Sumbawa besar, bidikankameranews.com –
Kunjungan Kerja Menteri Sosial RI diwakili Dirjen PSKBA Kemensos RI ke Kabupaten Sumbawa dalam rangka penyaluran bantuan jaminan hidup atau Jadup kepada korban bencana gempa bumi Propinsi NTB yang di pusatkan di Sumbawa pada Minggu (20/12/2020).
kegiatan Kunker Dirjen PSKBA tersebut di dampingi Asisten Bupati Sumbawa, Sekda Sumbawa, Dandim, Kapolres, Kadisos, serta sejumlah pejabat dari Disos Propinsi NTB, Wakil Bupati Lombok Utara, Perwakilan Dosis Lombok Timur, para Kadis dan camat, Forkopimda, pihak BANK BNI, serta personil Tagana Sumbawa dan Propinsi NTB.
penyambutan diawali dari Bandara Sumbawa kemudian menuju Aula Lantai III Kantor Bupati Sumbawa sebagai tempat digelarnya kegiatan penyaluran Jadup Bencana Gempa Bumi, yang disambut dengan semangat Yel-Yel oleh personil Tagana Sumbawa, diketuai Dedi Susanto S.PdI, dan pengalungan bunga, serta tarian penyambutan Liser Samada.
Gubernur NTB diwakili Kadis Sosial Propinsi NTB, H. Akhsanul Khalik S.Sos, dalam sambutannya menyampaikan salam Gubernur yang tengah melaksanakan kunker di Bali. terkait dengan Jadup, merupakan penantian yang cukup panjang namun kondisi keuangan pusat yang sedang sulit.
“Alhamdulillah dengan dirubahnya Permensos RI sehingga Jadup ini dapat dicairkan”, ujar Kadisos Propinsi NTB.
Kadis menyarankan agar bantuan Jadup ini dapat digunakan dengan tepat, tidak konsumtif, jangan gunakan sesuai keinginan tapi sesuai kebutuhan.
“pesan Pemprop NTB, mari bersama menjaga daerah ini dengan aman dan nyaman, mari kita ciptakan samawa yang senap semu nyaman nyawe Mura era”, tandasnya.
Kasubdit Pemulihan dan Penguatan Sosial Kemenko PMK RI, Pudak Bektiwidari dalam laporannya menerangkan, bahwa dalam upaya perlindungan sosial bagi korban bencana gempa bumi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kementerian Sosial RI telah melakukan beberapa langkah penanganan darurat dan penyaluran bantuan sosial sejak tahun 2018 sekarang, diantaranya :
1. Penanganan darurat berupa pendistribusian logistik, cadangan beras pemerintah, beras regular, sembako, peralatan dapur keluarga, peralatan kebersihan dan layanan dukungan psikososial. Total bantuan senilai Rp.21.607.710.904,-
2. Penyaluran santunan ahli waris korban bencana yang meninggal dunia sebanyak 567 jiwa senilai Rp.8.505.000.000,-
3. Penyaluran bantuan jaminan hidup tahap I tahun 2019 sebanyak 5.118 KK / 19.099 Jiwa di Kabupaten Lombok Tengah, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Sumbawa Barat senilai Rp.11.459.400.000,-
4. Rencana penyaluran bantuan jaminan hidup tahap II tahun 2020 sebanyak 86.824 KK / 297.881 Jiwa di Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa senilai Rp.89.364.300.000,-
Selain penanganan korban bencana gempa bumi, Kemensos RI melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) juga akan melakukan penyaluran bantuan kepada korban bencana kebakaran rumah yang terjadi di Kecamatan Baturotok Kabupaten Sumbawa dengan total nilai bantuan sebesar Rp. 2.183.000.000 (Dua Milyar Seratus Delapan Puluh Tiga Juta Rupiah), dengan rincian sebagai berikut :
1. Bantuan Bahan Bangunan Rumah (BBR) kepada 71 KK/Unit senilai Rp. 1.775.000.000,-
2. Bantuan Isi Hunian Tetap kepada 71 KK/Unit senilai Rp. 213.000.000,-
3. Bantuan Usaha Ekonomi Produktif kepada 17 KK seniai 85.000.000,-
“Informasi yang kami peroleh dari Direktorat PSKBS, bahwa dikarenakan proses verifikasi dan validasi atas bantuan sosial kepada korban kebakaran tersebut baru selesai dilaksanakan di bulan Desember, sehingga proses penyaluran bansos tersebut dilakukan pada tahun anggaran 2021”, papar Pudak Bektiwidari.
di tempat yang sama, Asisten Deputi Penanganan Pasca Bencana Kemenko PMK RI, Melwan Harahap dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas
dukungan Dandim dan Kapolres Sumbawa selaku perwakilan Satgas yang sangat membantu warga mengalami bencana gempa bumi. berkat kordinasi yang cukup baik sehingga Jadup ini dapat terealisasi dan patut disyukuri.
“mari kita tingkatkan kewaspadaan dalam menghadapi berbagai macam bencana. terkait pandemo covid-19, meskipun sekarang sudah ada vaksin bukan menjamin tidak tertular, caranya hanya satu yakni menerapkan protokol kesehatan bukan hanya terselamatkan dari virus corona tapi dari berbagai macam ancaman penyakit menular lainnya”, imbau Melwan Harahap. (Jim)