Kegiatan Kampanye diawasi oleh Bawaslu Kabupaten Sumbawa Barat. Hadir pula sejumlah anggota Panwascam Kecamatan Poto Tano, dengan mengedepankan Protokol Kesehatan selalu pakai masker dan cuci tangan.

Selain kehadiran Bawaslu KSB, tidak ketinggalan aparat keamanan dari unsur Polres KSB dan Kodim 1628/Sumbawa Barat mengamankan jalannya Kampanye. Hingga acara kampanye berakhir (pukul 20.19 Wita, red), kondisi lapangan terpantau aman serta masyarakat yang mengikuti kampanye menjalankan protokol kesehatan

Gerakan masyarakat pendukung kotak kosong ini dapat dikategorikan sebagai sebuah perlawanan publik. Ada ekspresi nyata dari masyarakat yang merasa tersingkirkan dari politik oleh elite partai politik dengan memilih kotak kosong.(red)


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Catatan Redaksi // Kotak Kosong Tidak Punya Visi-Misi " Bupatinya Plt "

Sen Okt 5 , 2020
Spread the love      Catatan Redaksi Visi misi bakal calon kepala daerah Kabupaten Sumbawa Barat dari Petahana pastinya memuat kebutuhan membangun daerah […]